
Di era serba digital saat ini, data menjadi salah satu aset paling berharga bagi banyak orang. Namun, sebanyak apa pun datanya, tentu percuma kalau masih sulit dipahami. Nah, di sinilah peran dan contoh visualisasi data jadi sangat penting.
Dengan memahami teknik ini, data yang rumit bisa disulap jadi grafik, diagram, atau gambar yang lebih mudah dipahami semua karyawan yang terlibat, baik karyawan berpengalaman atau fresh graduate sekalipun.
Masih bingung bagaimana caranya? Artikel ini siap membantu kamu untuk memahami semuanya. Yuk, simak!
Secara sederhana, visualisasi data adalah proses penyajian data dalam bentuk visual agar lebih mudah dibaca dan dianalisis. Bentuk visualnya bisa berupa grafik, chart, diagram, atau peta.
Visualisasi data ini bertujuan untuk memberikan kemudahan dalam memahami informasi yang rumit atau membosankan, baik untuk individu maupun tim dalam pengambilan keputusan.
Oleh sebab itu, visualisasi data bisa dipakai oleh siapa pun, mulai dari data analyst, programmer, hingga pelaku bisnis dan content creator. Intinya, semua orang bisa memakai cara ini untuk menyampaikan data ke audiens dengan cara yang lebih menarik.
Baca Juga: 10 Contoh Soft Skill Paling Dicari Perusahaan di 2025
Sebelum mengetahui apa saja jenis dan contoh visualisasi data, kamu wajib tahu keuntungan dan kelemahannya. Hal ini penting sebagai pertimbangan untuk analisis data dan pengambilan keputusan nantinya.
Baca Juga: Apa Itu Procurement Analyst? Definisi, Tugas, & Kualifikasi
Fungsi utama dari visualisasi data adalah untuk menyampaikan informasi dalam data secara visual supaya lebih jelas, menarik perhatian audiens, dan mudah dipahami. Adapun jenis-jenis visualisasi data yang paling banyak digunakan antara lain:
Line chart berguna untuk menampilkan tren atau perubahan data sepanjang waktu. Kamu bisa menggunakannya jika ingin memperlihatkan bagaimana suatu variabel berubah dari waktu ke waktu.
Bar chart cocok untuk membandingkan data antarkategori. Contoh visualisasi data melalui grafik ini dapat menampilkan perbandingan kuantitatif antara berbagai kategori dalam bentuk batang vertikal maupun horizontal.
Pie chart cocok digunakan untuk menunjukkan proporsi atau persentase dari keseluruhan data. Meski lebih sulit pembacaannya daripada grafik batang atau garis, pie chart masih efektif untuk menunjukkan proporsi bagian dalam data yang sederhana dan jumlah kategori yang terbatas.
Diagram sankey berguna untuk menunjukkan aliran data atau informasi antara beberapa variabel melalui jalur yang proporsional dengan besarnya aliran. Diagram jenis ini sangat cocok untuk menggambarkan distribusi biaya atau rute migrasi dengan cara lebih menarik.
Scatter plot menunjukkan hubungan antara dua variabel numerik melalui titik-titik data pada dua sumbu. Contoh visualisasi data menggunakan scatter plot bisa kamu lihat dalam penelitian ilmiah untuk mengidentifikasi hubungan linear atau nonlinear atau menguji hipotesis.
Histogram menunjukkan distribusi frekuensi suatu data dalam kisaran tertentu. Jenis visualisasi data satu ini efektif untuk membantu kamu mengidentifikasi distribusi normal hingga mengungkap outlier.
Heat maps menyajikan data dengan menggunakan skala warna, biasanya untuk menampilkan intensitas atau kepadatan suatu data. Perubahan warna menunjukkan adanya perubahan dalam data, misalnya dari dingin ke panas.
Beberapa contoh penerapan visualisasi data pada berbagai kegiatan bisa kamu lihat di bawah ini:

Diagram lingkaran akan menunjukkan proporsi setiap faktor yang mempengaruhi pembelian makanan ringan sesuai data dari responden. Misalnya, faktor media sosial, rekomendasi orang lain, atau iklan media massa.
Setiap sektor lingkaran akan mewakili proporsi dari faktor-faktor yang mempengaruhi pembelian makanan tersebut. Melalui diagram ini, kamu bisa lebih mudah melihat proporsi relatif dari setiap faktor dan pengaruhnya terhadap pembelian produk.

Sebagai contoh, PT ABC ingin membandingkan data penjualan dari bulan Januari hingga Desember. Setiap batang pada grafik akan menunjukkan volume penjualan pada bulan tersebut.
Sumbu X bisa mewakili bulan dan sumbu Y mewakili jumlah penjualan. Sementara tinggi rendahnya batang menunjukkan kapan penjualan mencapai titik tertinggi atau terendah pada bulan tertentu.
Visualisasi data adalah alat penting yang membuat informasi kompleks jadi lebih mudah dipahami dan menarik. Dengan memanfaatkan berbagai jenis jenis visualisasi data seperti bar chart, pie chart, hingga heatmap, kamu bisa menyampaikan informasi secara lebih efisien.
Terlebih di era yang serba digital ini, kemampuan mengolah dan menyajikan data secara visual bisa jadi nilai tambah yang signifikan dalam kariermu.
Namun, kita juga tidak bisa menutup mata bahwa saat ini banyak tantangan yang dihadapi dunia kerja. Di tengah ketidakpastian ekonomi global, perusahaan berlomba-lomba mengefisiensikan sumber daya dan menyesuaikan arah bisnis.
Hal ini berdampak langsung pada ketersediaan lapangan kerja, terutama bagi para pencari kerja yang sedang berusaha masuk atau naik level dalam dunia profesional. Kalau kamu sedang berada di fase ini, maka Enesis Group bisa jadi pilihan tepat.
Dengan berkarier di Enesis Group, kamu berkesempatan untuk menerapkan skill dalam lingkup yang profesional dengan bos asik, teman kerja anti-toxic, brand tepercaya, dan telah terbukti kiprahnya sejak tahun 1988!
Dengan semangat lebih Healthy & Happy berkarir di Enesis, mari mulai langkah barumu bersama Enesis Group sekarang!
Baca Juga: Metode Riset Pasar: Cara, Tujuan, dan Contohnya, Yuk Simak!