
Sebelum memutuskan untuk melakukan investasi, pebisnis biasanya melakukan cost benefit analysis guna menilai potensi keuntungan. Adapun setelah proses investasi berjalan, perhitungan ROI digunakan untuk mengevaluasi hasil dan efisiensinya. Kabar baiknya, kamu bisa menghitung ROI secara praktis menggunakan Microsoft Excel, lho.
Ingin tahu cara menghitung ROI di Excel? Artikel ini akan menjelaskan langkah demi langkah agar kamu bisa menerapkannya dengan mudah. Jadi, perhatikan setiap detail penjelasannya, ya!
ROI (Return on Investment) adalah metrik untuk mengukur seberapa besar keuntungan yang didapatkan jika dibandingkan dengan biaya yang dikeluarkan. Dalam praktiknya, ROI biasanya dinyatakan dalam persentase. Semakin tinggi nilai ROI, maka semakin besar keuntungan yang diperoleh.
ROI merupakan metrik yang penting karena dapat membantu perusahaan untuk mengevaluasi efisiensi penggunaan modal dan potensi keuntungan tiap produk. Perusahaan perlu memahami perhitungan ROI agar bisa membandingkan berbagai opsi investasi, lalu menentukan mana yang memberikan hasil paling optimal.
Untuk menghitung ROI, kamu bisa menggunakan rumus berikut:
ROI = (Keuntungan bersih / Biaya investasi) x 100%
Sebagai contoh, kamu menjual produk di e-commerce dan menginvestasikan biaya iklan Rp5.000.000 dan mendapatkan keuntungan bersih sebesar Rp1.500.000. Maka, perhitungan ROI-nya adalah sebagai berikut:
ROI = (Keuntungan bersih / Biaya investasi) x 100%
= (1.500.000 / 5.000.000) x 100%
= 30%
Maka, dapat disimpulkan bahwa kamu memperoleh pengembalian sebesar 30% dari modal yang telah diinvestasikan.
Baca juga: Metode Forecasting, Jurus Jitu Ramal Masa Depan dengan Data
Sebenarnya, menghitung ROI bisa dilakukan manual dengan rumus di atas. Namun, dalam skala besar, umumnya perhitungan ROI dilakukan dengan Microsoft Excel. Di bawah ini adalah cara menghitung ROI di Excel yang perlu kamu ketahui:
Sebelum masuk ke perhitungan, persiapkan dulu data-data yang diperlukan, di antaranya biaya investasi (modal awal), pendapatan atau keuntungan total, serta biaya operasional (untuk mengetahui keuntungan bersih).
Jika data sudah terkumpul, masukkan ke dalam kolom di Excel, misalnya dimulai dari sel A1. Berikut ini contoh data yang sudah dimasukkan ke dalam sheet Excel:
| A | B | C | D | |
| 1 | Nama Investasi | Biaya Investasi | Pendapatan Total | Biaya Operasional |
| 2 | Shopee Ads | 5.000.000 | 7.500.000 | 500.000 |
| 3 | Influencer marketing | 8.000.000 | 10.000.000 | 1.000.000 |
| 4 | Produksi konten | 6.000.000 | 8.500.000 | 700.000 |
Selanjutnya, tambahkan kolom baru untuk menghitung keuntungan bersih, misalnya di sel E2. Rumus untuk menghitung keuntungan bersih adalah:
Keuntungan bersih = Pendapatan total – Biaya operasional – Biaya investasi
Jadi, pada sel E2, kamu bisa menuliskan rumus berikut:
= C2-D2-B2
Kemudian, tarik rumus ke bawah hingga seluruh investasi diketahui keuntungan bersihnya. Setelah ditarik atau disalin rumusnya, kurang lebih tampilannya menjadi seperti ini:
| A | B | C | D | E | |
| 1 | Nama Investasi | Biaya Investasi | Pendapatan Total | Biaya Operasional | Keuntungan Bersih |
| 2 | Shopee Ads | 5.000.000 | 7.500.000 | 500.000 | 2.000.000 |
| 3 | Influencer marketing | 8.000.000 | 10.000.000 | 1.000.000 | 1.000.000 |
| 4 | Produksi konten | 6.000.000 | 8.500.000 | 700.000 | 1.800.000 |
Langkah ketiga adalah menghitung ROI dengan cara menambahkan kolom baru di sel F2. Sebagaimana telah disebutkan sebelumnya, rumus untuk menghitung ROI adalah:
ROI = (Keuntungan bersih / Biaya investasi) x 100%
Maka, di sel F2 kamu bisa menulis rumus berikut:
= (E2/B2)*100
Selanjutnya, salin rumus hingga baris terakhir. Jika sudah, tampilan barunya akan berubah seperti di bawah ini:
| A | B | C | D | E | F2 | |
| 1 | Nama Investasi | Biaya Investasi | Pendapatan Total | Biaya Operasional | Keuntungan Bersih | ROI (%) |
| 2 | Shopee Ads | 5.000.000 | 7.500.000 | 500.000 | 2.000.000 | 40 |
| 3 | Influencer marketing | 8.000.000 | 10.000.000 | 1.000.000 | 1.000.000 | 13 |
| 4 | Produksi konten | 6.000.000 | 8.500.000 | 700.000 | 1.800.000 | 30 |
Baca juga: Apa Itu Strategic Planning? Definisi, Komponen, dan Penerapannya!
Bagi kamu yang menjalankan bisnis, perhitungan ROI menggunakan Microsoft Excel sangat direkomendasikan karena beberapa hal berikut ini:
Perhitungan ROI secara manual, misalnya menggunakan kalkulator biasanya memerlukan lebih banyak waktu dan rawan menimbulkan kesalahan.
Dengan Excel, kamu cukup memasukkan rumus ROI pada kolom yang diinginkan, lalu perhitungan akan berjalan otomatis di seluruh baris data. Hasilnya, perhitungan dapat berjalan lebih cepat, efisien, dan minim kesalahan.
Microsoft Excel didesain dengan banyak sheet, kolom, dan baris. Jadi, kamu bisa memanfaatkannya untuk menyimpan riwayat perhitungan ROI dari waktu ke waktu.
Dengan demikian, kamu akan lebih mudah memonitor perkembangan hasil investasi, apakah meningkat, stagnan, atau bahkan menurun.
Microsoft Excel merupakan media yang tepat untuk menghitung ROI karena kamu bisa membuat file template dengan struktur dan rumus yang tetap.
Jadi, apabila suatu saat kamu perlu menghitung ROI untuk jenis investasi baru, cukup masukkan datanya dan Excel akan otomatis menghitungnya dengan rumus yang tersedia. File template di Excel bisa digunakan berulang sehingga lebih menghemat waktu dan tenaga.
Setelah persentase ROI diperoleh, biasanya perlu dilakukan komunikasi terbuka dengan para stakeholder perusahaan melalui sesi presentasi. Nah, dengan menghitung ROI menggunakan Excel, kamu dapat menyajikan data secara lebih terstruktur.
Pasalnya, data angka bisa diubah menjadi visual yang menarik, seperti grafik batang atau garis. Dengan tampilan tersebut, hasil perhitungan ROI akan lebih mudah dibaca dan dipahami oleh tim, atasan, maupun stakeholder.
Itulah penjelasan tentang cara menghitung ROI di Excel dan beberapa alasan mengapa Excel menjadi alat yang efektif untuk melakukan perhitungan tersebut. Seperti dijelaskan sebelumnya, ROI merupakan metrik yang membantu mengevaluasi efisiensi penggunaan modal dan potensi keuntungan. Maka, perhitungan ROI dibutuhkan di semua sektor dan skala bisnis.
Ya, semua sektor yang melakukan investasi, baik uang, waktu, dan tenaga kerja membutuhkan perhitungan ROI untuk memastikan keputusan yang diambil benar-benar efisien dan menguntungkan. Salah satu sektor bisnis yang paling aktif menerapkan perhitungan ROI adalah FMCG (Fast-Moving Consumer Goods).
Di industri ini, perhitungan ROI sangat penting karena biasanya margin produk relatif tipis, sementara volume penjualannya besar dan kompetisinya ketat. Dengan mengetahui ROI, pebisnis FMCG bisa tetap berkompetisi dengan menjaga efisiensi sumber daya.
Nah, berbicara mengenai industri FMCG, apakah kamu tertarik berkarier di industri ini? Jika ya, Enesis Group bisa menjadi tempat yang tepat untuk mengembangkan diri dan meniti karier profesional. Enesis merupakan perusahaan di balik produk Adem Sari, Kispray, Vegeta, Antis, dan Plossa.
Dengan pengalaman lebih dari 30 tahun, Enesis telah menghadirkan berbagai produk berkualitas yang dicintai masyarakat sekaligus menghadirkan lingkungan kerja yang positif bagi karyawannya.
Dengan Life at Enesis, kamu bisa mengembangkan diri secara personal maupun profesional. Kamu akan bekerja bersama bos yang asyik, rekan kerja anti-toxic, berkesempatan menangani berbagai project menantang, serta mendapatkan perkembangan karier yang terjamin. Lebih Healthy & Happy Berkarier di Enesis!
Jangan ragu berkarier di Enesis karena sudah terbukti kiprahnya sejak 1988. Yuk, jadi bagian dari tim hebat Enesis Group dan wujudkan karier impianmu di sini!
Baca juga: Area Sales Manager: Tugas, Gaji, & Skill yang Dibutuhkan