Amunizer – Penyakit thalasemia adalah penyakit yang diakibatkan kondisi genetik yang dapat memengaruhi kesehatan anak-anak.
Sebagai orang tua, sangat penting bagi kamu untuk memahami bahwa penyakit ini dapat mengganggu produksi hemoglobin sehingga memperlambat aliran oksigen di tubuh anak. Hal ini dapat menyebabkan beberapa masalah kesehatan, seperti anemia, gampang lelah, dan lain-lain.
Meskipun begitu, anak penderita thalasemia masih memiliki kesempatan untuk menjalani hidup sehat apabila orang tua dapat memberikan perawatan yang tepat. Oleh karena itu, mari pahami bersama-sama apa itu penyakit thalasemia beserta cara mengobatinya di bawah ini!
Thalasemia adalah penyakit di mana tubuh kesulitan untuk memproduksi hemoglobin,yaitu jenis protein yang mengikat oksigen di dalam darah.
Thalasemia adalah kelainan genetik, yang berarti penyakit ini umumnya diwarisi dari orang tua ke anak-anak. Akibatnya, anak-anak penderita thalasemia akan memiliki sel darah merah yang abnormal dan mengalami siklus hidup sel lebih cepat.
Menurut salah satu jurnal National Institute of Health, setiap tahunnya, prevalensi jumlah anak di seluruh dunia yang mengalami penyakit thalasemia adalah sekitar 300–400 ribu.
Gejala thalasemia pada anak-anak cukup bervariasi, tergantung dari tingkat keparahannya. Jika penyakitnya masih ringan atau sedang, anak akan mengalami gejala seperti kelelahan, pertumbuhan yang lambat, pembengkakan perut, dan kelainan tulang.
Namun, apabila sudah parah, gejala thalasemia di atas akan disertai dengan kondisi berikut ini:
Sebagai orang tua, penting bagi kamu untuk menjaga kewaspadaan dan responsif terhadap gejala-gejala tersebut agar dapat memberikan perawatan sejak dini.
Terutama, bagi ibu yang baru saja melahirkan, disarankan untuk mengawasi gejala thalasemia pada bayi selama dua tahun pertama.
Seperti yang dijelaskan sebelumnya bahwa penyebab thalasemia adalah kelainan genetik. Kelainan genetik ini terjadi ketika DNA bermutasi sehingga produksi molekul hemoglobin, yaitu rantai alfa dan beta, menjadi berkurang.
Maka dari itu, berdasarkan penyebabnya, jenis thalasemia terbagi menjadi dua macam, yaitu:
Jenis ini terjadi ketika terjadi mutasi antara empat gen di dalam rantai alfa. Jika mutasi terjadi pada satu atau dua gen rantai alfa, maka kelainan ini disebut thalasemia alfa minor.
Lalu, apabila mutasi terjadi pada tiga gen rantai alfa, maka disebut thalasemia alfa mayor, yang mana kondisinya cukup serius dan berat.
Selanjutnya, salah satu jenis thalasemia adalah berdasarkan mutasi dari dua gen rantai beta. Jika mutasi terjadi hanya pada satu gen rantai, maka disebut thalasemia beta minor. Sebaliknya, apabila kedua gen rantai mengalami mutasi, maka dikenal sebagai thalasemia beta mayor.
Baca juga: 8 Cara Mengatasi Sembelit pada Anak, Yuk Catat Apa Saja!
Apabila orang tua tidak bisa memberikan penanganan thalasemia yang tepat, maka dapat memicu komplikasi ringan hingga berat. Beberapa komplikasi thalasemia adalah:
Untuk memastikan adanya penyakit thalasemia pada anak dan janin, dokter akan melakukan diagnosis terlebih dahulu. Beberapa diagnosis thalasemia adalah:
Pada dasarnya, penyakit thalasemia akan sulit untuk disembuhkan karena disebabkan oleh kelainan genetik. Namun, ada beberapa upaya yang bisa kamu lakukan untuk mengurangi gejala thalasemia pada anak. Beberapa cara mengatasi thalasemia adalah:
Pertama, cara mengobati thalasemia adalah dengan melakukan transfusi darah secara rutin, yaitu sekitar dua sampai tiga minggu sekali.
Biasanya, prosedur ini akan diterapkan pada anak yang menderita thalasemia mayor, sebanyak 8–12 kali transfusi dalam setahun.
Selanjutnya, cara mengatasi thalasemia adalah dengan melakukan transplantasi sumsum tulang dari donor yang kompatibel. Tujuan transplantasi ini adalah untuk menormalkan kembali produksi sel darah merah dan putih, serta trombosit.
Terapi ini adalah salah satu cara mengatasi thalasemia dengan membuat zat besi yang berlebih dari dalam tubuh. Biasanya, terapi ini dilakukan setelah transfusi darah untuk mencegah penumpukan zat besi.
Bagi anak yang melakukan transfusi darah dan terapi kelasi, maka akan membutuhkan asupan suplemen asam folat. Suplemen asam folat adalah cara mengobati thalasemia dengan membantu pertumbuhan dan perkembangan sel darah merah di dalam tubuh.
Terakhir, cara mengobati thalasemia yang bisa kamu lakukan sebagai orang tua adalah mengajarkan gaya hidup sehat pada anak.
Beberapa pola hidup sehat yang bisa meringankan gejala thalasemia adalah rajin olahraga, menjaga kualitas tidur, menghindari stres, dan menjaga asupan makanan.
Menurut ahli Hematologi Onkologi Kesehatan Anak FK UI, Dr. dr. Teny Tjitra Sari, makanan yang aman untuk penderita thalasemia adalah susu, roti tawar, dan jeruk 1 buah.
Meskipun pada dasarnya, penyakit ini tidak bisa dicegah karena disebabkan oleh kelainan genetik, kamu masih bisa melakukan beberapa upaya untuk mengurangi risikonya.
Upaya mencegah thalasemia adalah menjalani tes darah sebelum merencanakan kehamilan, serta melakukan pemeriksaan amniocentesis dan chorionic villus sampling.
Selain itu, kamu juga bisa meningkatkan daya tahan tubuh dengan minum Amunizer secara teratur. Amunizer adalah suplemen kesehatan yang diperkaya berbagai macam zat untuk menjaga daya tahan tubuh secara maksimal.
Kandungan yang berada di dalam Amunizer, yaitu vitamin c dan zinc, berperan penting untuk menjaga sekaligus meningkatkan kekebalan tubuh.
Lalu, Amunizer juga mengandung elderberry yang berperan sebagai antioksidan sehingga dapat menangkal radikal bebas di dalam tubuh.
Jadi, yuk mulai minum Amunizer dari sekarang demi menjaga kesehatan orang tua dan juga anak-anak! Healthy product for healthy family.
Baca juga: 10 Cara Meningkatkan Daya Ingat Anak, Mulai Sejak Dini!