Plossa – Pernah mengalami nyeri dada saat duduk secara tiba-tiba? Bisa jadi, itu merupakan gejala angin duduk yang sangat berbahaya. Sayangnya, masih banyak masyarakat yang menganggap angin duduk sebagai masuk angin biasa. Padahal, keduanya berbeda meskipun memiliki gejala yang hampir sama.
Kondisi ini perlu diwaspadai karena bisa menyebabkan kematian mendadak. Angin duduk bisa menyerang secara tiba-tiba tanpa adanya gejala yang mendahuluinya. Maka dari itu, kita harus mewaspadai apa saja penyebabnya agar bisa menjaga diri dari serangan angin duduk. Lalu, apa saja penyebab angin duduk? Cek di bawha ini!
Menurut American Heart Association, angina pektoris atau angin duduk merupakan istilah medis untuk kondisi nyeri dada. Kondisi ini bisa disebabkan karena berkurangnya aliran darah ke otot jantung. Darah membawa oksigen yang sangat dibutuhkan oleh jantung. Ketika otot jantung tidak mendapatkan pasokan oksigen yang cukup, maka akan mengalami kondisi yang disebut dengan iskemia. Beberapa faktor penyebab angin duduk adalah sebagai berikut.
Kebiasaan mengonsumsi makanan berlemak tinggi bisa menyebabkan kadar kolesterol darah meningkat. Kondisi ini bisa menyebabkan suplai darah menuju jantung menjadi tersumbat oleh plak atau lemak. Arteri jantung (koroner) akan menyempit akibat timbunan lemak tersebut. Akibatnya, hal ini akan menyebabkan berkurangnya aliran darah yang kaya oksigen yang dibutuhkan oleh jantung.
Seperti yang kita tahu bahwa olahraga memiliki efek yang sangat baik untuk kesehatan. Dengan kata lain, jarang berolahraga akan membuat seseorang lebih mudah terkena penyakit, termasuk penyakit angin duduk. Sebuah studi juga membuktikan bahwa seseorang yang malas berolahraga memiliki risiko lebih tinggi mengalami penyakit angina dibandingkan dengan orang-orang yang menjalankan olahraga teratur.
Sudah bukan rahasia lagi bahwa kebiasaan merokok tidak membawa keuntungan bagi kesehatan. Kebiasaan merokok bisa membuat seseorang berpotensi besar mengalami penyakit angin duduk. Menurut Center for Disease Control and Prevention (CDC), paparan asap rokok bisa menyebabkan penyakit jantung. Bahkan, asap rokok telah menyebabkan 34.000 kematian dini setiap tahun di Amerika Serikat akibat penyakit jantung.
Angina pectoris atau angin duduk umumnya lebih mudah menyerang seseorang yang memiliki riwayat penyakit jantung atau memiliki garis keturunan yang pernah mengalami penyakit ini. Sebuah studi yang dipublikasikan dalam National Center for Biotecnology Information (NCBI) menyatakan bahwa penyakit jantung menyebabkan kondisi organ jantung menjadi tidak stabil. Kondisi ini menyebabkan penyumbatan pada pembuluh arteri, sehingga suplai oksigen dan darah menuju jantung menjadi tidak maksimal.
Para pengidap diabetes perlu waspada karena cukup rentan mengalami angin duduk. Tingginya kadar gula dalam darah bisa menyebabkan aliran darah menuju jantung menjadi terhambat. Kondisi inilah yang berpotensi menyebabkan pengidap diabetes terserang angina pectoris.
Selain itu, seseorang dengan riwayat keluarga yang mengalami diabetes juga perlu waspada dengan penyakit ini. National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases menyatakan bahwa seseorang dengan riyawat keluarga diabetes tipe 1 bisa mengidap diabetes tipe 2.
Itu dia, beberapa kondisi yang bisa menjadi penyebab angin duduk. Kondisi di atas bisa membuat seseorang lebih rentan terserang penyakit angina pectoris. Oleh karena itu, sebaiknya hindari hal-hal di atas dengan menerapkan gaya hidup sehat. Dengan gaya hidup yang sehat, maka tubuh bisa lebih terjaga dan terhindar dari ancaman angin duduk yang bisa menyebabkan kematian.