Telinga Sakit Saat Naik Pesawat? Ini Penyebab dan Cara Atasinya
Reviewed by: dr. Shabrina Ghassani Roza, dr. Anggi Medita
Reviewed by: dr. Shabrina Ghassani Roza, dr. Anggi Medita
Telinga sakit saat naik pesawat adalah kondisi yang umum terjadi karena perubahan tekanan udara yang terjadi tiba-tiba.
Meskipun tidak menjadi gejala yang serius, telinga yang sakit saat naik pesawat bisa mengganggu kenyamanan perjalanan kamu. Penting untuk kamu ketahui, kondisi ini berbeda dengan telinga yang sakit saat flu.
Bagi kamu yang mengalami hal ini ketika naik pesawat, bacalah artikel ini lebih lanjut. Terdapat penjelasan penyebab, cara pencegahan, dan cara perawatan untuk telinga kamu.
Untuk kenyamanan lebih lanjut, lakukan tips-tips yang direkomendasikan di artikel ini. Simak lebih lanjut!
Kondisi telinga sakit saat naik pesawat terjadi karena perubahan tekanan udara yang cepat. Hal ini membuat tuba Eustachius yang berfungsi untuk mengatur tekanan udara di telinga tidak sempat bereaksi dengan cepat untuk mengatasi hal tersebut.
Alhasil, gendang telinga mengalami pembengkakan atau pemipihan yang membuat telinga terasa sakit.
dr. Shabrina Ghassani Roza (dokter Enesis Group) menambahkan, “Rasa sakit ini dapat lebih terasa bagi orang yang sedang terkena flu atau infeksi di saluran sinus karena terjadi penyumbatan tersebut mengganggu aliran udara dari hidung ke telinga. Anak-anak sendiri lebih rentan mengalami rasa sakit ini karena saluran Eustachius (saluran yang menghubungkan telinga tengah ke bagian hidung dan tenggorokan) cenderung masih datar dan pendek. Pada saat dewasa, saluran ini akan menjadi sedikit miring dan memudahkan aliran udara dan drainase cairan dari telinga.”
Kondisi ini bernama barotrauma. Selain di telinga, kondisi ini sebenarnya juga terjadi di beberapa organ pencernaan dan di paru-paru.
Gejala barotrauma akan secara perlahan menghilang saat kamu sudah terbiasa naik pesawat. Jika hal itu terjadi, berarti tubuh kamu sudah beradaptasi dengan kondisi ini.
Barotrauma terjadi karena tekanan udara di dalam telinga dan di luar telinga mengalami perbedaan dalam waktu yang cepat. Hal ini tidak terjadi saat kamu masih berada di darat karena tekanan udara di dalam dan di luar telinga masih kurang lebih sama.
Kondisi ini sering terjadi pada orang yang sensitif terhadap tekanan atau masih belum terbiasa dengan naik pesawat.
Tuba Eustachius yang berfungsi untuk menjaga tekanan udara di dalam telinga belum bisa beradaptasi dengan cepat. Untuk mencegah hal itu, simak beberapa langkah pencegahan berikut ini.
Gunakan penyumbat telinga khusus penerbangan untuk membantu telinga mengatur perubahan tekanan udara dengan bertahap. Alat ini membantu telinga kamu untuk beradaptasi lebih baik dengan perubahan tekanan udara yang terjadi.
Tekanan udara yang berganti secara cepat terjadi saat pesawat akan take off atau landing. Jika kamu sedang tertidur saat kedua hal ini terjadi, telinga mungkin tidak bisa meregulasi tekanan udara dengan efektif. Oleh karena itu, pastikan kamu tetap terjaga saat pesawat akan berangkat dan mendarat.
Asupan cairan yang kurang mengakibatkan otot lebih rentan mengalami kelelahan. Hal ini juga memengaruhi performa tuba Eustachius untuk melakukan tugasnya.
Namun, hindari mengonsumsi minuman berkafein atau beralkohol karena bisa memperburuk dehidrasi. Minumlah air putih secara cukup saja.
Baca juga: 5 Pilihan Minuman untuk Dehidrasi, Bantu Ganti Cairan Tubuh
Jika kamu masih pemula dalam naik pesawat, kamu mungkin akan mengalami rasa sakit di telinga. Lakukan beberapa tips berikut ini untuk mengatasi gejala ini.
Namun, jika gejala berlanjut meskipun kamu sudah terbiasa naik pesawat, konsultasikan ke dokter untuk melakukan pemeriksaan telinga secara mendalam.
Gerakan mengunyah membantu merangsang produksi air liur dan membuat rileks otot-otot di rongga mulut. Hal ini memengaruhi tuba Eustachius untuk lebih terbuka agar udara bisa keluar lebih lancar dan tekanan udara bisa kembali stabil.
Menguap membantu rongga mulut untuk melakukan peregangan. Dengan begitu, tuba Eustachius yang terhubung dengan rongga mulut akan lebih terbuka. Namun, jika kamu sedang tidak bisa menguap, coba bukalah mulut lebar-lebar seperti menguap.
Kamu bisa mencoba menghembuskan nafas tetapi dengan menutup mulut dan lubang hidung. Dengan begitu, udara akan mengalir ke tuba Eustachius dan membantu menyeimbangkan tekanan di dalam telinga.
Gerakan ini bernama manuver Valsava. Lakukan gerakan ini dengan pelan-pelan untuk menghindari tekanan yang terlalu besar.
Jika kondisi ini terjadi lebih lanjut, kamu bisa konsultasikan ke dokter untuk meminum obat antihistamin atau dekongestan.
Kedua obat ini membantu untuk mengurangi peradangan sehingga tuba Eustachius bisa lebih berfungsi dengan baik untuk mengatur tekanan udara di dalam telinga.
Jadi, itulah tadi penyebab telinga sakit saat naik pesawat, cara pencegahannya, dan perawatan ketika terjadi. Kenali cara-cara pencegahannya agar kamu bisa bersiap-siap bila hal ini terjadi lagi.
Namun, bila hal ini terjadi secara berkelanjutan, jangan ragu untuk berkonsultasi ke dokter. Pemeriksaan lebih lanjut akan membantu identifikasi penyebab-penyebab lain.
Perjalanan jauh, seperti naik pesawat memang membutuhkan persiapan khusus. Tidak ada salahnya kamu membawa obat-obatan tertentu untuk berjaga-jaga. Kamu bisa membawa pereda nyeri atau minyak aromaterapi agar perjalanan menjadi semakin nyaman.
Untuk itu, gunakan Plossa untuk membuat rileks tubuh kamu. Plossa adalah minyak aroma terapi dari Enesis Group yang bisa dipakai sebagai teman perjalanan jarak jauh. Plossa bisa digunakan untuk pijat, roll, kerok, dan sebagai inhaler.
Oleskan Plossa di leher bagian belakang, dada, atau pinggang. Kamu bisa pemijat bagian-bagian tubuh itu dan menghirup wangi harumnya untuk membuat tubuh semakin rileks.
Jadikan Plossa sebagai kawan perjalananmu. Jangan lupa untuk selalu gunakan healthy product for healthy family, seperti Plossa.
Baca juga: 3 Tips Mengatasi Mabuk Perjalanan, Aman dan Efektif!