Amunizer – Aktivitas sehari-hari yang berat tentunya menguras banyak tenaga. Belum lagi jika aktivitas tersebut dilakukan di luar ruangan yang panas dan menguras keringat. Olahraga berat juga bisa menyebabkan tubuh terlalu lelah dan cairan tubuh berkurang. Jika tubuh terlalu lelah dan kehilangan banyak cairan, maka akan terjadi masalah kesehatan berupa dehidrasi. Apa itu dehidrasi? Menurut World Health Organization (WHO) merupakan kondisi dimana tubuh kehilangan atau menggunakan cairan lebih banyak dari jumlah asupan cairan yang masuk ke dalam tubuh. Dehidrasi dengan tingkat yang berat bisa menyebabkan berbagai gejala yang mengancam nyawa, sheingga harus diwaspadai. Lalu, apa saja tanda tubuh dehidrasi? Simak jawabannya di sini!
Penelitian yang diterbitkan dalam Committee on Nutrition and The Council on Sports Medicine and Fitness mengungkapkan bahwa salah satu tanda tubuh dehidrasi berat adalah kejang. Saat tubuh terlalu lelah dan kekurangan cairan, kadar elektrolit di dalam tubuh seperti natrium dan kalium akan mengalami ketidakseimbangan. Kedua mineral ini berfungsi untuk membantu memberikan sinyal listrik ke sel-sel tubuh dalam membantu pergerakan otot. Saat kondisi elektrolit ini tidak seimbang, maka otot bisa mengencang dan menjadi tidak terkendali yang memicu terjadinya kejang dan hilang kesadaran.
Baca juga: 5 Pilihan Minuman untuk Dehidrasi, Bantu Ganti Cairan Tubuh
Sebuah studi yang dipublikasikan dalam National Center for Biotechnology Information menyatakan bahwa tanda tubuh dehidrasi parah bisa menyebabkan denyut nadi melemah. Hal ini ditandai dengan kondisi kulit yang mebutuhkan waktu sangat lambat untuk kembali ke kondisi semula ketika dicubit. Selain tidak elastis, kulit juga akan terasa sangat kering jika dibandingkan dengan kondisi kulit pada umumnya.
Menurut World Health Organization (WHO), dehidrasi parah bisa menyebabkan seseorang mengalami hipotensi atau penurunan tekanan darah. Ini karena kekurangan cairan tubuh dapat menyebabkan volume darah menurun. Akibatnya, jantung tidak dapat memompa darah secara normal. Dampaknya, tekanan darah menjadi turun dan tubuh mengalami hipotensi. Kondisi ini ditandari dengan gejala seperti mual, lemas, pusing, dan pandangan kabur.
World Health Organization (WHO juga menyatakan bahwa salah satu tanda tubuh dehidrasi serius adalah syok hipovolemik. Kondisi dapat terjadi ketika masalah hipotensi pada penderita dehidrasi tidak teratasi dengan baik. Tubuh yang mengalami kekurangan darah tidak dapat mengedarkan oksigen dengan jumlah normal ke seluruh tubuh, terutama ke organ vital seperti jantung. Akibatnya, penderita bisa mengalami syok hipovolemik yang mengakibatkan jantung berdebar kencang, tubuh lemah, dan pingsan.
Dampak paling parah yang bisa terjadi akibat dehidrasi berat adalah heartstroke. Dalam keadaan normal, tubuh akan mengeluarkan keringan saat mengalami kepanasan sebagai cara tubuh dalam mengatur suhu badan. Namun, kondisi dehidrasi berat dapat membuat tubuh tidak bisa berkeringat karena kekurangan cairan. Hal ini akan menyebabkan suhu tubuh tetap panas hingga 10 – 15 menit non-stop. Dampaknya, tubuh bisa mengalami cacat permanen, seperti pembengkakan otak dan organ vital lainnya. Pada beberapa kasus, heatstroke juga bisa mengakibatkan kematian.
Itu dia beberapa dampak buruk yang bisa terjadi saat tubuh terlalu lelah dan kekurangan banyak cairan. Agar tidak mengalami dampak tersebut, sebaiknya selalu perhatikan asupan cairan tubuh sehari-hari. Terutama saat sedang melakukan banyak aktivitas atau olahraga berat yang menguras banyak tenaga dan keringat. Jika mengalami tanda-tanda tubuh dehidrasi, segera atasi dengan minum banyak air putih untuk mengembalikan cairan tubuh yang hilang.
Baca juga: Tubuh Kurang Cairan? Ini Minuman Isotonik yang Bisa Gantikan Cairan Tubuhmu