Amunizer – Sedentary lifestyle adalah jenis gaya hidup tidak sehat, di mana seseorang merasa lelah dan kurang bertenaga meski melakukan aktivitas fisik yang biasa saja.
Umumnya, sedentary lifestyle atau gaya hidup sedentari terjadi ketika seseorang melakukan aktivitas fisik dengan intensitas rendah dalam waktu yang lama, seperti duduk dan rebahan seharian.
Menurut beberapa studi, sedentary lifestyle memiliki dampak buruk bagi kesehatan, mulai dari obesitas, hingga perasaan cemas atau bahkan depresi.
Yuk, kenali lebih lanjut apa itu sedentary lifestyle, bahaya, serta cara mengatasinya lewat ulasan berikut!
Sederhananya, sedentary lifestyle adalah gaya hidup yang minim aktivitas fisik dan lebih banyak menghabiskan waktu dalam posisi duduk atau berbaring serta hanya membutuhkan energi di bawah 1,5 metabolic equivalent (METs).
Gaya hidup ini dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti pekerjaan yang memerlukan banyak duduk di depan komputer, mengemudi jarak jauh, serta kebiasaan menonton televisi atau menggunakan gadget dalam waktu lama.
Berita buruknya, sedentary lifestyle bisa menjadi masalah yang memicu berbagai risiko kesehatan serius, termasuk obesitas, diabetes, penyakit jantung, atau bahkan kanker.
Baca juga: Zero Waste Lifestyle: Pengertian, Manfaat, Prinsip & Caranya
Beberapa tanda yang menunjukkan seseorang mengalami sedentary lifestyle atau gaya hidup sedentari adalah sebagai berikut:
Kurangnya aktivitas fisik dapat mengganggu metabolisme tubuh dan menyebabkan akumulasi lemak dalam tubuh, sehingga meningkatkan risiko terserang berbagai penyakit.
Adapun beberapa dampak buruk sedentary lifestyle adalah sebagai berikut:
Dampak pertama sedentary lifestyle adalah kelebihan berat badan atau obesitas.
Pasalnya, gaya hidup yang minim aktivitas fisik ini dapat menyebabkan penumpukan lemak, karena kalori dalam tubuh tidak terbakar namun energi terus masuk dalam bentuk makanan yang dikonsumsi.
Selain itu, kurang tidur akibat sedentary lifestyle juga dapat meningkatkan kadar hormon ghrelin yang memicu nafsu makan.
Baca juga: 6 Tips Mengatur Jadwal Olahraga Harian, Begini Langkahnya!
Sedentary lifestyle yang menyebabkan obesitas dapat berdampak buruk pada kesehatan jantung seseorang.
Hal ini karena kebiasaan kurang beraktivitas fisik dapat meningkatkan tekanan darah dan kadar kolesterol dalam darah, yang berpotensi memicu terjadinya penyakit jantung.
Sedentary lifestyle juga dapat menyebabkan penumpukan plak di dinding arteri, yang berakibat pada aliran darah ke jantung berkurang dan menyebabkan masalah kesehatan serius, seperti serangan jantung.
Dampak buruk selanjutnya dari sedentary lifestyle adalah dapat meningkatkan risiko terkena diabetes tipe 2.
Ketika minim beraktivitas, maka tubuh menjadi lebih sulit untuk mengatur kadar gula darah.
Hal ini dapat memicu terjadinya resistensi insulin, yaitu kondisi di mana tubuh tidak dapat memanfaatkan insulin dengan baik dan memicu kenaikan kadar gula darah.
Resistensi insulin dan kenaikan kadar gula darah inilah yang dapat menyebabkan diabetes tipe 2.
Kurangnya aktivitas fisik dapat mengganggu sistem kekebalan tubuh dan meningkatkan produksi hormon-hormon tertentu yang dapat memicu pertumbuhan sel-sel kanker.
Oleh karena itu, sedentary lifestyle dapat meningkatkan risiko terkena beberapa jenis kanker yang dapat meningkatkan angka kematian, seperti kanker usus besar, kanker payudara, dan kanker paru-paru.
Namun hingga saat ini masih belum diketahui lebih jelas hubungan antara sedentary lifestyle dengan penyakit kanker.
Selain dampak fisik, sedentary lifestyle juga dapat mempengaruhi kesehatan mental seseorang.
Beberapa studi menunjukkan bahwa kurangnya aktivitas fisik dapat meningkatkan risiko depresi dan kecemasan.
HealthPartners menjelaskan, aktivitas fisik dapat meningkatkan pelepasan hormon serotonin yang berperan meningkatkan suasana hati seseorang.
Sedangkan, kurangnya aktivitas fisik dapat menyebabkan pelepasan hormon serotonin menjadi lebih sedikit, sehingga menurunkan mood positif dan motivasi seseorang.
Baca juga: 7 Manfaat Hidup Bersih & Sehat, Membangun Perilaku Positif!
Adapun sejumlah cara-cara mengatasi sedentary lifestyle adalah sebagai berikut:
Sesuai dengan arti sedentary lifestyle, maka hal pertama yang harus kamu perbaiki adalah gaya hidup atau rutinitas sehari-hari.
Cobalah bangun kebiasaan yang lebih sehat, seperti berjalan kaki atau bersepeda ke kantor, memilih menggunakan tangga daripada lift, dan hindari begadang.
Cara berikutnya untuk mengatasi sedentary lifestyle adalah dengan melakukan olahraga secara teratur.
Kamu bisa memulai dari rutin melakukan peregangan, atau mencoba olahraga yang lebih berat seperti berlari, berenang, atau bersepeda selama minimal 30 menit setiap hari.
Cara terakhir untuk mengatasi sedentary lifestyle adalah meningkatkan waktu untuk membuat diri merasa lebih relaks.
Adapun relaksasi yang bisa kamu terapkan adalah meditasi dan yoga, yang dapat membantu mengurangi stres dan meningkatkan kesehatan mental.
Jadi, dari ulasan di atas, dapat disimpulkan bahwa sedentary lifestyle adalah gaya hidup yang tidak sehat atau bermalas-malasan.
Setelah memahami dampak sedentary lifestyle pada kesehatan tubuh dan mental, kita dapat mengambil langkah-langkah preventif untuk menghindarinya.
Ingatlah, tubuh kita adalah aset berharga yang harus dijaga dengan baik.
Oleh karena itu, ayo keluar dari zona sedentary lifestyle dan rawat tubuh dengan olahraga teratur serta konsumsi konsumsi suplemen kesehatan yang bernutrisi seperti Amunizer.
Kaya akan kandungan vitamin C dan Zinc, Amunizer akan membantu meningkatkan daya tahan tubuhmu! Healthy product for healthy family!
Baca juga: 5 Tren Gaya Hidup Sehat di Indonesia, Yuk Coba Terapkan!