rektum adalah
September 24, 2025 Artikel

Apa itu Rektum? Kenali Fungsinya dalam Sistem Pencernaan

Vegeta Herbal –  Rektum adalah bagian dari sistem pencernaan yang posisinya berdekatan dengan anus.

Berbeda dengan usus, rektum berfungsi sebagai tempat penyimpanan sementara feses sebelum akhirnya dikeluarkan melalui anus.

Karena memiliki peran yang vital, menjaga kesehatan rektum sangat penting agar proses pencernaan dapat berjalan optimal.

Untuk memahami lebih jauh mengenai apa itu rektum, mulai dari anatomi, fungsi, jenis penyakit yang dapat terjadi, hingga cara menjaga kesehatannya, simak ulasan lengkap berikut ini.

Apa itu Rektum?

RRektum adalah bagian paling ujung dari usus besar yang berfungsi menghubungkan usus besar dengan anus. Panjang saluran ini berkisar antara 12 hingga 15 sentimeter.

Setelah proses pencernaan selesai, usus akan mendorong feses menuju ke rektum. Di bagian inilah feses disimpan sementara hingga tiba saatnya dikeluarkan.

Proses buang air besar atau defekasi terjadi ketika feses sudah memenuhi rektum. Pada saat itu, reseptor yang terdapat di dinding rektum akan mengirimkan sinyal ke otak, sehingga timbul dorongan untuk mengeluarkan feses melalui anus.

Anatomi Rektum

Meskipun letaknya berdekatan, rektum dan anus merupakan dua bagian yang berbeda.

Rektum berfungsi sebagai saluran penghubung antara usus besar dengan anus. Sedangkan anus berada di bagian paling ujung dan menjadi organ terakhir dalam sistem pencernaan, tempat keluarnya feses dari tubuh.

Secara anatomi, ada tiga bagian utama pada rektum, di antaranya adalah:

  • Intraperitoneal, terletak di sepertiga bagian atas
  • Retroperitoneal, terletak di sepertiga bagian tengah
  • Ekstraperitoneal, terletak di bawah diafragma panggul

Baca juga: Kumpulan Makanan yang Baik untuk Kesehatan Usus 

Fungsi Rektum

Lantas, apa sebenarnya fungsi rektum? Pada tubuh manusia, rektum berperan sebagai tempat penampungan feses yang berasal dari usus besar.

Selain itu, rektum juga berfungsi mengirimkan sinyal ke otak yang kemudian diteruskan ke anus, apakah feses perlu segera dikeluarkan atau ditahan sementara hingga kondisi memungkinkan untuk buang air besar.

Jika akhirnya gas dan kotoran hendak dikeluarkan, nantinya otot sfingter akan mengendur dan rektum pun berkontraksi.Sebaliknya, jika gas dan feses tidak hendak dikeluarkan, otot sfingter akan mengencang.

Ketika gas atau kotoran siap dikeluarkan, otot sfingter akan mengendur dan rektum berkontraksi untuk mendorongnya keluar. Sebaliknya, jika belum saatnya dikeluarkan, otot sfingter akan mengencang sehingga rasa ingin buang air besar bisa hilang sementara.

Macam-Macam Penyakit Rektum

Jika fungsinya terganggu, umumnya ada beberapa gangguan atau penyakit yang dapat terjadi pada rektum dan anus, di antaranya seperti:

1. Ambeien

Ambeien, wasir, atau hemorrhoids adalah kondisi di mana terjadi pembengkakan pembuluh darah vena pada anus dan rektum bagian bawah. 

Umumnya, wasir atau ambeien dapat terjadi karena adanya peningkatan tekanan di rektum bagian bawah. Contohnya seperti duduk terlalu lama, mengangkat beban terlalu berat, atau mengejan terlalu kuat saat buang air besar. 

2. Prolaps Rektum

Selanjutnya, prolaps rektum adalah kondisi saat dinding rektum keluar dari tempat yang seharusnya. Kondisi ini bisa terjadi karena meningkatnya gerakan usus, tekanan berlebih pada perut, hingga bawaan lahir.

Baca juga: Peran Usus dalam Menjaga Imunitas Tubuh

3. Abses Perirektal dan Perianal

Abses perirektal dan perianal merupakan kondisi ketika terdapat penumpukan nanah di area sekitar rektum dan anus.

Gangguan ini umumnya disebabkan oleh penyumbatan pada kelenjar anus. Ketika bakteri masuk, kondisi tersebut dapat memicu peradangan yang akhirnya menimbulkan abses di sekitar rektum maupun anus.

4. Inkontinensia Alvi

Fungsi utama rektum adalah memberikan sinyal kepada anus ketika feses perlu dikeluarkan atau ditahan. Jika fungsi ini terganggu, salah satu gangguan yang dapat muncul adalah inkontinensia alvi.

Kondisi ini ditandai dengan ketidakmampuan seseorang mengendalikan buang air besar, sehingga feses keluar tanpa bisa ditahan.

Beberapa faktor yang dapat memicu inkontinensia alvi antara lain trauma pada punggung, riwayat operasi pada dubur atau rektum, gangguan pada otot sfingter, hingga penyakit kronis seperti diabetes.

Cara Menjaga Kesehatan Rektum

Untuk mengurangi risiko terkena penyakit atau gangguan pada anus dan rektum, terdapat beberapa cara yang dapat dilakukan, di antaranya:

  • Membersihkan area dubur secara perlahan dan hati-hati agar tidak terluka
  • Hindari makanan dan minuman yang menyebabkan susah buang air besar
  • Jangan duduk di kloset terlalu lama
  • Sebelum makan, jangan lupa untuk cuci tangan dengan sabun dan jaga kebersihan makanan
  • Minumlah air putih dan konsumsi serat yang cukup. Selain sayur dan buah-buahan, Anda juga bisa mengonsumsi suplemen serat seperti Vegeta Herbal untuk melancarkan pencernaan. 

Dari pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa rektum merupakan organ penting dalam tubuh yang berfungsi menyimpan feses sebelum dikeluarkan melalui anus. Agar kinerja rektum dan anus tetap optimal, kita harus senantiasa menjaga kesehatan pencernaan.

Salah satu caranya adalah dengan menerapkan pola hidup sehat dan rutin mengonsumsi makanan kaya serat, seperti sayur, buah-buahan, serta suplemen serat alami Vegeta Herbal.

Kandungan serat tumbuhan dalam Vegeta Herbal dapat membantu melancarkan buang air besar sekaligus membersihkan tubuh dari zat beracun. Dengan pencernaan yang lancar, aktivitas sehari-hari pun terasa lebih nyaman.

Jadi, pastikan selalu sedia Vegeta Herbal di rumah untuk mendukung kesehatan pencernaan Anda! Healthy product for healthy family!

Baca juga: Mau Usus Sehat ? Konsumsi Makanan Ini

Related article