Adem Sari – Kualitas air minum tidak hanya ditentukan oleh kebersihannya atau bebas dari kontaminasi, tetapi juga oleh tingkat keasaman atau pH yang berperan penting bagi kesehatan tubuh.
Sayangnya, masih banyak orang yang belum menyadari betapa pentingnya memperhatikan aspek ini dalam konsumsi sehari-hari. Padahal, memahami standar pH merupakan bagian dari ciri-ciri air minum yang baik yang perlu diperhatikan.
Dengan mengetahui standar yang dianjurkan, Anda dapat menjaga keseimbangan tubuh sekaligus memperoleh manfaat optimal dari air yang diminum.
Mari simak penjelasan lengkap mengenai standar pH air minum yang baik dan alasan mengapa hal ini penting untuk kesehatan.
Setiap orang dianjurkan untuk mengonsumsi air minum setidaknya 2 liter per hari. Namun, yang perlu diperhatikan bukan hanya jumlah atau volumenya saja. Ada faktor lain yang penting untuk diamati, salah satunya adalah pH air minum.
pH atau power of hydrogen merupakan ukuran yang digunakan untuk menentukan tingkat keasaman atau kebasaan suatu larutan. Dalam konteks air, pH mengukur kadar relatif ion hidrogen bebas dan ion hidroksil.
Jika kadar ion hidrogen bebas tinggi, maka air bersifat asam. Sebaliknya, jika kadar ion hidroksil lebih banyak, air bersifat basa atau alkali.
Nilai pH sendiri dinyatakan dalam skala 1 hingga 14. Air dengan pH di bawah 7 menunjukkan sifat asam, yang biasanya menandakan adanya kontaminasi polutan. Sementara itu, air dengan pH di atas 7 bersifat basa atau alkali.
Baca juga: 12+ Ide Lomba 17 Agustus di Kantor untuk Indoor dan Outdoor!
Setelah memahami apa itu pH air minum, mungkin muncul pertanyaan berapa sebenarnya standar pH air minum yang baik untuk dikonsumsi sehari-hari.
Secara umum, air minum yang layak dikonsumsi berada pada rentang pH netral yaitu sekitar angka 7. Berdasarkan standar yang ditetapkan oleh Environmental Protection Agency (EPA) di Amerika Serikat, pH air minum yang ideal berkisar antara 6,5 hingga 8,5.
Air dengan kadar pH dalam rentang tersebut dinilai aman bagi kesehatan dan mampu mendukung pemenuhan kebutuhan cairan tubuh secara optimal.
Baca juga: Cara Mengetahui Air Mineral Kemasan Layak Konsumsi atau Tidak
Belakangan ini, istilah air alkali cukup sering terdengar dan bahkan sempat menjadi tren. Air alkali sendiri adalah air minum dengan kadar pH lebih tinggi dibandingkan air minum pada umumnya.
Berdasarkan keterangan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Republik Indonesia, produk air alkali yang beredar di pasaran umumnya memiliki nilai pH antara 8,5 hingga 9,97. Karena sifatnya yang basa, air alkali biasanya memiliki rasa yang agak pahit.
Banyak orang memercayai bahwa air minum dengan pH tinggi memiliki manfaat untuk kesehatan tubuh.
Hal ini memang didukung oleh beberapa penelitian, salah satunya yaitu penelitian Kofman & Johnston (2012) yang diterbitkan pada Jurnal Annals of Otology, Rhinology & Laryngology.
Penelitian tersebut menjelaskan bahwa mengonsumsi air minum alkali dengan pH tinggi turut membantu menonaktifkan enzim pepsin yang memicu terjadinya refluks asam lambung.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh China National Knowledge Infrastructure (CNKI) pada tahun 2001 juga menyebutkan bahwa air alkali bermanfaat dalam mengatasi tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, serta diabetes.
Akan tetapi, penelitian-penelitian tersebut masih dalam skala kecil dan memerlukan penelitian lebih lanjut untuk memastikan apa saja manfaat air minum alkali bagi kesehatan tubuh.
Selain itu, air alkali juga dapat menimbulkan efek samping pada kondisi-kondisi tertentu, seperti penurunan kadar asam lambung alami serta alkalosis metabolik.
Oleh karena itu, air alkali ini sebenarnya memiliki khasiat yang sama dengan air minum biasa untuk kesehatan tubuh.
Alih-alih bingung menentukan pH air minum terbaik, sebaiknya pilihlah air minum yang sesuai dengan standar serta rekomendasi dari lembaga resmi.
Itulah pembahasan mengenai pH air minum yang baik untuk kesehatan tubuh dan penting untuk Anda pahami. Semoga informasi ini bermanfaat.
Baca juga: Cara Menentukan Karakteristik Air Minum yang Bersih