sakit tenggorokan virus corona panas dalam
November 14, 2020 Artikel

Perbedaan Sakit Tenggorokan Karena Panas Dalam dan Covid-19

Adem Sari Sejak masa pandemi virus corona, banyak masyarakat yang dibuat was-was saat mengalami sakit tenggorokan. Pasalnya, diketahui bahwa sakit tenggorokan juga merupakan salah satu tanda dan gejala seseorang positif Covid-19. Saat mengalami sakit tenggorokan, sebaiknya jangan panik berlebihan. Pasalnya, sakit tenggorokan karena panas dalam biasa bisa dibedakan dengan sakit tenggorokan akibat virus corona. Lantas, apa saja perbedaan sakit tenggorokan karena panas dalam dan Covid-19? Yuk, simak jawabannya!

Inilah Perbedaan Sakit Tenggorokan Karena Panas Dalam dan Covid-19

Sakit tenggorokan sering disebut juga sebagai penyakit radang tenggorokan. Kondisi ini umumnya disebabkan karena infeksi virus maupun bakteri, naiknya asam lambung, stres berat, alergi, atau karena panas dalam. Masalah kesehatan ini dapat terjadi karena terjadinya peradangan yang menyebabkan kerusakan pada bagian lapisan tenggorokan.

Pada dasarnya, sakit tenggorokan bisa sembuh dengan sendirinya. Selama fase pemyembuhan, penderita sangat disarankan untuk memperbanyak minum air putih dan Mengonsumsi obat penghilang rasa sakit. Jika sakit tenggorokan disebabkan karena imun melemah dan stres, maka penderita disarankan untuk memperbanyak istirahat.

Sementara itu, Covid-19 merupakan penyakit yang disebabkan adanya infeksi virus pada saluran pernapasan. Ketika terinfeksi virus corona, penderita dapat mengalami penumpukan lendir pada tenggorokan dan belakang hidung. Hal inilah yang bisa mengiritasi tenggorokan serta memicu terjadinya peradangan.

Selain akan mengalami sakit pada tenggorokan, penderita Covid-19 umumnya juga mengalami gejala demam tinggi, batuk kering, bedan terasa sakit, meriang, kelelahan, tidak nafsu makan, dan tidak peka pada bau. Bukan hanya itu, Covid-19 juga akan membuat penderita mengalami sesak napas, batuk parah, dan mengarah pada penyakit pneumonia.

Beberapa penderita Covid-19 juga mengalami gejala neurologis, seperti lemah otot, tidak peka pada bau dan rasa, mati rasa, kesemutan, kejang, dan pusing. Ada juga pasien yang mual, kehilangan nafsu makan, diare, muntah, dan sakit perut.

Sementara itu, sakit tenggorokan biasa umumnya tidak disertai dengan gejala-gejala tersebut. Gejala sakit tenggorokan akibat Covid-19 memang disertai dengan gejala lain yang lebih kompleks. Meski gejala sakit tenggorokan biasa seringkali disertai dengan sakit kepala, demam, dan batuk kering, namun belum tentu kondisi tersebut ada kaitannya dengan infeksi virus corona.

Untuk memastikan hal ini, cara terbaik adalah dengan melakukan pemeriksaan tes swab Covid-19. Anda perlu waspada jika sakit tenggorokan tidak kunjung sembuh dan disertai dengan gejala sesak napas, batuk, sakit kepala, dan hidung tidak peka pada bau. Hubungi tim medis untuk melakukan tes virus corona.

Jika sakit tenggorokan tidak disertai gejala yang mirip dengan infeksi Covis-19, maka Anda tidak perlu terlalu panik dan khawatir. Lakukan upaya untuk meningkatkan kekebalan tubuh agar sakit tenggorokan bisa segera sembuh. Jika tidak kunjung sembuh, hubungi dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Related article