Momen 17 Agustus adalah waktu yang ditunggu-tunggu oleh masyarakat Indonesia. Setiap tahunnya, semangat kemerdekaan dapat dirasakan di berbagai penjuru Indonesia.
Untuk memperingati dan memeriahkan 17 Agustus, masyarakat biasanya antusias untuk mengadakan kegiatan yang seru dan penuh kebersamaan. Penasaran apa saja tradisi perayaan 17 Agustusan di berbagai daerah? Yuk simak selengkapnya pada artikel berikut ini!
Tradisi 17 Agustusan di berbagai daerah di Indonesia tentunya berbeda-beda. Setiap daerah memiliki ciri khasnya masing-masing yang unik dan mencerminkan kearifan lokal. Berikut adalah beberapa tradisi perayaan 17 agustus di berbagai daerah:
Hampir di setiap penjuru Indonesia mengadakan perlombaan panjat pinang. Perlombaan satu ini menjadi perlombaan wajib yang tidak boleh dilewatkan. Dalam lomba panjat pinang, peserta akan berebut untuk mendapatkan hadiah yang terletak pada puncak batang pinang yang telah dilumuri oleh pelumas.
Karena batang pinang sangat licin maka diperlukan kerja sama untuk sampai ke puncak. Setiap anggota tim akan saling topang menopang satu sama lain dan menjadi pijakan agar anggota paling atas bisa sampai ke puncak.
Perayaan 17 Agustus di Indonesia selanjutnya yaitu lomba dayung dari Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Perlombaan ini sudah ada sejak tahun 1924, di mana masyarakat akan berlomba dalam tim untuk mendayung perahu naga di Sungai Martapura.
Barikan adalah tradisi khas Malang yang dilakukan pada malam sebelum hari kemerdekaan. Masyarakat akan berkumpul untuk duduk membuat barisan yang panjang dan melakukan doa bersama, makan bersama dengan menu khas kemerdekaan, serta menyanyikan lagu-lagu kebangsaan.
Apakah kamu pernah melihat pawai atau karnaval di Bandung menjelang hari kemerdekaan? Jika pernah kamu mungkin telah melihat apa yang dinamakan pawai jampana. Dalam tradisi pawai Jampana akan ada tandu besar yang berisikan aneka hasil bumi, kerajinan, dan berbagai makanan.
Masing-masing tandu akan dibawa oleh empat orang, barang barang di atas tandu ketika sudah selesai acara akan dibagikan kepada masyarakat sebagai bentuk rasa syukur.
Jika pada umumnya sepak bola dilakukan menggunakan bola, bagaimana jadinya jika bola digantikan dengan buah durian? Salah satu perlombaan ekstrem ini berasal dari daerah Kebumen, Jawa Tengah. Tidak sembarang orang dapat menjadi peserta dalam perlombaan ini, terdapat ketentuan dan kemampuan khusus yang perlu dimiliki oleh peserta.
Pacu jalur menjadi perlombaan yang akhir-akhir ini viral baik di dalam ataupun luar negeri. Perlombaan ini berasal dari daerah Kabupaten Kuantan Singingi, Riau yang biasanya diadakan untuk perayaan hari hari besar seperti Idulfitri, Iduladha, hingga perayaan kemerdekaan Indonesia.
Pacu jalur merupakan lomba balapan mendayung dengan perahu yang berbahan kayu gelondongan atau biasa disebut jalur dengan kapasitas 40-60 orang. Perlombaan pacu jalur ini biasanya diikuti oleh ratusan masyarakat dari berbagai daerah, sehingga acara sangat meriah.
Baca Juga: 6 Makanan Berserat yang Mengandung Probiotik
Tradisi 17 agustusan selanjutnya datang dari masyarakat Suku Sasak daerah Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) bernama peresean. Peresean merupakan perlombaan pertarungan antar jawara dengan menggunakan peralatan rotan dan perisai dari kulit sapi. Perlombaan ini biasanya digelar untuk memperingati hari kemerdekaan Indonesia.
Pacu kude adalah tradisi unik yang berasal dari Suku Gayo, Daerah Aceh. Sesuai namanya, pacu kude merupakan perlombaan balap dengan menunggangi kuda yang biasanya dilakukan untuk memperingati 17 Agustus.
Perlombaan pacu kude ini melambangkan perjuangan masyarakat Aceh ketika memperjuangkan kemerdekaan zaman dahulu. Biasanya pacu kude diadakan dengan cukup meriah dengan peserta dari berbagai penjuru daerah di Sumatera Barat.
Untuk merayakan dan membangkitkan semangat kemerdekaan, masyarakat juga biasanya membuat acara nonton bersama di layar yang besar. Film yang diputar biasanya bertemakan kemerdekaan atau kisah pahlawan.
Perayaan 17 Agustusan berikutnya datang dari daerah Semarang, Jawa Tengah, yang disebut obor estafet. Dalam perlombaan ini peserta akan berlomba adu kecepatan berlari sambil membawa obor. Obor yang dipegang ketika lari adalah simbol dari semangat perjuangan para pahlawan untuk memperjuangkan kemerdekaan.
Tirakatan merupakan tradisi masyarakat Jawa pada malam 16 Agustus berupa doa tasyakuran. Seiring berjalannya waktu, tirakatan dapat digelar dengan beberapa kegiatan modern lainnya seperti pementasan wayang, lomba, atau pentas seni.
Selain lomba dayung dan pacu jalur, terdapat kompetisi air lainnya yang tak kalah seru dan menantang. Lomba sampan layar adalah tradisi dari Batam, Kepulauan Riau, di mana peserta akan berkompetisi mencapai garis finish dengan sampan berlayar warna-warni.
Kegiatan 17 Agustusan selanjutnya yang tak kalah bermakna yaitu berwisata ke tempat bersejarah. Banyak masyarakat yang memanfaatkan momen hari kemerdekaan untuk mengenang jasa para pahlawan dengan berkunjung ke tempat-tempat bersejarah seperti museum, tempat perundingan, monumen perjuangan, dan tempat wisata budaya lainnya.
Setiap daerah di Indonesia memang memiliki tradisi uniknya masing-masing untuk merayakan kemerdekaan. Sebagai generasi muda sekaligus bagian dari masyarakat Indonesia, mari turut berpartisipasi dalam kegiatan kemerdekaan untuk mempererat kekeluargaan dan nasionalisme.
Ketika hendak bepergian ke acara perayaan kemerdekaan, jangan lupa untuk membawa Antis Double Action dari Enesis Group dalam tas. Kita tidak akan pernah tahu seberapa banyak kuman yang terdapat pada tangan kita, ditambah lagi acara yang ramai memungkinkan penyebaran kuman penyakit semakin besar.
Selalu sedia Antis Double Action dengan perlindungan ganda karena memiliki kandungan Chlorhexidine. Basmi kuman dengan cepat dan praktis, sedia Antis dalam setiap aktivitas!
Baca Juga: Rekomendasi Liburan Keluarga: 30 Tempat Seru di Indonesia