7 Penyebab Usus Kotor, Ciri-Ciri, dan Cara Mengatasinya
Reviewed by: dr. Shabrina Ghassani Roza, dr. Anggi Medita
Reviewed by: dr. Shabrina Ghassani Roza, dr. Anggi Medita
Ketika usus dalam kondisi kotor, makanan yang dikonsumsi tidak akan bermanfaat secara optimal. Penyebab usus kotor sebenarnya berawal dari gaya hidup tidak sehat yang dilakukan secara terus menerus.
Kondisi tersebut tentunya harus segera diatasi agar tidak mendapatkan dampak kesehatan yang lebih buruk. Yuk, simak terus penjelasan terkait penyebab usus kotor, ciri-ciri, dan cara mengatasinya di bawah ini.
Kondisi usus kotor yang berdampak negatif pada penyerapan nutrisi makanan bisa disebabkan oleh berbagai hal, seperti pola makan, gaya hidup, dan lain sebagainya. Selain itu, ada beberapa penyebab lainnya yang lazim ditemui, seperti berikut ini.
Antibiotik yang dikonsumsi secara sembarangan tanpa adanya resep dokter dapat meningkatkan risiko usus menjadi kotor. Pasalnya, antibiotik bekerja dengan cara membunuh bakteri yang menyebabkan infeksi, termasuk bakteri baik di dalam usus.
Kondisi tersebut tentunya akan menyebabkan dampak negatif pada kesehatan tubuh. Oleh karena itu, melakukan konsultasi dengan dokter terlebih dahulu adalah langkah penting agar tidak salah dalam mengonsumsi obat, terutama antibiotik.
Penyebab usus kotor bisa dipicu karena kurangnya asupan prebiotik (makanan untuk bakteri baik). Asupan tersebut bermanfaat dalam mendukung pertumbuhan bakteri baik di dalam usus dan membantu produksi asam lemak rantai pendek.
Asam lemak sendiri adalah sumber nutrisi utama bagi usus untuk menjaga kesehatan pencernaan, menurunkan risiko kanker usus besar, dan meredakan peradangan. Jadi, jika asupan prebiotik kurang, maka akan menimbulkan banyak masalah kesehatan.
Stres yang berat dapat berpengaruh pada kondisi kesehatan usus, seperti membuat tubuh mengalami penurunan bakteri baik jenis Lactobacilli dan mengurangi aliran darah menuju usus. Inilah mengapa stres termasuk dalam penyebab usus kotor yang potensial.
Meskipun ini merupakan kondisi yang cenderung baru, namun tidak ada salahnya jika kamu memahami cara-cara untuk meredakan dan mengelola stres. Apabila stres dapat dikelola dengan baik, maka tentu akan berdampak positif pada kesehatan tubuh secara keseluruhan.
Penyebab usus kotor selanjutnya adalah kurang tidur. Bagaimana bisa? Hal itu karena kurang tidur dapat meningkatkan risiko mengalami obesitas dan mengacaukan jam biologis tubuh (ritme sirkadian). Bakteri baik di dalam usus sendiri mengikuti jam biologis tubuh tersebut.
Apabila ritme sirkadian kacau, maka perkembangan bakteri baik di dalam usus pun menjadi terganggu. Akibatnya, pertumbuhan jenis bakteri yang berkaitan dengan obesitas, kenaikan berat badan, dan diabetes tipe 2 pun meningkat.
Pola makan yang tidak sehat dan bervariasi dapat menjadi salah satu penyebab usus kotor. Pasalnya, hal tersebut akan membatasi pertumbuhan bakteri baik di dalam usus. Akibatnya, pemulihan terhadap penyakit menjadi lebih lama.
Cobalah mengonsumsi makanan bervariasi agar mendapatkan asupan nutrisi yang cukup, seperti mineral dan vitamin serta mendorong pertumbuhan berbagai jenis bakteri baik di usus. Hindari gorengan dan makanan pedas karena akan memicu gangguan pencernaan serta membuat tubuh bekerja ekstra untuk memecah lemak yang akhirnya bisa mengotori usus.
Baca juga: Ini Dia 7 Pilihan Makanan dan Minuman Pembersih Usus Kotor
Kebiasaan merokok dan mengonsumsi alkohol adalah penyebab kondisi usus kotor lainnya yang harus dihindari. Hal ini karena bahan-bahan kimia yang terkandung di dalamnya akan menimbulkan masalah kesehatan cukup serius, seperti radang usus.
Jika sering terpapar asap rokok atau sudah mengonsumsi alkohol cukup lama, maka bakteri baik pada usus pun menjadi tidak seimbang dalam jangka waktu lama (kronis). Kondisi tersebut akan berpengaruh pada jenis bakteri baik tertentu dan bisa menghambat perkembangannya.
Kebiasaan malas bergerak atau dalam bahasa medis dikenal dengan istilah gaya hidup sedenter merupakan salah satu hal yang menyebabkan usus menjadi kotor. Malas bergerak dalam hal ini adalah ketika kamu lebih sering duduk-duduk dan jarang berolahraga.
Gaya hidup yang aktif sebenarnya tidak harus selalu berolahraga di gym. Kamu bisa melakukan olahraga sederhana di rumah, seperti berjalan kaki. Melakukan aktivitas fisik bisa membantu meningkatkan produksi asam lemak rantai pendek yang bagus untuk pertumbuhan bakteri baik di usus.
Secara umum, ada beberapa kondisi yang mengindikasikan adanya ketidakseimbangan pada usus. Ciri-ciri usus kotor ini bisa kamu amati dan waspadai. Adapun beberapa ciri-ciri usus kotor adalah sebagai berikut.
Baca juga: Penyebab Usus Buntu: Gejala, Penanganan, dan Cara Mencegah
Setelah mengetahui penyebab dan tanda-tanda usus kotor, kamu tentu penasaran bagaimana cara mengatasinya. Sebenarnya, cara membersihkan usus kotor bisa dilakukan secara alami maupun medis. Adapun beberapa cara mengatasi usus kotor adalah sebagai berikut.
Itulah pemaparan informasi seputar penyebab usus kotor, ciri-ciri, dan cara mengatasinya. Melalui informasi di atas, kamu menjadi lebih paham apa yang harus dilakukan saat mengalami tanda-tanda usus kotor.
Selain beberapa cara di atas, kamu juga dapat menjaga kesehatan usus dengan mengonsumsi Scrubber. Minuman es jeruk segar yang terbuat dari jeruk asli ini memiliki kandungan probiotik, prebiotik, dan bermacam serat.
Kandungan di dalamnya bermanfaat untuk melawan bakteri jahat, membersihkan sisa-sisa makanan di usus, dan membantu menjaga daya tahan. Tidak hanya itu, kebutuhan serat harian juga bisa terpenuhi sehingga pencernaan lebih terjaga.
Yuk, bantu jaga daya tahan tubuh dan sistem pencernaan agar lebih lancar dengan mengonsumsi healthy product for healthy family, yaitu Scrubber.
Baca juga: Beberapa Macam Penyakit yang Menyerang Usus