penyebab-overthinking
September 24, 2025 Artikel

Pahami Apa Saja Penyebab Overthinking dan Dampaknya

Pernahkah kamu merasa pikiran terus berputar-putar di kepala, bahkan untuk hal-hal kecil yang sebenarnya sepele? Misalnya, kamu suka kepikiran apakah ada yang salah dengan dirimu setelah berbincang dengan teman dekat. 

Atau sebelum tidur, kamu malah sibuk memikirkan hal-hal yang belum tentu terjadi. Nah, kondisi inilah yang disebut overthinking. Ada banyak penyebab overthinking yang dialami setiap orang. Beberapa di antaranya bisa kamu temukan dalam ulasan berikut.

Apa Itu Overthinking?

Overthinking adalah kondisi di mana seseorang berpikir secara berlebihan, memutar ulang suatu hal berulang kali di dalam pikiran, bahkan sampai sulit berhenti. Pikiran yang seharusnya sederhana menjadi kompleks karena terus dianalisis tanpa henti.

Misalnya, setelah melakukan presentasi di kantor, seseorang bisa terus memikirkan apakah ia sudah menyampaikan dengan baik atau apakah ada kata-kata yang salah. Padahal momen itu sudah berlalu, tetapi pikiran tetap berkutat di sana.

Penyebab overthinking sering kali dipicu oleh kecemasan, ketakutan, atau kebiasaan menilai diri sendiri terlalu keras. Alih-alih membantu menemukan solusi, overthinking justru membuat pikiran semakin penuh dan menimbulkan tekanan emosional.

Jika terjadi terus-menerus, kondisi ini bisa berdampak pada kesehatan mental, fisik, hingga kualitas hidup seseorang secara keseluruhan.

Baca Juga: 11 Cara Mengatasi Kecemasan Berlebihan yang Efektif

Penyebab Overthinking

Overthinking tidak muncul begitu saja. Ada banyak faktor yang memengaruhi, mulai dari psikologis, lingkungan, hingga pengalaman pribadi. Berikut adalah beberapa penyebab yang paling umum:

1. Rasa Cemas dan Takut Berlebihan

Rasa cemas dan takut berlebihan merupakan salah satu penyebab utama banyak orang mengalami overthinking. Kecemasan membuat seseorang sering kali terjebak dalam siklus pikiran yang tidak ada ujungnya.

Sebelum tidur, kamu mungkin terus memikirkan tentang masa depan, apakah pekerjaanmu besok akan berjalan lancar atau apakah ada masalah baru yang akan muncul.

Rasa takut berlebihan terhadap hal yang belum terjadi ini akhirnya membuat otak bekerja lebih keras dari seharusnya. Ini biasanya lebih banyak terjadi pada orang-orang dengan gangguan kecemasan.

2. Trauma atau Pengalaman Buruk di Masa Lalu

Pengalaman buruk bisa meninggalkan jejak mendalam dalam pikiran dan menjadi penyebab overthinking. Seseorang bisa terus-menerus berpikir negatif, mengantisipasi kemungkinan terburuk, dan khawatir mengulang peristiwa traumatis di masa lalu.

Kalau kamu pernah gagal dalam sesuatu hal, mungkin kamu akan terus dihantui ketakutan akan kegagalan serupa sehingga sulit mengambil keputusan baru.

Begitu pula ketika kamu pernah mengalami hubungan tidak sehat. Kamu bisa merasa overthinking ketika memasuki hubungan berikutnya karena takut disakiti lagi.

3. Sifat Perfeksionisme

Perfeksionis selalu menginginkan hasil yang sempurna dengan standar yang sangat tinggi. Namun, ketika kenyataan tidak sesuai harapan, seseorang cenderung menyalahkan diri sendiri dan terus menganalisis kesalahan kecil. 

Misalnya, seseorang yang perfeksionis bisa menghabiskan waktu berjam-jam hanya untuk menyempurnakan apa yang sedang dikerjakan, merenungkan setiap opsi yang ada, atau memikirkan masalah dari berbagai sudut pandang. 

Padahal, tindakan atau keputusanmu sudah cukup baik. Hasilnya, kamu justru terjebak dalam lingkaran overthinking yang melelahkan secara mental.

Baca Juga: 5 Ciri-Ciri Burnout dan Cara Mengatasinya secara Sederhana

4. Rendahnya Rasa Percaya Diri

Kurangnya kepercayaan diri juga dapat menjadi penyebab overthinking pada remaja karena membuat seseorang ragu terhadap kemampuannya sendiri. Akibatnya, setiap keputusan dan tindakan kecil pun dipikirkan secara berlebihan. 

Dengan begitu, kamu justru akan terjebak dalam siklus pemikiran negatif. Kondisi seperti ini akan membuat overthinking semakin sulit dikendalikan.

5. Lingkungan yang Tidak Mendukung

Lingkungan sekitar juga berperan besar. Adanya tekanan dari lingkungan sosial juga bisa menjadi pemicu overthinking

Situasi ini membuat seseorang lebih mudah stres, sulit fokus, dan selalu merasa was-was dalam bertindak karena terus mencoba memenuhi ekspektasi atau standar sosial yang ada.

Apakah Overthinking dapat Mempengaruhi Kehidupan Sehari-hari?

Overthinking tidak hanya membuat pikiran terasa lelah, tetapi juga berdampak langsung pada produktivitas, hubungan sosial, dan bahkan kesehatan fisik.

Sebuah penelitian dalam jurnal Ilmu Psikiatri dan Psikologi (2025) menunjukkan bahwa overthinking dapat menurunkan produktivitas. 

Ini dapat terjadi karena individu yang mengalaminya cenderung lebih lama dalam mengambil keputusan, terlalu banyak berpikir tentang kegagalan, sulit berkonsentrasi, dan cepat mengalami kelelahan mental.

Selain itu, overthinking juga bisa memengaruhi kualitas tidur. Pikiran yang tidak berhenti bekerja membuat seseorang sulit beristirahat dengan tenang. 

Akibatnya, tubuh terasa lelah di siang hari, konsentrasi menurun, dan emosi jadi lebih mudah tersulut. Dalam jangka panjang, kondisi ini bisa memicu stres kronis hingga depresi.

Dari sisi sosial, orang yang sering overthinking cenderung menarik diri karena takut salah bicara atau salah bertindak di hadapan orang lain. Hal ini bisa membuat hubungan dengan teman, pasangan, maupun rekan kerja terganggu.

Baca Juga: 9 Tips Menjaga Kesehatan Mental yang Efektif, Wajib Tahu!

Overthinking adalah masalah yang tidak boleh dianggap sepele. Jika dibiarkan berlarut-larut, ini bisa menurunkan produktivitas, mengganggu kesehatan mental, hingga mempengaruhi kualitas hidup sehari-hari. Karena itu, penting untuk segera mencari cara mengatasinya.

Salah satu langkah sederhana yang bisa membantu menenangkan pikiran adalah dengan memberikan waktu untuk relaksasi. 

Kamu bisa menggunakan Plossa Aromatherapy, produk dari Enesis Group, yang bermanfaat untuk membantu tubuh merasa lebih rileks, melegakan pernapasan, dan memberikan ketenangan.

Dengan menghirup aroma eucalyptus atau mengoleskannya pada dahi, kamu pun bisa lebih tenang menghadapi aktivitas sehari-hari tanpa terbebani oleh overthinking

Yuk, dukung momen relaksasimu bersama Plossa dan rasakan manfaatnya dalam menjalani hari yang lebih produktif dan positif.

Related article