Scrubber – Umumnya, masyarakat menganggap bahwa penyebab maag adalah keterlambatan waktu makan.
Akan tetapi, di samping itu, terdapat hal lain yang menjadi penyebab maag kambuh, seperti infeksi bakteri, stres, konsumsi jenis makanan tertentu, dan masih banyak lagi.
Nah, dalam artikel kali ini, kita akan mengulas selengkapnya mengenai penyebab maag, gejala, dan pengobatannya.
Jadi, pastikan kamu menyimak ulasan berikut hingga selesai, ya!
Sakit maag, atau dispepsia, adalah kondisi yang menyebabkan rasa tidak nyaman dan nyeri pada lambung.
Meskipun bukan penyakit yang mengancam jiwa, sakit maag dapat mengganggu kualitas hidup seseorang dengan gejala seperti nyeri perut, kembung, mual, dan lainnya.
Berbagai faktor dapat menjadi pemicu sakit maag, baik itu berhubungan dengan kondisi medis atau gaya hidup sehari-hari.
Nah, untuk informasi selengkapnya, berikut adalah beberapa faktor penyebab maag yang perlu kamu ketahui:
Dilansir dari National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases, salah satu penyebab maag adalah terdapat masalah pada saluran pencernaan.
Saluran pencernaan adalah sistem kompleks yang terlibat dalam proses pemecahan makanan menjadi nutrisi.
Gangguan pada saluran pencernaan, seperti gastritis (peradangan lambung), Gastroesophageal Reflux Disease (GERD), Irritable Bowel Syndrome (IBS), tukak lambung, pankreatitis, dan kanker lambung, dapat menjadi pemicu sakit maag.
Pasalnya, peradangan atau gangguan pada organ-organ ini dapat memicu gejala seperti nyeri perut, kembung, dan mual.
Penyebab maag berikutnya adalah infeksi bakteri. Infeksi bakteri Helicobacter pylori adalah salah satu penyebab umum gangguan pencernaan yang dapat memicu sakit maag.
Bakteri ini dapat mengakibatkan peradangan di lapisan lambung dan usus halus bagian atas.
Umumnya, gejala yang timbul akan mengarah pada sakit perut, kembung, dan mual.
Di samping itu, infeksi H. pylori juga menyebabkan gastritis dan tukak lambung, yang jika tidak ditangani dengan baik, dapat mengakibatkan gangguan pencernaan lebih serius.
Selain infeksi bakteri, timbulnya stres dan rasa cemas juga dapat menjadi penyebab maag.
Keterkaitan antara pikiran dan tubuh merupakan salah satu kunci yang berkaitan dengan gangguan kesehatan.
Walaupun stres dan kecemasan tidak langsung menyebabkan sakit maag, namun keduanya dapat memengaruhi kesehatan tubuh secara keseluruhan, termasuk sistem pencernaan.
Mudahnya, saat tubuh mengalami stres, terjadi penurunan produksi hormon prostaglandin yang bertugas melindungi dinding lambung dari kadar asam berlebihan.
Berkurangnya jumlah prostaglandin membuat dinding lambung lebih rentan terhadap kerusakan.
Baca juga: 8 Bahaya Asam Lambung Naik Jika Dibiarkan, Perlu Waspada!
Penyebab maag selanjutnya adalah kebiasaan makan dengan cepat.
Makan dengan cepat dapat mengganggu proses pencernaan awal yang dimulai di mulut.
Makanan yang tidak dicerna dengan baik di mulut, kemudian harus diolah lebih keras oleh lambung.
Sehingga, hal ini dapat menimbulkan risiko produksi asam lambung meningkat dan merangsang gejala sakit maag.
Selain tempo mengunyah, langsung berbaring setelah makan juga dapat menyebabkan maag.
Hal ini dikarenakan, berbaring dengan perut yang penuh makanan dapat memicu naiknya asam lambung kembali ke kerongkongan.
Ini bisa menyebabkan sensasi terbakar pada ulu hati dan merangsang gejala sakit maag.
Penyebab maag berikutnya adalah porsi makan yang terlalu besar.
Makan dalam porsi yang terlalu besar dapat memberi tekanan berlebih pada dinding lambung.
Ketika terisi secara berlebihan, produksi asam lambung juga dapat meningkat.
Kondisi ini dapat memicu gejala seperti kembung dan nyeri perut yang umum terjadi pada sakit maag.
Selain porsi, pola makanan juga perlu diperhatikan, karena dapat memicu terjadinya sakit maag.
Makanan tinggi lemak, pedas, dan asam memiliki potensi untuk merangsang produksi asam lambung yang lebih tinggi.
Asam lambung berlebih dapat menyebabkan iritasi pada dinding lambung dan memicu gejala nyeri serta tidak nyaman.
Seperti kita ketahui, merokok adalah kebiasaan yang merugikan banyak aspek kesehatan tubuh, termasuk sistem pencernaan.
Pasalnya, kebiasaan merokok dapat melemahkan otot yang bertanggung jawab untuk mencegah naiknya isi lambung kembali ke kerongkongan, atau dikenal sebagai sfingter.
Oleh karena itu, saat otot sfingter melemah akibat merokok, seseorang cenderung akan merasakan sensasi heartburn.
Baca juga: 10 Pertolongan Pertama Saat Asam Lambung Kambuh, Catat!
Selain merokok, konsumsi alkohol secara berlebihan juga dapat menyebabkan maag.
Minum alkohol dalam jumlah besar dapat mengiritasi dan merusak lapisan lambung, serta meningkatkan risiko peradangan atau gejala maag.
Terakhir, penggunaan obat-obatan tertentu juga dapat berkontribusi pada terjadinya sakit maag.
Obat antiinflamasi non-steroid (NSAID), estrogen, antibiotik tertentu, atau obat-obatan dengan kandungan nitrat dapat menyebabkan iritasi lambung dan memicu gejala sakit maag.
Jika kamu telah mengonsumsi obat-obatan ini, konsultasikan dengan dokter mengenai dampaknya terhadap kesehatan pencernaan.
Adapun beberapa cara mengatasi sakit maag adalah sebagai berikut:
Demikianlah ulasan lengkap seputar 10 penyebab maag, gejala, cara mengobatinya yang perlu kamu ketahui dengan baik.
Kesimpulannya, sakit maag dapat timbul akibat beragam faktor, terutama terkait dengan kebiasaan makan dan permasalahan dalam saluran pencernaan.
Oleh karena itu, sangatlah penting bagi kita semua untuk senantiasa menjaga pola makan yang sehat dan memperhatikan kesehatan saluran pencernaan.
Nah, salah satu cara menjaga kesehatan saluran pencernaan adalah memenuhi kebutuhan serat harian dengan mengonsumsi Scrubber.
Diperkaya dengan kandungan serat Psyllium husk & Polidekstrosa, Scrubber mampu membantu membersihkan sisa-sisa makanan di usus, lho!
So, jangan menunggu lagi. Ayo, lindungi kesehatan pencernaan bersama Scrubber! Healthy product for healthy family!
Baca juga: Inilah Makanan Tinggi Serat untuk Mengatasi Asam Lambung