Antis – Jamur kulit adalah masalah yang sering dialami oleh kebanyakan orang. Adapun penyebab jamur kulit yang paling utama adalah masalah kebersihan.
Namun, selain masalah kebersihan, faktor lain yang dapat menyebabkan jamur kulit cukup beragam seperti penyakit diebetes, AIDS, berat badan berlebih.
Untuk mencegah jamur kulit muncul, penting untuk mengetahui penyebab serta gejalanya.
Nah untuk mengetahuinya, simak ulasan lengkapnya di bawah ini!
Seperti yang dijelaskan sebelumnya, salah satu penyebab infeksi jamur kulit adalah masalah kebersihan.
Namun, ada beberapa hal lain yang bisa menyebabkan infeksi jamur kulit, di antaranya yaitu:
Penyebab jamur di kulit yang pertama adalah kontak dengan orang atau hewan terinfeksi.
Pasalnya, jamur kulit dapat menyebar dari satu orang ke orang lain melalui kontak langsung dengan kulit atau benda yang terkontaminasi jamur, seperti handuk, pakaian, dan sepatu secara bergantian.
Selain itu, hewan peliharaan juga dapat menjadi sumber infeksi, terutama pada hewan yang memiliki masalah kulit, seperti kucing atau anjing.
Berikutnya, penyebab jamur di kulit adalah penggunaan baju dan sepatu yang terlalu ketat.
Hal ini disebabkan karena baju atau sepatu yang terlalu ketat dapat membuat kulit menjadi lembap.
Keadaan lembap pada kulit menjadi lingkungan yang ideal bagi pertumbuhan jamur, terutama pada daerah-daerah rentan berkeringat, seperti lipatan paha, ketiak, atau area selangkangan.
Selain itu, penggunaan pakaian dan sepatu yang tidak kering sepenuhnya setelah dicuci atau digunakan juga dapat meningkatkan risiko infeksi jamur.
Apabila pakaian dan sepatu masih lembap, jamur dapat tumbuh serta berkembang biak di dalamnya.
Baca Juga: Ini Pengaruh Buruk Pakaian Kotor dan Bau Apek pada Kulit Tubuh
Selanjutnya, penyebab jamur kulit muncul adalah sistem kekebalan tubuh yang rendah.
Sistem kekebalan tubuh yang sehat dapat melindungi tubuh dari berbagai macam infeksi, termasuk infeksi jamur.
Namun, pada orang dengan sistem kekebalan tubuh rendah, seperti penderita HIV/AIDS, penerima transplantasi organ, atau penderita kanker yang menjalani kemoterapi, risiko infeksi jamur menjadi lebih tinggi.
Terakhir, penyebab jamur kulit muncul adalah penderita mengalami obesitas.
Pasalnya, lipatan kulit pada bagian tertentu, seperti perut, paha, atau selangkangan penderita obesitas dapat menimbulkan kelembapan dan hiperpigmentasi yang membuat kondisi kulit menjadi lebih mudah terinfeksi.
Selain itu, penderita obesitas juga dapat mengalami perubahan hormonal dan peradangan kronis yang dapat memengaruhi kesehatan kulit serta meningkatkan risiko infeksi.
Baca juga: Memahami Penyebab Kurap serta Faktor Risiko dan Pencegahan
Setelah mempelajari penyebab jamur kulit, sekarang mari pelajari gejalanya. Berikut adalah beberapa gejalanya:
Beberapa gejala pada kurap di antaranya adalah ruam kemerahan dengan bagian tepi menyerupai cincin berwarna kemerahan, gatal, serta kulit bersisik yang melepuh dan mengeluarkan cairan jika terdapat infeksi sekunder.
Ruam kemerahan seperti cincin ini biasanya membesar secara perlahan dan terkadang dapat terlihat seperti lesi yang lebih besar dengan daerah tengah yang mulai sembuh atau yang disebut central healing.
Beberapa gejala jamur kuku antara lain adalah warna yang pucat atau gelap, perubahan bentuk, dan mengalami penebalan.
Infeksi jamur kuku dapat membuat kuku menjadi lebih tebal atau rapuh sehingga sulit dipotong, serta menimbulkan rasa sakit maupun ketidaknyamanan pada area sekitarnya.
Gejala panu juga dapat berupa gatal ringan pada kulit yang terkena dan bersisik.
Bercak pada kulit yang disebabkan oleh panu biasanya tidak menimbulkan rasa sakit, namun dapat mengakibatkan ketidaknyamanan.
Baca Juga: Gaya Hidup Tidak Sehat yang Bisa Bikin Kamu Menderita
Gejala kandidiasis di permukaan kulit dapat berupa ruam kulit dan terasa gatal.
Pada infeksi kandidiasis di mulut, gejalanya bisa berupa bintik-bintik putih di lidah atau bagian dalam mulut, nyeri, dan kesulitan menelan.
Adapun gejala kandidiasis di vagina meliputi kulit kemerahan di area sekitar selangkangan, rasa gatal dan terbakar, serta keluarnya cairan putih atau kuning dari alat vital.
Sedangkan pada bayi, kandidiasis dapat menimbulkan ruam popok dengan gejala kulit memerah dan iritasi di sekitar bokong atau area selangkangan.
Terakhir, mari pelajari cara mengatasi jamur kulit yang akan dijelaskan di bawah ini:
Salah satu cara mengobati jamur kulit yang membandel adalah menggunakan krim dan salep.
Pasalnya, salep anti jamur dapat bekerja secara langsung pada area kulit yang terinfeksi dan memberikan hasil optimal. Perhatikan penggunaan krim yang digunakan, lebih baik konsultasi terlebih dahulu dengan dokter.
Selanjutnya adalah dengan minum antihistamin. Obat antihistamin ini dapat mengurangi rasa gatal yang disebabkan jamur kulit secara efektif.
Pada anak-anak, dosis penggunaan antihistamin harus diperhatikan karena berbeda dengan dosis dewasa.
Terakhir, jaga kebersihan dengan mencuci tangan dan kaki secara berkala.
Hal ini dapat membantu menghilangkan bakteri dan jamur yang menempel pada kulit sehingga mencegah infeksi jamur pada kulit.
Selain itu, penggunaan sabun antibakteri dan antijamur juga dapat membantu meminimalkan risiko infeksi kulit jamur.
Demikian penyebab jamur kulit serta gejala dan cara mengatasinya. Dapat dikatakan bahwa penyebab jamur kulit bisa dipengaruhi oleh banyak faktor, termasuk daya tahan tubuh.
Meski begitu, penyebab jamur kulit yang paling utama adalah masalah kebersihan.
Oleh karena itu, menjaga kebersihan menjadi salah satu hal utama untuk mencegah munculnya jamur kulit.
Salah satunya adalah menggunakan hand sanitizer seperti Antis yang terbukti paling efektif membunuh kuman dan bakteri.
Selain itu, Antis juga mengandung moisturizer sehingga tanganmu tidak akan terasa kering setelah menggunakannya.
Ayo jaga kebersihan tanganmu bersama Antis! Healthy product for healthy family!
Baca Juga: Kapan Waktu yang Tepat Gunakan Antis Hand Sanitizer?