diare saat puasa
Maret 29, 2024 Artikel

Pahami Penyebab Diare saat Puasa dan Cara Mengatasinya

Reviewed by: dr. Sagita Nindra, MD, dr. Shabrina Ghassani Roza

Vegeta Herbal – Diare adalah gangguan pencernaan yang menyebabkan buang air besar terus menerus. Penyebab diare saat puasa bervariasi, mulai dari pola makan yang tidak seimbang saat berbuka atau sahur, kontaminasi makanan, hingga kekurangan serat. 

Penyebab lainnya yang dapat memicu diare yakni konsumsi makanan tinggi lemak atau pedas secara berlebihan sehingga mengganggu keseimbangan pencernaan. Selain itu, kurangnya asupan cairan selama berpuasa juga dapat menyebabkan dehidrasi yang dapat memperparah gejala diare.

Jadi, bagaimana cara mengatasi diare saat menjalankan puasa? Apa tindakan yang perlu diambil saat mengalami dehidrasi akibat diare selama berpuasa? Simak informasi selengkapnya dalam berikut ini.

Penyebab Diare Saat Puasa

Puasa tidak menyebabkan penyakit diare. Justru, puasa dapat memberikan manfaat bagi kesehatan pencernaan, seperti membantu membersihkan usus dan meningkatkan kesehatan flora usus. Namun, diare dapat terjadi pada orang yang berpuasa karena beberapa faktor, seperti berikut ini.

1. Mengonsumsi Makanan Tertentu

Salah satu penyebab diare saat puasa adalah konsumsi makanan yang tidak tepat, terutama makanan pedas dan berlemak. Makanan pedas mengandung senyawa capsaicin yang dapat mengiritasi saluran pencernaan. Iritasi ini dapat menyebabkan peningkatan sekresi air dan elektrolit di usus, sehingga feses menjadi lebih encer dan frekuensi BAB meningkat.

Sementara itu, makanan berlemak pun lebih sulit dicerna oleh usus. Usus akan bekerja lebih keras untuk mencerna makanan, sehingga menghasilkan lebih banyak air dan elektrolit. Akibatnya, feses menjadi lebih encer dan Anda bisa mengalami diare.

Oleh karena itu, hindari konsumsi makanan pedas dan berlemak secara berlebihan selama berpuasa. Pilihlah makanan yang lebih sehat dan mudah dicerna, seperti makanan tinggi protein dan serat.

2. Infeksi pada Saluran Pencernaan

Penyebab diare saat puasa selanjutnya adalah infeksi saluran pencernaan. Beberapa mikroorganisme penyebab infeksi, seperti bakteri E. coli dapat menghasilkan toksin atau racun yang dapat mengiritasi saluran pencernaan. Iritasi ini dapat terjadi ketika Anda tidak sengaja mengonsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi.

Untuk mencegah risiko terkena infeksi pencernaan, penting untuk sering mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun. Selain itu, pastikan makanan yang Anda konsumsi, khususnya daging, telah dimasak hingga matang dan dijamin kebersihannya.

3. Kekurangan Mineral

Kekurangan mineral, terutama elektrolit seperti natrium, kalium, dan magnesium, dapat menjadi penyebab diare saat puasa. Selama puasa, tubuh dapat kehilangan elektrolit melalui keringat dan urin tanpa mendapatkan pengganti yang memadai melalui asupan makanan dan minuman. 

Kondisi ini dapat menyebabkan gangguan keseimbangan elektrolit dalam tubuh, yang pada akhirnya dapat memengaruhi fungsi normal saluran pencernaan. Ketidakseimbangan elektrolit ini dapat merangsang pergerakan yang tidak teratur dalam usus sehingga penyerapan air tidak maksimal di dalam usus dan menyebabkan diare. 

Oleh karena itu, penting untuk memperhatikan asupan mineral dan elektrolit yang cukup selama berpuasa, serta memastikan bahwa tubuh mendapatkan cairan dan nutrisi yang dibutuhkan saat berbuka dan sahur. 

4. Stres dan Perubahan Hormon

Stres dan perubahan hormon dapat menjadi penyebab diare saat puasa. Selama bulan puasa, pola tidur dan makan seseorang sering berubah yang dapat memicu stres fisik dan emosional. Hal ini dapat meningkatkan produksi asam lambung dan mengganggu pergerakan normal usus.

Selain itu, perubahan dalam pola makan dan penurunan asupan cairan selama puasa juga dapat memengaruhi keseimbangan hormon dalam tubuh. Penurunan kadar gula darah dan dehidrasi akibat puasa dapat memicu pelepasan hormon stres seperti kortisol yang kemudian menyebabkan diare.

5. Intoleransi Laktosa

Intoleransi laktosa adalah kondisi di mana tubuh tidak dapat mencerna laktosa dengan baik. Sementara itu, laktosa adalah gula alami yang terdapat dalam susu dan produk olahan susu. Orang dengan intoleransi laktosa mengalami kekurangan enzim laktase yang diperlukan untuk mencerna laktosa.

Saat puasa, tubuh tidak mendapatkan asupan makanan dan minuman selama beberapa jam. Hal ini dapat menyebabkan beberapa perubahan pada sistem pencernaan, termasuk penurunan produksi enzim laktase dan memperlambat motilitas atau pergerakan usus.

6. Alergi Makanan atau Obat-obatan

Konsumsi beberapa jenis obat dapat menjadi pemicu diare, terutama antibiotik. Meskipun antibiotik bertujuan mengatasi infeksi, namun mekanisme kerjanya dapat mengganggu keseimbangan bakteri baik di usus. Hal ini dapat meningkatkan risiko terjadinya diare dan gangguan pencernaan lainnya. 

Oleh karena itu, jika Anda sedang mengonsumsi obat-obatan tertentu dan berencana untuk menjalankan ibadah puasa, bijaklah untuk berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu guna memastikan keamanan dan kesehatan Anda selama berpuasa.

Baca juga: Cara Mengatasi Sakit Kepala saat Puasa

Cara Mengatasi Diare Saat Puasa

Diare saat puasa dapat menjadi hal yang mengganggu dan membuat ibadah puasa menjadi tidak nyaman. Berikut adalah beberapa cara untuk mengatasinya:

1. Perbanyak Konsumsi Air Putih

Memperbanyak konsumsi air putih adalah salah satu cara mengatasi diare saat puasa. Dehidrasi dapat memperburuk diare, sehingga penting untuk minum air putih yang cukup saat sahur dan berbuka. 

Minumlah air putih secara perlahan dan teratur, minimal 8 gelas per hari. Air putih berperan dalam membantu menggantikan cairan tubuh yang hilang akibat diare dan membantu melancarkan pencernaan.

2. Hindari Konsumsi Makanan Tinggi Lemak dan Minyak

Cara mengobati diare saat puasa berikutnya adalah menghindari makanan berlemak dan berminyak. Lemak dan minyak membutuhkan waktu lebih lama untuk dicerna dibandingkan dengan makanan yang lebih rendah lemak. Sedangkan, saat berpuasa, sistem pencernaan tidak bekerja secepat biasanya. 

Kombinasi lemak tinggi dan pencernaan yang lambat dapat menyebabkan makanan menumpuk di usus yang dapat menyebabkan diare. Anda dapat memilih makanan yang mudah dicerna, seperti nasi putih, roti bakar, pisang, dan yoghurt.

3. Tingkatkan Konsumsi Probiotik dan Zink

Anda dapat memperbanyak konsumsi probiotik dan zink sebagai cara menyembuhkan diare saat puasa. Probiotik merupakan bakteri baik yang hidup di usus dan membantu menjaga kesehatan pencernaan.

Sedangkan zink adalah mineral penting yang membantu tubuh melawan infeksi, membantu regenerasi sel-sel usus, dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Zink dapat membantu mengatasi diare dengan membantu penyerapan air dan elektrolit di usus.

Untuk meningkatkan probiotik, Anda bisa mengonsumsi makanan seperti yoghurt, kimchi, tempe, dan miso. Selain itu, untuk memastikan asupan zink yang mencukupi, pilihlah sumber-sumber makanan yang baik seperti daging merah, ayam, tiram, dan kacang-kacangan.

4. Periksakan Diri ke Dokter

Ketika Anda mengalami diare saat puasa, penting untuk segera memeriksakan diri ke dokter. Kondisi ini bisa menjadi tanda adanya infeksi atau masalah kesehatan lain yang memerlukan perhatian medis. 

Dokter dapat membantu mendiagnosis penyebab diare dan memberikan penanganan yang sesuai, seperti memberikan resep obat atau saran mengenai perubahan pola makan. Jika diare semakin parah atau disertai dengan gejala lain seperti demam tinggi atau dehidrasi, sebaiknya Anda menghentikan puasa sampai gejala membaik.

Itulah informasi terkait penyebab diare saat puasa dan langkah-langkah untuk mengatasinya. Dengan memahami penyebab dan cara pencegahannya, Anda dapat menjalani ibadah puasa dengan lebih nyaman dan terhindar dari gangguan pencernaan.

Perlu diingat, bahwa menjaga pola makan dan kebersihan adalah kunci utama mencegah diare saat puasa. Oleh karena itu, pilihlah makanan sehat kaya serat yang higienis dan diolah dengan baik. Pastikan juga untuk minum air dalam jumlah yang cukup setelah berbuka dan sebelum sahur.

Jika diare sudah sembuh, Anda juga dapat mengonsumsi Vegeta Herbal saat sahur dan berbuka puasa untuk melancarkan buang air besar. Vegeta Herbal dari Enesis Group adalah suplemen yang mengandung 100% sari serat alami dan tidak menyebabkan kram perut, sehingga aman digunakan. 

Produk ini tersedia dalam bentuk sachet dan kapsul yang mudah dikonsumsi. Vegeta Herbal bisa Anda temukan di toko obat, minimarket, dan warung terdekat. Yuk, tingkatkan kesehatan pencernaan Anda dengan Vegeta Herbal! Healthy product for healthy family!

Baca juga: 5 Cara Mengatasi Panas Dalam saat Puasa Ramadan

Related article