Amunizer – Penyakit tifus adalah infeksi yang bisa menyebabkan berbagai macam gejala, seperti demam, mual, pusing, gejala pencernaan, bahkan nyeri otot.
Pada anak-anak, tifus sering kali menyerang karena memiliki daya tahan tubuh yang lemah dan belum optimal.
Lantas, bagaimana pencegahan dan pengobatan tifus? Selengkapnya, yuk simak artikel berikut ini!
Apakah kamu pernah mengira bahwa tipes dan penyakit tifus adalah gangguan kesehatan yang sama? Well, jika iya, nyatanya penyebab keduanya berbeda, lho.
Pada dasarnya, typhus atau tipes adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Orientia dan Rickettsia, biasanya penyebarannya melalui gigitan kutu atau tungau.
Sementara itu, typhoid atau tifus adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri Salmonella typhi, biasanya ditularkan melalui makanan serta minuman.
Selain itu, masalah kesehatan tifus perlu ditangani dengan sebaik mungkin, karena jika tidak, akan mengakibatkan komplikasi serius yang berbahaya.
Misalnya, jika tidak ditangani dengan serius, tifus akan menyebabkan komplikasi penyakit, seperti penurunan kesadaran, pneumonia atau paru-paru basah, hingga peradangan pada saluran pencernaan.
Perlu diketahui, penyakit tifus adalah gangguan kesehatan yang mempunyai tiga jenis, yaitu:
Secara umum, tifus epidemik banyak terjadi pada wilayah Amerika Selatan dan Tengah, Cina, Afrika serta Cina Utara.
Namun, seseorang yang sembuh dari kondisi ini tetap berisiko terinfeksi kembali.
Tifus murin atau endemik umumnya terjadi di Amerika Serikat, kondisi ini menular melalui kutu pada tikus, dan jarang menyebabkan infeksi yang berulang.
Penyakit tifus scrub adalah gangguan kesehatan serius yang terjadi pada berbagai negara di Asia Pasifik, seperti Cina, Korea, Thailand, dan Indonesia.
Jenis ini merupakan gangguan paling berbahaya dan bila tidak segera ditangani, dapat menyebabkan gagal organ.
Baca juga: Infeksi Saluran Pencernaan: Penyebab, Gejala, dan Pengobatan
Secara umum, gejala penyakit tifus akan mulai muncul pada 1 sampai 3 minggu yang ditandai dengan diare atau konstipasi, demam tinggi, sakit kepala, dan perut.
Biasanya, gejala tersebut, terutama pada demam, akan berlangsung dalam kurun waktu lama, biasanya lebih dari 7 hari, dan akan terus meningkat.
Sementara itu, ada sejumlah gejala tifus lainnya, antara lain yaitu:
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, penyebab utama dari penyakit tifus adalah dari bakteri Salmonella thypi, dan bisa mengganggu sistem pencernaan.
Pada dasarnya, penyebaran bakteri Salmonella typhi pada penyakit tifus adalah melalui makanan atau minuman, serta apabila seseorang kurang menjaga kebersihan tangan.
Selain itu, ada pula beberapa penyebab tifus lainnya, di antaranya adalah:
Nah, jika kamu merasa bahwa pernah mengalami gejala yang telah disebutkan di atas, umumnya, pengobatan tifus paling efektif adalah melalui terapi antibiotik.
Salah satunya yaitu, dengan mengonsumsi obat penurun demam, apabila gejala tifus yang dirasakan adalah demam tifoid dan masih dalam tahap ringan.
Namun, apabila gejala penyakit tifus adalah dalam tahap parah hingga mengganggu, kamu perlu segera memeriksakan diri kepada dokter atau tenaga medis.
Nantinya, dokter akan melakukan diagnosa untuk mengetahui apakah gejala penyakit tifus sudah terjangkit di dalam tubuh, berikut di antara pemeriksaannya, yaitu:
Apabila setelah memeriksa kondisi pasien dan deteksi penyakit tifus adalah benar, maka biasanya dokter akan meresepkan obat antibiotik, atau menyarankan pengobatan rawat inap, tergantung tingkat keparahan kondisinya.
Baca juga: 13 Cara Menjaga Kebersihan Rumah dengan Mudah, Ini Tipsnya!
Well, setelah sebelumnya sudah mengetahui bahwa penyakit tifus disebabkan oleh penyebaran virus melalui makanan atau minuman, ada beberapa pencegahan untuk kondisi kesehatan ini yang bisa kamu lakukan secara mudah, di antaranya yaitu:
Salah satu faktor utama penyebab penyakit tifus adalah karena mengonsumsi makanan atau minuman yang sembarangan dan kotor.
Maka dari itu, kamu bisa melakukan pencegahan gangguan kesehatan ini dengan cara selalu menjaga kebersihan diri.
Mulai dari menjaga kebersihan lingkungan atau tempat tinggal, memperhatikan makanan dan minuman yang dikonsumsi, dan tidak berkontak langsung dengan penderitanya.
Setelah mengetahui pencegahan utama penyakit tifus adalah memperhatikan makanan dan minuman yang dikonsumsi, maka sebaiknya kamu selalu mencuci buah dan sayuran sebelum mengolahnya.
Selain itu, kamu juga perlu memperhatikan minuman yang akan dikonsumsi dan pastikan bahwa air putih tersebut mempunyai kematangan secara optimal.
Salah satu penyebab penyakit tifus adalah karena penderita memiliki sistem imun yang rendah. Itulah sebabnya, kamu harus selalu menjaga daya tahan tubuh agar selalu optimal.
Nah, salah satu bentuk pencegahan yang bisa kamu lakukan adalah dengan berolahraga, hidup sehat, serta mengonsumsi Amunizer.
Mengapa Amunizer? Well, karena minuman herbal ini mempunyai kandungan alami lengkap yang dapat membantu menjaga daya tahan tubuh maksimal.
Salah satunya yaitu vitamin C dan Elderberry 1000 mg, sehingga mampu menangkal radikal bebas.
Demikian uraian lengkap mengenai apa itu tifus beserta gejala, penyebab, pengobatan, hingga pencegahannya.
Penyakit tifus adalah infeksi yang umumnya menyerang seseorang dengan daya tahan tubuh lemah dan sanitasi buruk.
Oleh karena itu, pastikan untuk selalu menjaga kebersihan lingkungan sekitar dan menerapkan pola hidup sehat.
Nah, guna menjaga daya tahan tubuh agar tetap kuat, kamu juga bisa konsumsi minuman kesehatan atau suplemen, seperti Amunizer.
Semoga artikel ini dapat menambah pengetahuanmu tentang penyakit tifus agar dapat dilakukan pencegahaan atau penanganan yang tepat, ya! Ingat, healthy product for healthy family!
Baca juga: 10 Cara Menaikkan Trombosit dengan Cepat dan Alami, Simak!