Soffell – Beberapa jenis nyamuk dapat menularkan penyakit mematikan. Hal ini juga dinyatakan oleh Organisasi Kesehatan Dunia. Masyarakat dihimbau untuk waspada terhadap keberadaan hewan kecil ini. Oleh karena itu, penting mengenali karakteristik jenis nyamuk, terutama Aedes aegypti sebagai penyebar virus dengue. Aedes aegypti merupakan jenis nyamuk yang paling berbahaya diantara yang lainnya. Bukan hanya menularkan penyakit demam berdarah (DBD), nyamuk ini juga menularkan berbagai penyakit berbahaya lainnya seperti zika, chikungunya, dan demam kuning. Aedes aegypti dikenal sebagai nyamuk belang hitam putih. Lalu, apakah benar bahwa nyamuk belang merupakan nyamuk DBD?
Menjawab rasa penasaran tentang, apakah benar nyamuk belang merupakan nyamuk penyebar BDB? Menurut para ahli, virus dengue tidak hanya disebabkan oleh Aedes aegypti, tapi juga dapat disebarkan oleh Aedes albopictus. Secara kebetulan, kedua jenis ini memiliki ciri sama, yaitu bercorak loreng hitam putih.
Aedes albopictus bukanlah spesies baru, namun keberadaannya sebagai penyebar virus dengue baru diketahui pada tahun 2013. Saat itu, Singapura terserang wabah demam berdarah yang cukup parah. Padahal, negara ini dikenal memiliki lingkungan paling bersih. Ternyata, hasil penelitian menunjukkan penyebaran tersebut disebabkan oleh nyamuk.
Aedes albopictus memilih pohon sebagai sarangnya. Nyamuk ini sering ditemukan di pelepah pisang, semak-semak, dan pohon rimbun lainnya. Awalnya, jenis ini hanya ditemukan di Asia Tenggara. Namun, seiring berjalannya waktu, penyebarannya sampai ke luar wilayah Asia. Aedes albopictus merupakan nyamuk belang putih di tubuh dan semua kakinya.
Baca juga: Mengenal Ciri-Ciri Bintik Merah pada DBD, Yuk Disimak!
Sementara itu, Aedes aegypti lebih memilih tempat berkembang biak di genangan air bersih. Sehingga, sering kali nyamuk ini ditemukan di bak mandi, talang air, kolam, dan genangan air lainnya. Sedangkan untuk bersarang, nyamuk jenis ini memilih tempat minim cahaya seperti kolong, lubang, atau tempat gelap lainnya. Corak tubuh Aedes aegypti tidak jauh berbeda dengan Aedes albopictus, yaitu warna hitam belang putih.
Sejauh ini, hasil penelitian hanya menemukan nyamuk belang putih yang dapat menyebarkan virus dengue. Berdasarkan beberapa sumber, spesies nyamuk Aedes seperti Aedes communis dan Aedes cinereus, bukan penyebar penyakit mematikan, termasuk demam berdarah. Jenis nyamuk ini memiliki ciri fisik polos kecokelatan dan semburat hitam.
Sementara itu, nyamuk belang hitam putih seperti Aedes vexans, Aedes sollicitans, Aedes vittatus, dan Aedes punctor juga tidak tercatat sebagai penyebar penyakit demam berdarah. Dengan kata lain, tidak semua jenis nyamuk belang menyebarkan virus dengue.
Jenis nyamuk DBD yang paling banyak tersebar di Indonesia adalah Aedes aegypty. Selain warna tubuhnya yang khas, nyamuk penyebar virus dengue ini juga bisa dikenali dari karakteristik yang dimiliki.
Aedes aegypti memiliki kebiasaan mencari mangsa pada pagi hari, sekitar 2 jam setelah matahari terbit, atau sore hari sebelum matahari terbenam. Meskipun demikian, bukan berarti nyamuk ini tidak menggigit di jam-jam lain. Akan tetapi, penyebaran paling banyak di waktu-waktu tersebut.
Gigitan Aedes aegypti sering kali tidak disadari. Nyamuk ini juga cenderung pemilih lokasi gigitan. Biasanya, menggigit area belakang tubuh, siku, atau pergelangan kaki. Perlu diketahui pula, bahwa penyebar virus dengue hanya nyamuk betina. Hal ini dilakukan betina untuk menstimulasi tubuh ketika hamil. Sedangkan Aedes aegypti jantan tidak menghisap darah manusia, melainkan memakan sari pati buah-buahan.
Sebagai pencegahan terhadap penularan virus dengue dari nyamuk, sebaiknya selalu perhatikan kebersihan rumah dan lingkungan di luar rumah. Selain itu, lakukan fogging atau pengasapan untuk membasmi nyamuk dan telur-telurnya. Cara ini terbukti ampuh mencegah penyebaran virus dengue.
Jadi, benar bahwa nyamuk yang menyebabkan penyakit DBD ini memiliki warna belang atau hitam loreng putih. Ini merupakan ciri khas dari nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus yang menjadi perantara penyebaran virus dengue ke manusia.
Baca juga: Chikungunya: Penyebab, Gejala, Penularan, dan Mengobatinya