November 30, 2021 Artikel

Mengenal Proses Standarisasi Air Minum

Adem Sari – Kebutuhan akan air minum terus mengalami peningkatan mengingat air minum dibutuhkan oleh semua masyarakat. Tidak jeran jika kini semakin banyak perusahaan air minum kemasan yang memasarkan produknya ke berbagai daerah di Indonesia. Namun, produk air minum dalam kemasan yang dijual-belikan tidak boleh sembarangan. Sebab, ada standar khusus yang harus dipenuhi.

Untuk memastikan bahwa air minum bersih, sehat, dan layak untuk dikonsumsi, maka harus melewati proses pengujuan yang disebut dengan standarisasi air minum. Standarisasi air minum sendiri betujuan untuk menjamin kualitas air yang akan dikonsumsi oleh masyarakat. Lantas, bagaimana proses standarisasi air minum tersebut?

Inilah Proses Standarisasi Air Minum yang Layak Konsumsi

Saat ini, banyak ditemui produk air mineral dalam kemasan di pasaran. Banyaknya produk air minum kemasan yang beredar, seringkali membuat konsumen bingung untuk memilih produk mana yang berkualitas. Bahkan, ada beberapa kasus pemalsuan air minum kemasan.

Untuk itu, pemerintah telah membuat aturan khusus terkait standar air minum yang layak dikonsumsi. Aturan tersebut dimuat dalam Peraturan Menteri Kesehatan No 907/Menkes/SK/VII/2002 terkait syarat dan pengawasan kualitas air minum. Standarisasi air minum meliputi 6 parameter fisika, 17 parameter kimia anorganik, 18 parameter kimia organik, 2 parameter radioaktivitas, dan 1 parameter mikrobiologi.

  1. Parameter Fisika

Parameter fisika pada proses standarisasi air minum meliputi bau, rasa, kekeruhan, suhu, warna, serta jumlah zat yang terlarut. Air minum yang sesuai dengan parameter fisika adalah tidak berbau, jernih, tidak berasa, tidak memiliki perbedaan suhu yang mencolok dengan udara di sekitarnya, serta memiliki TDS atau Total Dissolved Solid dengan diameter <10-6 – 10-3.

  1. Parameter Kimia

Standarisasi air minum berdasarkan parameter kimia terdiri menjadi dua bagian, yaitu kimia organik dan kimia anorganik. Zat kimia organik yang diuji dalam standarisasi air minuk dapat berupa herbisida, insektisida, zat kimia yang mudah menguap, zat kimia berbahaya, serta zat pengikat oksigen.

Sementara itu, parameter kimia anorganik bisa berupa zat reaktif, logam, zat berbahaya dan beracun, serta derajat keasaman (pH). Logam menjadi zat kimia anorganik yang paling sering ditemukan dalam air minum. Sumber logam pada air minum sendri bisa berasal dari kegiatan pertambangan, industri, korosi pada pipa penyalur air, atau karena proses pelapukan secara alamiah.

  1. Parameter Mikrobiologi

Parameter mikrobiologi menggunakan indikator organisme berupa bakteri koliform. Secara laboratoris, total coliform digunakan sebagai indikator pencemaran air oleh tinja, tanah, atau sumber alamiah lainnya. Sementara itu, fecal coliform digunakan sebagai indikator pada pencemaran air bersih oleh tinja hewan maupun manusia. Tujuan penggunaan parameter ini adalahuntuk mencegah adanya mikroba patogen dalam air minum yang dikonsumsi oleh masyarakat.

  1. Parameter Radioaktivitas

Perlu diketahui bahwa zat-zat radioaktivitas bisa menyebabkan terjadinya kerusakan sel-sel tubuh. Kerusakan sel tersebut dapat berupa perubahan komposisi genetik atau kematian sel. Pada sel yang telah mati, nantinya akan tergantikan apabila sel yang mati belum keseluruhan. Sementara itu, perubahan genetis bisa menyebabkan penyakit, seperti kanker dan mutasi sel. Mengingat bahaya dari radioaktivitas, maka air minum yang dikonsumsi harus bebas dari zat-zat radioaktivitas.

Itu dia beberapa parameter yang diuji dalam proses standarisasi air minum. Untuk memastikan bahwa air minum layak dan sehat dikonsumsi, memang harus memenuhi serangkaian proses standarisasi. Dengan mengonsumsi air yang telah terstandarisasi, maka kesehatan tubuh bisa tetap terjaga. Maka dari itu, pastikan untuk memilih produk air minum kemasan yang telah mendapatkan izin edar dari BPOM RI.

Nah, buat kamu yang ingin minum air mineral yang sudah melewati proses standarisasi, kamu bisa minum Air Sejuk. Air mineral yang diproduksi oleh Enesis Grup ini diambil dari pegunungan yang tinggi mineral yang baik untuk menyeimbangkan kadar mineral & tingkat keasaman tubuh, sehingga membantu menjaga dari gejala panas dalam, menghilangkan haus dan membuat badan lebih sejuk.

Related article