7 Tips Membawa Bayi Perjalanan Jauh dengan Mobil, Wajib Tahu!
Reviewed by: dr. Shabrina Ghassani Roza
Reviewed by: dr. Shabrina Ghassani Roza
Momen liburan bersama keluarga tentu terasa menyenangkan, apalagi jika bisa membawa si kecil ikut serta. Namun, yang sering menjadi pertanyaan, bolehkah membawa bayi perjalanan jauh dengan mobil?
Bagi orang tua baru, wajar bila hal ini menjadi kekhawatiran tersendiri. Sebenarnya, membawa bayi perjalanan jauh dengan mobil bisa menjadi pengalaman yang nyaman dan menyenangkan, asalkan dilakukan dengan persiapan matang.
So, agar perjalanan lebih lancar dan si kecil tetap aman serta tenang di sepanjang jalan, yuk simak beberapa tips penting berikut ini!
Banyak orang tua baru yang bingung, kapan sebenarnya waktu yang aman membawa bayi perjalanan jauh dengan mobil.
Ada yang langsung mengajak bayinya keluar rumah tak lama setelah lahir, namun tidak sedikit juga yang memilih menunggu sampai kondisi bayi benar-benar siap.
Secara medis, bayi sudah cukup stabil untuk bepergian saat usianya minimal 1 bulan atau berat badannya mencapai 4 kg. Di usia ini, bayi sudah aman naik mobil, kereta, kapal, bahkan pesawat.
Hal ini penting karena bayi yang terlalu muda masing sangat rentan terkena infeksi dan belum mampu beradaptasi dengan perubahan suhu, baik terlalu panas, lembap, maupun dingin.
Namun, para ahli umumnya menyarankan menunggu hingga usia bayi 3–6 bulan. Saat itulah sistem imun bayi sudah lebih matang dan biasanya ia sudah menerima beberapa vaksin dasar yang penting.
Khusus untuk bayi prematur, disarankan menunggu hingga usianya 2–3 bulan sejak lahir, selama kondisinya sehat, stabil, dan tidak mengalami masalah pada paru-paru atau jantung.
Baca juga: 10 Obat Mabuk Perjalanan Herbal yang Ampuh Dicoba
Setelah mengetahui kapan bayi boleh diajak bepergian jauh, berikutnya adalah mempersiapkan hal-hal penting sebelum berangkat.
Agar perjalanan tetap lancar, aman, dan si kecil merasa nyaman selama di mobil, cek beberapa tips berikut ini.
Sebelum bepergian jauh, pastikan mobil dalam kondisi prima dengan memeriksa mesin, rem, lampu, dan ban.
Isi penuh bahan bakar dan siapkan peralatan darurat, seperti ban serep dan dongkrak. Jika perlu, lakukan pengecekan di bengkel resmi.
Saat berkendara, bayi wajib duduk di car seat yang terpasang dengan aman dan gunakan sabuk pengaman dengan benar untuk melindunginya dari benturan, terutama saat terjadi pengereman mendadak.
Bawa perlengkapan penting bayi, seperti pakaian, botol susu, makanan, serta peralatan makan dan minumnya.
Jangan lupa bawa juga perlengkapan kesehatan, seperti termometer, pelembap kulit, dan obat-obatan dasar, seperti penurun demam atau pereda nyeri.
Pastikan bayi cukup makan dan minum selama perjalanan agar tidak dehidrasi. Untuk perlengkapan besar, seperti stroller, kamu bisa pertimbangkan menyewa di tempat tujuan jika terasa merepotkan dibawa dari rumah.
Bayi butuh waktu istirahat yang cukup, apalagi saat perjalanan jauh. Jadi, usahakan berhenti setiap beberapa jam untuk memberi bayi waktu beristirahat, mengganti popok, atau menyusu.
Waktu istirahat ini juga bisa dimanfaatkan orang tua untuk meregangkan kaki dan menghirup udara segar sejenak.
Bepergian sendiri bersama bayi bisa sangat melelahkan, apalagi jika si kecil rewel di jalan. Agar tidak kewalahan, sebaiknya ajak pasangan, anggota keluarga, atau baby sitter yang bisa bergantian membantu menjaga bayi selama perjalanan.
Baca juga: 7 Tips Mudik Lebaran dengan Mobil Pribadi, Aman dan Nyaman!
Agar bayi tetap tenang selama perjalanan, ciptakan suasana senyaman mungkin seperti di rumah. Gunakan car seat sesuai usia dan berat bayi yang terpasang dengan benar di kursi belakang.
Dalam hal ini, dr. Shabrina Ghassani Roza menambahkan, “Posisi car seat untuk bayi disarankan menghadap ke belakang (rear-facing). Ini menjadi posisi yang dinilai paling aman untuk bayi.”
Menurut dr. Shabrina, hal ini perlu diperhatikan karena proporsi kepala bayi yang lebih besar dan berat dibanding tubuhnya, dan otot leher serta tulang belakangnya belum kuat untuk menahan beban kepala jika terjadi benturan. Dengan posisi menghadap ke belakang, gaya benturan (terutama tabrakan depan) akan menyebar ke seluruh punggung, leher, dan kepala secara merata.
Atur suhu mobil agar tidak terlalu panas atau dingin, hindari paparan sinar matahari langsung, dan jangan tinggalkan bayi dalam mobil yang terparkir.
Bawa selimut, bantal, mainan, atau boneka favoritnya untuk memberi rasa aman. Dengarkan lagu atau cerita kesukaannya, dan siapkan tempat sampah kecil agar mobil tetap bersih dan nyaman sepanjang jalan.
Kalau bayi sudah mulai makan, pastikan bekal makanan dan minumannya cukup selama perjalanan. Hindari memberi dalam jumlah berlebihan agar tidak mual atau muntah. Selalu jaga kebersihan makanan dan botol susu agar tetap aman dikonsumsi.
Tata barang bawaan, seperti tas, mainan, dan perlengkapan bayi dengan rapi dan aman di dalam mobil. Hindari meletakkannya di atas kursi bayi karena bisa membuat sesak dan berisiko jatuh saat pengereman yang bisa membahayakan si kecil.
Itulah beberapa tips membawa bayi perjalanan jauh dengan mobil yang bisa kamu terapkan agar perjalanan lebih nyaman, aman, dan menyenangkan.
Pastikan untuk melakukan persiapan yang matang, perhatian pada kebutuhan si kecil, serta menjaga kebersihan selama di perjalanan.
Salah satu hal penting yang sering terlupakan adalah kebersihan tangan, terutama saat orang tua harus menyentuh atau menyiapkan perlengkapan bayi, seperti botol susu, mainan, atau popok.
Untuk itu, jangan lupa selalu sedia Antis dari Enesis Group. Hand sanitizer ini mengandung alkohol 70% yang efektif membunuh kuman penyebab penyakit, seperti diare, flu, dan E. coli, serta dilengkapi moisturizer yang menjaga tangan tetap lembap.
Dengan perlindungan yang tahan hingga 2 jam, Antis praktis dipakai kapan pun dan di mana pun, terutama saat di perjalanan jauh bersama si kecil.
Jadi, pastikan tangan bersih sebelum menyentuh perlengkapan bayi, agar perjalanan aman dan keluarga pun tetap sehat!
Baca juga: 9 Tips Agar Tidak Mabuk Perjalanan Saat Naik Mobil Ber-AC, Catat!