Antis – Penyakit diare adalah gangguan pencernaan yang ditandai dengan buang air besar secara terus-menerus dan disertai sakit perut. Penyakit ini biasanya diakibatkan oleh kuman penyebab diare yang menempel pada makanan.
Selain itu, diare juga bisa disebabkan karena penggunaan obat-obatan tertentu, intoleransi laktosa atau fruktosa, pasca operasi, atau kondisi medis tertentu.
Namun, bakteri yang hinggap di air minum atau makanan merupakan salah satu penyebab paling utama dari diare. Apa saja jenisnya? Yuk, disimak!
Bakteri merupakan organisme kecil yang hidup di sekitar kita. Bakteri bisa hidup di air, tanah, benda, dan makanan.
Beberapa bakteri bisa tumbuh dengan baik dan tidak berbahaya bagi manusia. Namun, ada juga yang bisa membuat sakit ketika masuk ke tubuh, misalnya bakteri penyebab diare.
Adapun beberapa jenis kuman penyebab diare, di antaranya:
Kuman penyebab diare yang pertama adalah Salmonella. Bakteri ini biasanya akan menginfeksi usus manusia.
Infeksi Salmonella dapat menyebabkan diare, demam, serta rasa tidak nyaman pada peut.
Seseorang yang terserang diare karena bakteri Salmonella akan membaik dalam beberapa hari, namun pada beberapa kasus juga bisa menyebabkan infeksi parah.
Tidak hanya memicu diare, bakteri Salmonella pun dapat menyebar dari usus ke aliran darah dan organ lainnya.
Salmonella bisa masuk ke dalam tubuh manusia melalui makanan yang terkontaminasi tinja atau feses yang mengandung bakteri tersebut.
Beberapa makanan yang umumnya mengandung bakteri tersebut yakni seperti daging sapi, unggas, susu yang tidak dipasteurisasi, dan telur.
Selain itu, buah dan sayuran yang tidak dicuci dengan baik juga bisa memicu kontaminan bakteri Salmonella.
Baca juga: Inilah 15 Buah yang Mengandung Vitamin C Paling Tinggi
Infeksi kuman penyebab diare oleh Vibrio cholerae disebut juga dengan penyakit kolera.
Kolera adalah penyakit menular yang bisa menyebabkan diare parah, bahkan menimbulkan dehidrasi. Jika tidak segera ditangani dengan baik, pengidapnya bisa mengalami kematian.
Bakteri Vibrio cholerae bisa menginfeksi manusia melalui makanan dan minuman yang dikonsumsi.
Makanan atau minuman tersebut telah terinfeksi melalui kotoran manusia yang mengidap penyakit kolera.
Adapun sumber-sumber yang biasanya menjadi media penularan bakteri ini adalah pasokan air atau es terinfeksi serta makanan dan minuman kurang bersih.
Selain itu, sayuran yang ditanam dengan air mengandung kotoran manusia pengidap kolera juga bisa menjadi media penularan bakteri ini.
Begitu pula dengan ikan dan makanan laut mentah atau setengah matang yang ditangkap di perairan tercemar limbah.
Berikutnya, jenis bakteri penyebab diare adalah Escherichia coli atau sering disebut E. coli yang sebagian besar dapat hidup di dalam usus manusia dan hewan tanpa menyebabkan masalah kesehatan.
Namun, ada beberapa jenis kuman penyebab diare dari E.coli yang bisa membuat infeksi parah pada manusia.
Jenis E. coli yang berbahaya bisa menempel di beberapa makanan, seperti daging sapi giling.
Bakteri tersebut berasal dari E. coli yang selama ini hidup di tubuh sapi dan tercampur pada daging giling.
Sehingga, ketika kamu memasak daging sapi yang kurang matang, bakteri tersebut bisa mengontaminasi tubuh.
Selain itu, bakteri E. coli juga bisa masuk ke dalam tubuh melalui air minum yang terkontaminasi limbah dari satu orang ke lainnya jika tidak mencuci tangan dengan benar.
Baca juga: Perut Mules Tapi Susah BAB, Ikuti Tips Ini!
Bakteri Shigella yang mengontaminasi tubuh manusia akan menyebabkan infeksi shigellosis dan menyebabkan diare.
Infeksi bakteri Shigella umumnya menyebabkan diare pada anak atau balita karena mereka memiliki kebiasaan memasukkan tangan ke mulut.
Jika si kecil tidak mencuci tangan setelah bermain atau menyentuh benda kotor, maka bisa saja terkena diare.
Biasanya, bakteri ini hidup di air dan mengontaminasi makanan kotor. Infeksi akan lebih mudah pada lingkungan dengan sanitasi buruk dan gaya hidup kurang bersih.
Untuk mencegah penyebaran infeksi bakteri Shigella, disarankan untuk menerapkan kegiatan mencuci makanan yang benar, tidak menelan air ketika berenang, dan menghindari memasak saat terserang diare.
Selain itu, pastikan selalu mencuci tangan setelah mengganti popok bayi dan balita untuk mencegah timbulnya bakteri Shigella.
Infeksi dari bakteri Campylobacter seringkali disebut dengan penyakit campylobacteriosis entrik.
Bakteri tersebut menginfeksi usus kecil manusia dan bisa memicu timbulnya masalah pencernaan.
Masalah pencernaan yang dapat timbul yakni mual dan muntah disertai dengan diare.
Bakteri Campylobacter biasa ditemukan pada hewan unggas, seperti ayam dan burung. Ketika disembelih, bakteri tersebut bisa berpindah dari usus burung atau ayam ke otot-ototnya.
Kemudian, otot-otot tersebut akan dikonsumsi oleh manusia. Apabila daging tidak dimasak hingga matang, maka akan memungkinkan bakteri tersebut berpindah ke tubuh manusia.
Itu dia penjelasan seputar jenis-jenis kuman penyebab diare yang seringkali menyerang tubuh manusia.
Sebagian besar bakteri tersebut menular melalui makanan atau minuman yang telah terkontaminasi limbah.
Maka dari itu, sangat penting untuk menjaga lingkungan sekitar agar tetap bersih dan terhindar dari berbagai penyakit.
Pastikan saat mengolah makanan, kamu telah mencuci dengan bersih dan memasaknya dengan benar.
Selain itu, kamu juga harus menjaga kebersihan tangan, terutama saat beraktivitas di luar ruangan.
Cucilah tangan setiap selesai menyentuh sesuatu atau sebelum berjabat tangan dengan orang lain.
Jika ingin lebih praktis, kamu juga bisa menyediakan Antis dan menggunakannya ketika pergi ke luar rumah.
Antis adalah hand sanitizer berbentuk gel dan spray yang efektif untuk membunuh kuman penyebab diare dan penyakit lainnya.
Antis telah teruji secara klinis dan memenuhi standar WHO. Sehingga, aman serta efektif memberikan perlindungan hingga 2 jam.
Baca juga: Inilah 8 Minuman yang Dapat Menjaga Daya Tahan Tubuh, Catat!