Waspada! Kasus DBD Meningkat, Ini Tren Peningkatannya dari Tahun ke Tahun
Reviewed by: dr. Shabrina Ghassani Roza, dr. Tiwi Harjanti Cakranita
Reviewed by: dr. Shabrina Ghassani Roza, dr. Tiwi Harjanti Cakranita
Kasus demam berdarah dengue (DBD) kembali menunjukkan peningkatan di tahun ini. Hal ini perlu diwaspadai oleh seluruh masyarakat, mengingat fase demam berdarah dapat menimbulkan komplikasi serius jika tidak ditangani dengan tepat. Menurut data dari Kementerian Kesehatan, di Indonesia kasus DBD meningkat dalam beberapa bulan terakhir.
Hal ini diperparah dengan musim hujan yang tiba lebih awal di beberapa daerah sehingga nyamuk aedes aegypti, pembawa virus DBD lebih mudah berkembang biak. Peningkatan kasus DBD ini menjadi pengingat bagi kita semua untuk meningkatkan kewaspadaan dan melakukan langkah-langkah pencegahan yang efektif. Mari simak selengkapnya di bawah ini!
Kasus DBD meningkat di Indonesia menunjukkan tren yang cukup signifikan, terutama pada tahun 2024. Hal ini diperparah dengan prediksi puncak kemarau pada Juli dan Agustus 2024 yang dapat meningkatkan frekuensi gigitan nyamuk. Berikut tabel perbandingan kasus DBD di Indonesia dari tahun 2023 ke 2024:
Data di atas menunjukkan bahwa:
Hal ini menunjukkan adanya peningkatan dalam penanganan dan perawatan pasien DBD. Namun, peningkatan jumlah kasus DBD memerlukan tindakan pencegahan lebih intensif, termasuk implementasi program 3M Plus dan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya menjaga lingkungan agar tidak menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk.
Baca juga: Adakah Penyebab DBD Selain Nyamuk? ini Dia Jawabannya
Penyakit DBD merupakan salah satu ancaman kesehatan yang serius di Indonesia. Oleh karena itu, diperlukan langkah-langkah pencegahan yang efektif untuk mengendalikan penyebaran virus ini. Berikut adalah beberapa langkah untuk mencegah kasus DBD meningkat yang dapat dilakukan untuk melindungi diri dan keluarga dari DBD.
Program 3M Plus merupakan upaya pencegahan DBD yang fokus pada tiga langkah utama, yaitu menguras, menutup, dan mendaur ulang. Berikut adalah penjelasan lengkapnya.
Jentik nyamuk DBD dapat berkembang biak di genangan air bersih. Oleh karena itu, untuk memutus siklus hidup nyamuk aedes aegypti, Anda perlu rutin menguras tempat penampungan air, seperti bak mandi, drum, atau toren air. Jangan lupa juga untuk membersihkan benda-benda di luar rumah yang bisa menampung air, seperti kaleng bekas atau ember, terutama di musim hujan.
Langkah kedua 3M plus yang bisa dilakukan adalah menutup atau mengubur. Tempat atau barang yang bisa menampung air sebaiknya ditutup saat tidak digunakan agar nyamuk tidak bisa berkembang biak. Selain itu, barang bekas yang bisa menampung air, seperti kaleng bekas atau ember juga sebaiknya dibuang atau dikubur saja.
Apabila ada barang bekas yang masih bermanfaat, Anda bisa mengumpulkannya terlebih dahulu. Setelah dikumpulkan Anda bisa menjualnya ke tempat penampungan atau di daur ulang sendiri menjadi pot tanaman, celengan, tempat pensil, atau kerajinan lainnya.
Langkah-langkah 3M Plus telah dibahas sebelumnya. Untuk memaksimalkan upaya pencegahan DBD, lakukan juga langkah-langkah plus, seperti berikut:
Baca juga: Apakah DBD Menular? Yuk, Ketahui Fakta dan Penjelasannya!
Indonesia termasuk negara dengan kasus demam berdarah yang tinggi, bahkan tingkat kematian pada anak-anak mencapai 70%. Oleh karena itu, melakukan pencegahan dengan 3M Plus dan vaksin DBD bisa menjadi solusinya.
Vaksin DBD dapat membantu mencegah infeksi virus dengue parah, komplikasi, hingga rawat inap akibat DBD. Vaksin DBD bekerja dengan cara membuat tubuh mengenali virus dengue sehingga dapat melawannya dengan cepat jika terpapar di kemudian hari.
Vaksin DBD yang tersedia di Indonesia adalah jenis tetravalen yang melindungi dari 4 jenis virus dengue, yaitu DEN 1, 2, 3, dan 4. Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) merekomendasikan vaksin dengue untuk anak usia 9-16 tahun hingga orang dewasa berusia 6-45 tahun.
“Pemberian vaksin hanya salah satu upaya mencegah infeksi dengue. Faktor-faktor lainnya yang dapat mengurangi penyebaran virus dengue, seperti pengendalian vektor nyamuk Aedes aegypti, perilaku hidup yang bersih dan sehat, serta vaksinasi adalah pencegahan yang terbaik. Yuk, waspadai demam berdarah.” Pungkas dr. Shabrina Ghassani Roza (dokter dari Enesis Group).
Itulah pembahasan lengkap mengenai peningkatan kasus DBD di Indonesia dan langkah-langkah pencegahannya yang dapat dilakukan. Mari bersama-sama tingkatkan kesadaran dan kepedulian terhadap pencegahan DBD untuk menciptakan lingkungan sehat dan bebas dari nyamuk aedes aegypti.
Jangan lupa juga untuk selalu menjaga kebersihan rumah dan lingkungan agar nyamuk tidak berkembang biak. Selain itu, Anda bisa menggunakan Force Magic dari Enesis Group untuk mengusir dan mematikan nyamuk dengan aman dan efektif.
Force Magic dengan tekanan gas tinggi dan bahan aktif dari bunga chrysanthemum dan eucalyptus oil mampu membasmi nyamuk di setiap sudut ruangan dan aman digunakan.
Tunggu apa lagi? Lindungi lingkungan sekitar dari ancaman nyamuk dengan healthy product for healthy family, Force Magic!
Baca juga: Waspada Serangan Nyamuk Demam Berdarah di Tempat Liburan