Memahami Jam Biologis Tubuh, Penting untuk Kesehatan!
Reviewed by: dr. Shabrina Ghassani Roza, dr. Tiwi Harjanti Cakranita
Reviewed by: dr. Shabrina Ghassani Roza, dr. Tiwi Harjanti Cakranita
Tahukah Anda bahwa setiap orang mempunyai mekanisme pengaturan waktu internal di dalam tubuh yang bekerja secara otomatis? Sistem tersebut disebut dengan jam biologis tubuh atau ritme sirkadian.
Selayaknya alarm, jam biologis adalah sistem yang akan memastikan organ tubuh bekerja secara optimal. Namun, jika terjadi gangguan, maka bisa berdampak buruk pada kesehatan tubuh manusia, salah satunya gangguan tidur.
Lantas, bagaimana dan berapa jam kerja biologis organ tubuh manusia? Jangan lewatkan penjelasan di bawah ini untuk mendapatkan jawabannya.
Seperti yang telah disinggung sebelumnya, jam biologis tubuh adalah mekanisme jadwal kerja yang mengatur keoptimalan seluruh organ tubuh selama 24 jam. Mekanisme tersebut akan memberikan kode kepada tubuh kapan harus beristirahat, mendapatkan asupan nutrisi, ataupun harus tetap terjaga.
Jam biologis tubuh berperan penting dalam penentuan siklus tidur, suhu tubuh, produksi hormon, dan beragam fungsi lainnya dari tubuh. Berdasarkan National Institute of Health, jam biologi mengikuti seluruh perubahan pada aktivitas mental, fisik, hingga perilaku manusia dalam 24 jam.
Selain faktor alami, seperti saraf suprachiasmatic pada otak, jam biologi juga dipengaruhi kondisi cahaya di lingkungan sekitar. Hampir setiap jaringan dan organ tubuh manusia memiliki ritme sirkadian sendiri yang semuanya secara kolektif selaras dengan siklus harian siang serta malam.
Setiap organ tubuh memiliki jadwal kerjanya masing-masing. Bahkan, jam biologis tubuh setiap orang tidak sama. Nah, memahami jadwal kerja tersebut bisa membantu dalam meningkatkan kinerja tubuh harian. Berikut adalah jam kerja biologis organ tubuh manusia secara umum.
Jam biologis tubuh ini menunjukkan fase tidur lelap dan waktu regenerasi sel tubuh. Sebab, produksi hormon melatonin sedang meningkat sehingga menyebabkan timbulnya rasa lelah dan kantuk. Tubuh pun akan terdorong untuk beristirahat atau tidur.
Hormon melatonin diproduksi oleh kelenjar pineal dan memiliki peran untuk mengendalikan siklus tidur serta bangun. Oleh karena itu, sebaiknya Anda tidak makan malam di waktu ini karena usus sedang melakukan proses detoksifikasi racun di dalam tubuh.
Pada pukul 03.00-05.59, kelenjar pineal masih tetap memproduksi hormon melatonin walaupun jumlahnya tidak sebanyak di waktu sebelumnya dan akan semakin berkurang menjelang pagi tiba. Namun, suhu tubuh akan mencapai titik terendahnya karena terjadi proses pengalihan energi. Energi yang sebelumnya menghangatkan tubuh Anda dialihkan untuk melawan infeksi dan memperbaiki kulit.
Di pagi hari, hormon melatonin berhenti diproduksi. Pada jam biologi ini, pembuluh darah menjadi lebih padat dan kental. Oleh karena itu, orang yang memiliki riwayat jantung tidak dianjurkan untuk berolahraga karena rawan terkena serangan jantung.
Tetapi, pada pukul 8 pagi, pergerakan usus sedang mengalami peningkatan sehingga cocok bagi Anda untuk buang air besar (BAB). Sementara itu, Anda bisa mulai sarapan pada pukul 9 pagi karena metabolisme tubuh sedang tinggi-tingginya.
Pada fase ini, tubuh sudah siap untuk melakukan berbagai aktivitas, seperti belajar, bekerja, dan lain sebagainya. Sebab, hormon kortisol sedang diproduksi secara maksimal untuk menjaga tekanan darah dan kadar gula darah tetap normal. Hormon tersebut juga berfungsi untuk mengendalikan stres dan memberikan energi pada tubuh guna mendukung aktivitas yang sedang dilakukan.
Baca juga: 6 Cara Meningkatkan Kualitas Tidur yang Terbukti Efektif
Sementara itu, pukul 12.00-14.59 dikenal sebagai waktu kritis karena Anda akan merasakan kantuk berat. Pada waktu ini, tubuh sibuk bekerja untuk mengolah dan mencerna makanan yang dikonsumsi ketika makan siang.
Hal tersebut membuat Anda mudah mengantuk dan tingkat kewaspadaan pun cenderung berkurang. Oleh karena itu, Anda tidak disarankan untuk melakukan aktivitas yang terlalu berat atau memerlukan konsentrasi, seperti mengemudi.
Di sore hari, jantung dan paru-paru sedang bekerja dengan optimal sehingga membuat suhu tubuh mengalami peningkatan. Tekanan darah dan detak jantung juga dalam kondisi yang stabil, meskipun hormon adrenalin sedang ada di level tertinggi.
Otot pada tubuh pun menjadi lebih kuat. Oleh karena itu, Anda dapat memanfaatkan fase ini untuk berolahraga. Cukup dengan melakukan olahraga ringan atau aktivitas fisik sesuai kemampuan selama 10-20 menit.
Menjelang malam, Anda tidak dianjurkan untuk mengonsumsi makanan secara berlebihan. Hal ini karena kinerja sistem pencernaan tubuh sedang mengalami penurunan. Makanan yang dikonsumsi pada malam hari akan disimpan dalam bentuk lemak di dalam tubuh. Selain itu, hati sedang bekerja untuk memproduksi protein yang diperlukan tubuh dan mengeluarkan racun dari darah.
Pukul 21.00-23.59 adalah jam biologis tubuh di mana hormon melatonin akan mulai diproduksi. Produksi hormon tersebut menandakan waktu Anda untuk beristirahat dan tidur. Apabila sering begadang, maka hormon melatonin akan diproduksi pada waktu yang lebih larut. Sementara itu, jika sering bangun pagi, maka hormon melatonin akan lebih cepat diproduksi.
Mengikuti jam biologi adalah hal yang penting mengingat betapa krusialnya mekanisme tersebut terhadap kesehatan tubuh. Secara umum, terdapat banyak faktor yang menyebabkan terganggunya jam biologi, antara lain:
Jam biologis yang terganggu menyebabkan penurunan terhadap kemampuan kognitif dan daya tahan tubuh. Sebab, proses produksi protein menjadi tidak teratur dan jumlahnya pun tidak sesuai dengan yang seharusnya diperlukan untuk meningkatkan daya tahan tubuh.
Nah, hal tersebut akhirnya menimbulkan masalah kesehatan serius, seperti diabetes tipe 2, insomnia, obesitas, gangguan bipolar, dan depresi. Oleh karena itu, selalu usahakan untuk menepati jadwal kerja yang telah diatur secara alami oleh tubuh.
Baca juga: Faktor yang Memengaruhi Kesehatan Mental, Wajib Tahu!
Jadi, sudahkah Anda memahami informasi mengenai jam biologis tubuh di atas? Melalui penjelasan tersebut, Anda menjadi tahu bagaimana cara kerja ritme sirkadian manusia secara alami dan dampak negatifnya apabila terjadi gangguan.
Untuk mengurangi dampak negatif tersebut dan meningkatkan kinerja tubuh secara optimal, Anda dapat mengonsumsi Scrubber. Scrubber adalah suplemen kesehatan dalam bentuk minuman yang terbuat dari sari jeruk asli.
Kandungan yang terdapat pada Scrubber yaitu prebiotik, probiotik, dan bermacam-macam serat. Minuman ini bermanfaat untuk menjaga daya tahan tubuh dan memenuhi kebutuhan serat harian Anda.
Yuk, selalu sediakan healthy product for healthy family, yaitu Scrubber dan dapatkan berbagai manfaatnya!
Baca juga: 5 Tren Gaya Hidup Sehat di Indonesia, Yuk Coba Terapkan!