Soffell – Demam berdarah dengue (DBD) merupakan penyakit akibat gigitan nyamuk yang harus diwaspadai. Bagaimana tidak? The American Mosquito Control Association melaporkan bahwa ada lebih dari satu juta orang di dunia yang meninggal setiap tahunnya akibat penyakit yang menyebar lewat gigitan nyamuk. Apalagi, World Health Organization (WHO) juga telah mengklasifikasikan Indoensia sebagai negara endemik demam berdarah karena kasus DBD yang cukup tinggi di negara ini.
Centers for Disease Control and Prevention (CDC) menyatakan bahwa DBD merupakan penyakit akibat gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus betina yang membawa virus dengue. Penyakit ini ditandai dengan gejala demam tinggi mendadak hingga 39 ⁰C. Penderita DBD juga akan mengalami gejala nyeri kepala, menggigil, mual, nyeri di belakang mata, nyeri otot dan tulang, serta ruam kemerahan.
Inilah 5 Pertolongan Pertama Jika Terserang Demam Berdarah
World Health Organization (WHO) menyatakan bahwa penyakit demam berdarah belum memiliki pengobatan khusus. Pendeteksian dini dan perawatan medis yang tepat merupakan langkah yang bisa dilakukan untuk menurunkan tingkat kematian akibat penyakit ini. Nah, berikut ini adalah 5 pertolongan pertama untuk pasien yang terserang demam berdarah.
Centers for Disease Control and Prevention (CDC) menyatakan bahwa pasien demam berdarah harus segera beristirahat secara total. Arahkan penderita DBD untuk tirah baring atau bed rest selama mengalami demam tinggi. Jangan biarkan penderita DBD melakukan aktivitas berat karena bisa semakin memperburuk keadaan.
Pasien DBD juga diharuskan untuk memperbanyak konsumsi cairan untuk mencegah terjadinya dehidrasi. Apabila pasien mengalami dehidrasi, maka bisa menyebabkan terjadinya penurunan trombosit dan mengalami syok. Kondisi ini sangat berbahaya karena bisa mengancam nyawa.
Menurut World Health Organization (WHO), beberapa tanda seseorang mengalami dehidrasi adalah mulut dan bibir kering, tidak ada air mata, intensitas buang air kecil menurun, dan merasa lesu. Selain air putih, cairan juga bisa didapatkan dengan mengonsumsi jus buah dan larutan oralit.
Pasien demam berdarah akan mengalami gejala berupa demam tinggi selama beberapa hari. Melakukan kompres pada pasien DBD bisa menjadi pilihan yang tepat untuk membantu menurunkan demam. Kompres bukan hanya dilakukan pada dahi saja, tapi juga pada seluruh tubuh, seperti selangkangan, kepala, dan ketiak. Langkah ini dilakukan untuk mnetransfer suhu panas tubuh ke handuk pengompres. Lakukan kompres dingin sampai suhu tubuh mulai menurun.
Centers for Disease Control and Prevention (CDC) merekomendasikan pasien demam berdarah untuk mengonsumsi obat penurun panas, seperti paracetamol. Obat ini bermanfaat untuk membantu menurunkan demam sekaligus meringankan sakit kepala yang dialami oleh pasien. Namun, hindari konsumsi obat Pereda nyeri seperti aspirin dan ibuprofen karena dapat menyebabkan perdarahan.
Jika gejala demam sudah menghilang, sebaiknya kamu tetap waspada. Pasalnya, demam yang menurun biasanya merupakan pertanda bahwa pasien DBD akan memasuki fase demam berdarah berikutnya yang lebih berbahaya. Biasanya, fase ini dimulai 1 – 2 hari setelah demam hilang. Pada kondisi yang lebih parah, pasien DBD akan mengalami sakit perut, sulit bernapas, muntah lebih dari 3 kali, perdararah di gusi dan hidung, hingga muntah darah. Agar tidak mengalami hal tersebut, sebaiknya segera bawa pasien DBD ke rumah sakit agar bisa mendapatkan penanganan dari dokter secepatnya.
Itulah beberapa pertolongan pertama yang harus diberikan kepada pasien demam berdarah. Mengingat bahwa DBD bisa mengancam nyawa, maka masalah kesehatan ini memang tidak boleh diabaikan begitu saja. Jangan sampai pasien mengalami masalah yang serius akibat telat mendapatkan penanganan yang tepat. Jadi, pastikan untuk memberikan pertolongan pertama pada pasien demam berdarah.