Kispray – Sampai saat ini, virus corona masih meresahkan masyarakat dunia, termasuk Indonesia. Salah satu cara untuk terhindar dari paparan virus corona adalah menjaga kebersihan. Selain harus rajin mencuci tangan, mencuci pakaian yang kita kenakan di luar rumah juga penting untuk diperhatikan. Pasalnya, virus corona diketahui bisa menempel di pakaian, termasuk pada hijab yang sering dikenakan oleh kaum wanita. Lalu, seberapa lama virus corona bisa menempel pada kain hijab? Bagaimana cara untuk mengatasinya?
Cara Mencuci Hijab agar Efektif untuk Menghilangkan Virus Corona
Virus corona menular melalui droplets atau percikan cairan saat penderita bersin atau batuk. Cairan tersebut bisa menempel di benda-benda yang ada di sekitarnya. Termasuk pada pakaian atau hijab yang kita kenakan. Menurut CDC Amerika Serikat (Centers for Disease Control and Prevention), cairan droplets yang mengandung virus corona dapat menempel dan bertahan pada baju atau benda yang dibuat dari kain lainnya selama berjam-jam.
Pendapat tersebut juga diperkuat oleh seorang ahli kesehatan masyarakat bernama Carol Winner yang menyatakan bahwa cairan yang membawa virus corona akan mengering seiring berjalannya waktu dan akan menonaktifkan virus. Akan tetapi, dibutuhkan waktu yang tidak sebentar sampai virus benar-benar mati atau tidak aktif lagi. Lantas, bagaimana cara menghilangkan virus corona yang menempel pada hijab? Begini caranya:
1. Gunakan hijab sekali pakai
Biasanya, wanita lebih memilih untuk menggantung hijab yang sudah dipakai jika kondisinya belum terlalu kotor dan menggunakannya kembali keesokan harinya. Kebiasaan seperti ini sebaiknya harus ditinggalkan saat masa pandemi virus corona seperti ini. Pasalnya, virus corona bisa menempel pada hijab dan dapat terpapar pada tubuh. Setelah menggunakan hijab untuk beraktivitas seharian di luar rumah, sebaiknya segera cuci hijab tersebut. Segera rendam hijab dan pakaian yang dikenakan setelah sampai di rumah.
2. Cuci hijab dengan air panas
Mencuci hijab dan pakaian menggunakan air bersuhu tinggi memang sangat disarankan selama masa pandemi. Air panas akan membantu membunuh aneka jenis kuman yang menempel pada kain hijab dan pakaian, termasuk virus corona. Namun, tidak perlu menggunakan air dengan suhu terlalu ekstrem karena bisa merusak pakaian. Jadi, sebaiknya gunakan air hangat saja dengan suhu yang tidak terlalu tinggi.
3. Cuci dengan tangan lebih efektif
Mencuci hijab dan pakaian memang akan lebih simpel jika menggunakan mesin cuci. Namun, ada baiknya untuk mencuci menggunakan tangan saja agar hijab dan pakaian lain yang digunakan di luar rumah bisa dicuci dengan lebih bersih. Jangan lupa untuk menggunakan sarung tangan untuk melindungi dari kemungkinan paparan virus yang menempel pada hijab atau pakaian yang akan dicuci.
4. Pilih detergen yang mengandung pemutih
Pemilihan detergen juga penting untuk menghindari penularan virus corona dari hijab atau pakaian. Mencuci pakaian dengan detergen yang mengandung pemutih sangat disarankan. Pasalnya, senyawa yang terkandung pada pemutih diketahui bisa membunuh virus corona. Hal ini mengingat bahwa berbagai jenis kuman termasuk virus corona tidak bisa bertahan hidup pada lingkungan yang keras, seperti senyawa pemutih.
5. Semprot Kispray Ketika Menyetrika
Setelah hijab dicuci dan dikeringkan, jangan lupa untuk menyetrikanya. Suhu panas pada saat menyetrika, akan membantu kuman atau virus yang menempel pada kain hijab benar-benar musnah atau mati. Selain itu, semprotkan kispray anti kuman yang dapat membunuh kuman dan bakteri. Kispray juga memiliki kandungan Alkyl Dimethylbenzyl Ammonium Chlorida yang seringa digunakan sebagai bahan baku pembuatan disinfektan sehingga efektif untuk membunuh virus corona.
Itulah beberapa cara untuk menjaga kebersihan hijab yang digunakan sehari-hari dari paparan virus corona. Selama masa pandemi ini, semua masyarakat memang perlu lebih perhatian lagi terhadap semua benda-benda yang digunakan. Tentu saja, ini bertujuan agar terhindar dari infeksi virus corona yang bisa menular melalui benda-benda di sekitar kita.