Kenali Gigitan Nyamuk Malaria dan Cara Mudah Mencegahnya
Reviewed by: dr. Shabrina Ghassani Roza, dr. Anggi Medita
Reviewed by: dr. Shabrina Ghassani Roza, dr. Anggi Medita
Nyamuk adalah salah satu hewan berukuran kecil, tapi dampaknya bisa luar biasa bagi kesehatan, terutama jika kamu digigit oleh nyamuk malaria.
Di daerah tropis seperti Indonesia, penyakit yang disebarkan oleh nyamuk Anopheles ini sering kali menjadi ancaman serius dan bisa menyerang siapa saja.
Oleh karena itu, penting bagi kamu untuk selalu waspada terhadap dampak buruk gigitan nyamuk pada tubuh.
Sehubungan dengan hal tersebut, artikel ini akan membantu kamu mengenali ciri-ciri nyamuk Anopheles, gejala gigitan nyamuk malaria, dan berbagai cara pencegahannya.
Yuk, simak ulasan berikut agar kamu bisa melindungi diri dan keluarga dari risiko penyakit malaria!
Malaria adalah infeksi akibat parasit Plasmodium yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Anopheles betina. Ketika kamu digigit nyamuk ini, parasit akan masuk ke dalam aliran darah dan menyerang sel-sel darah merah.
Beberapa efek digigit nyamuk malaria yaitu demam tinggi, menggigil, sakit kepala, hingga nyeri otot.
Jika tidak segera ditangani, malaria bisa menjadi penyakit serius yang berisiko tinggi, bahkan dapat mengancam nyawa.
Penyakit ini umumnya ditemukan di wilayah beriklim tropis, seperti Indonesia terutama daerah timur Indonesia yang memiliki akses terbatas ke layanan kesehatan.
Nyamuk yang menularkan malaria adalah nyamuk betina dari jenis Anopheles. Untuk mengenalinya, kamu bisa memperhatikan ciri-ciri nyamuk malaria berikut ini:
Nyamuk Anopheles penyebab malaria memiliki ciri fisik yang unik. Tubuhnya berwarna cokelat kekuningan atau kehitaman dengan bintik putih di seluruh badan.
Selain itu, nyamuk malaria memiliki bentuk tubuh yang lebih ramping dibandingkan dengan jenis nyamuk lainnya.
Nyamuk malaria cenderung berkembang biak di air kotor, seperti selokan, parit, dan rawa-rawa. Meski demikian, nyamuk ini juga bisa berkembang biak di air bersih yang tenang, seperti kolam, danau, atau bahkan saluran irigasi.
Nyamuk malaria biasanya aktif menggigit pada malam hari, yaitu sekitar pukul 19.00 – 22.00 WIB. Jadi, jika kamu berada di luar rumah pada waktu tersebut, risiko terkena gigitan nyamuk malaria bisa lebih tinggi.
Baca juga: Alasan Nyamuk Malam Hari Lebih Aktif & Cara Menghindarinya
Jika kamu digigit nyamuk malaria, gejala-gejala infeksi mungkin akan muncul dalam kurun waktu 10 hingga 14 hari setelah gigitan. Berikut adalah beberapa gejala digigit nyamuk malaria:
Menghindari gigitan nyamuk adalah langkah utama untuk mencegah malaria. Berikut adalah beberapa cara yang bisa kamu lakukan untuk mencegah terkena gigitan nyamuk malaria:
Kelambu yang dilapisi insektisida dapat membantu mencegah gigitan nyamuk, terutama di malam hari. Selain itu, penggunaan kelambu juga bisa menjaga tidurmu tetap nyaman tanpa gangguan nyamuk.
Mengoleskan lotion antinyamuk di bagian tubuh juga bisa membantu mengurangi risiko terkena gigitan nyamuk. Namun, pastikan lotion yang kamu gunakan memiliki kandungan bahan aktif, seperti DEET yang terbukti efektif melawan nyamuk.
Nah, Soffell dari Enesis Group hadir sebagai solusinya. Lotion antinyamuk ini praktis dan bisa digunakan kapan saja. Dengan menggunakan Soffell, kamu dapat beraktivitas di luar ruangan tanpa khawatir digigit nyamuk.
Saat beraktivitas di luar rumah atau daerah rawan malaria, kenakan pakaian yang menutupi seluruh tubuh, seperti baju dan celana panjang. Hal ini akan membantu mengurangi kemungkinan terkena gigitan nyamuk.
Baca juga: Inilah Cara Melindungi Anak dari Gigitan Nyamuk
Untuk mencegah nyamuk masuk ke dalam rumah, kamu bisa memasang kawat antinyamuk pada ventilasi, jendela, dan pintu. Kawat ini dapat membantu menjaga sirkulasi udara tetap baik sekaligus melindungi dari nyamuk yang bisa menyebabkan penyakit.
Nyamuk malaria umumnya bertelur di genangan air. Jadi, pastikan lingkungan rumahmu selalu bersih dari air yang tergenang. Kamu bisa melakukan pengecekan di pot tanaman, ember, atau wadah lain yang bisa menampung air.
Selain itu, jangan lupa untuk membersihkan saluran air secara rutin. Lingkungan yang bersih dapat membantu mengurangi populasi nyamuk di sekitar rumah, termasuk nyamuk Anopheles penyebab malaria.
Demikian penjelasan mengenai malaria. Melindungi diri dari gigitan nyamuk malaria bukan hanya soal kenyamanan, tapi juga kesehatan. Dengan mengenali ciri-ciri nyamuk Anopheles, gejala malaria, serta langkah-langkah pencegahan, kamu bisa menjaga tubuh tetap aman dari risiko penyakit ini.
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, kamu bisa menghindari gigitan nyamuk malaria dengan menggunakan Soffell dari Enesis Group. Soffell mengandung 13% DEET, yaitu bahan aktif yang efektif melawan nyamuk hingga 8 jam. Ingat, kandungan ini berfungsi untuk menolak nyamuk, bukan membunuh hewan tersebut.
Selain itu, lotion antinyamuk ini juga mengandung moisturizer sehingga tidak membuat kulit kering atau lengket, bahkan terdapat efek sejuk setelah pengaplikasiannya.
Menariknya lagi, Soffell merupakan lotion penolak nyamuk halal pertama di Indonesia. Seluruh proses produksi telah menggunakan standarisasi halal, memastikan seluruh bahan aman untuk kulit.
Soffell tersedia dalam berbagai varian, mulai dari apel hingga Korean summer. Masing-masing varian tersebut memiliki ciri khas tersendiri yang bisa disesuaikan dengan preferensi kamu. Lotion antinyamuk ini bisa kamu dapatkan di warung atau supermarket terdekat, lho.
Jadi, tunggu apa lagi? Yuk, pakai healthy product for healthy family, Soffell setiap beraktivitas agar bebas dari gigitan nyamuk!
Baca juga: Inilah Cara Cepat Membasmi Nyamuk di Rumah dengan Aman