Mei 28, 2017 Artikel

Gejala Malaria Pada Anak Balita

Soffell – Setiap orang tua pasti akan merasa khawatir saat anak tercinta jatuh sakit. Biasanya, demam tinggi menjadi masalah kesehatan yang sering dialami oleh si kecil. Agar bisa segera memberikan penanganan dengan tepat, maka orang tua harus mengetahui penyebab demam yang dialami oleh si kecil.

Beberapa jenis penyakit yang terjadi pada balita memang awalnya ditandai dengan demam tinggi. Nah, salah satu penyakit yang ditandai dengan gejala demam tinggi adalah malaria. Terjadinya malaria pada balita memang tidak boleh disepelekan. Jika terlambat sedikit saja dalam memberikan penanganan, maka akan berakibat fatal. Untuk itu, penting bagi para orang tua untuk mengenali apa saja gejala malaria pada balita.

Penyebab Penyakit Malaria Pada Balita

Penyebab malaria pada balita sama halnya dengan orang dewasa, yaitu disebabkan oleh gigitan nyamuk betina jenis Anopheles sp yang membawa parasit Plasmodium sp. Nah, Plasmodium sp itulah yang merupakan sumber penyakit malaria di dalam tubuh manusia. Ketika nyamuk menggigit manusia, nyamuk ini sekaligus menyuntikkan Plasmodium sp hingga parasit ini akhirnya terpapar ke tubuh manusia.

Karena si kecil memiliki sistem kekebalan tubuh yang belum begitu sempurna, maka anak usia balita menjadi kelompok yang paling rentan tertular oleh penyakit ini. Kasus malaria pada balita pun cukup banyak jumlahnya. Oleh karena itu, setiap orang tua perlu waspada menjaga kesehatan si kecil mengingat penyakit malaria bisa sampai menyebabkan kematian jika terlambat memberikan penanganan.

Inilah 7 Gejala Penyakit Malaria Pada Balita yang Wajib Diketahui Oleh Orang Tua

Berikut ini adalah beberapa gejala yang muncul pada balita yang terkena penyakit malaria:

  1. Demam Tinggi

Saat terpapar penyakit malaria, gejala yang umum terjadi pada anak-anak adalah demam tinggi. Demam yang terjadi pada si kecil biasanya akan naik turun selama kurun waktu tertentu. Gejala ini akan terjadi terus menerus selama penyakit malaria yang dialami oleh si kecil belum sembuh sepenuhnya.

  1. Kejang

Jika anak mengalami demam disertai dengan kejang, maka kemungkinan besar si kecil mengalami penyakit malaria. Kejang menjadi gejala yang paling mudah dikenali dari penyakit malaria pada anak. Tubuh si kecil bisa sampai mengalami kejang akibat infeksi parasit Plasmodium sp yang telah sampai pada sistem saraf tubuh. Saat mengalami kejang, biasanya si kecil juga akan mengalami gejala lain, seperti mengigau atau bahkan sampai tidak sadarkan diri.

  1. Flu dan Batuk

Penyakit malaria pada si kecil juga menyebabkan balita mengalami gejala flu, seperti bersin, batuk, dan pilek. Gejala ini umumnya berlangsung selama satu sampai dua hari setelah demam.

  1. Diare

Diare juga menjadi gejala yang paling umum dialami oleh balita yang terserang malaria. Dalam hal ini, si kecil akan sering muntah dan buang air besar. Feses yang dikeluarkan oleh si kecil akan disertai dengan lendir dan warnanya hijau gelap. Jika gejala seperti ini terjadi pada si kecil, maka harus secepatnya ditangani, karena kondisi seperti ini bisa membuat anak mengalami dehidrasi.

  1. Ikterus

Ikterus merupakan gejala dimana kulit dan mata mengalami perubahan warna menjadi kekuningan. Gejala ini bisa muncul akibat terjadinya kerusakan pada organ hati oleh infeksi parasit Plasmodium sp. Selain itu, kerusakan sel liver juga akan menyebabkan liver mengalami pembengkakan. Hal ini bisa dikenali dengan membesarnya perut penderita.

  1. Napas Cepat

Saat sakit malaria, anak juga akan bernapas dengan lebih cepat dari biasanya. Jika kondisi ini terjadi, maka si kecil harus segera mendapatkan penanganan dari tim medis. Jangan sampai orang tua mengabaikan gejala ini.

  1. Nafsu makan menurun

Menurunnya nafsu makan menjadi gejala yang pasti dialami oleh semua balita yang mengalami malaria. Si kecil yang pada hari-hari biasa sangat doyan makan, tiba-tiba nafsu makannya menurun secara drastis. Hal inilah yang menyebabkan tubuh anak lebih mudah mengantuk dan terasa sangat lemas. Segera bawa si kecil ke dokter agar tidak bertambah semakin parah.

  1. Urine sedikit

Parasit Plasmodium sp yang menginfeksi tubuh si kecil biasanya juga akan menyerang bagian organ ginjal. Oleh karena itu, umumnya anak akan mengeluarkan urine dengan jumlah sedikit karena terjadinya gangguan pada organ ginjalnya.

  1. Perdarahan

Pada kasus malaria yang sudah semakin mengkhawatirkan, si kecil juga akan mengalami perdarahan. Gejala ini muncul pada sejumlah area, seperti gusi, hidung, hingga organ pencernaan. Tentunya, kondisi ini harus sudah ditangani oleh tim medis.

Itulah 9 gejala yang muncul saat anak mengalami penyakit malaria. Setiap anak tentu akan menunjukkan gejala yang berbeda saat terinfeksi malaria. Sudah menjadi kewajiban orang tua untuk selalu menanggapi dengan cepat jika terjadi masalah kesehatan pada si kecil. Dengan mengenali gejala malaria tersebut, maka orang tua bisa lebih waspada.

Related article