gejala autoimun pada wanita
Februari 29, 2024 Artikel

Gejala Autoimun pada Wanita Berdasarkan Jenis Penyakitnya

Reviewed by: dr. Sagita Nindra, MD, dr. Shabrina Ghassani Roza

Amunizer – Gejala autoimun pada wanita dapat bervariasi, tergantung dari jenis penyakit autoimun yang diderita, misalnya lupus ditandai dengan munculnya ruam merah pada wajah yang berbentuk seperti kupu-kupu, rheumatoid arthritis ditandai dengan bengkak pada sendi, dan lain-lainnya.

Dengan mengenali gejala khas dari masing-masing penyakit autoimun, hal ini tentunya dapat membantu Anda dalam mendeteksi dini kondisi tersebut. Oleh karena itu, yuk pahami apa saja gejala autoimun pada wanita di artikel berikut ini!

Apa itu Autoimun?

Autoimun adalah kondisi di mana sistem kekebalan tubuh atau imun seseorang menyerang jaringan sehat di dalam tubuh. Hal ini terjadi karena sistem imun tubuh salah mengenali sel-sel yang sehat dan mulai memproduksi antibodi untuk melawannya.

Akibatnya, terjadi kerusakan pada sel-sel sehat yang pada akhirnya memicu peradangan dan kerusakan pada organ-organ penting dalam tubuh. 

Penyakit autoimun sendiri dibedakan menjadi beberapa jenis, seperti lupus, penyakit celiac, psoriasis, dan lain-lain. Di mana, penyakit ini lebih sering menyerang wanita pada usia produktif.

Gejala Umum Penyakit Autoimun pada Wanita

Pada dasarnya, seluruh jenis penyakit autoimun memiliki gejala yang serupa, seperti:

  • Nyeri menyeluruh pada tubuh seperti tertusuk.
  • Nyeri sendi, seperti sendi lutut dan sendi pergelangan tangan.
  • Mudah lelah dan lelah berkepanjangan.
  • Demam ringan.
  • Rambut rontok.
  • Sering sariawan.
  • Gangguan memori dan konsentrasi (brain fog).
  • Muncul ruam di kulit.

Gejala Autoimun pada Wanita Berdasarkan Penyakitnya

Meski umumnya penyakit autoimun menunjukkan gejala yang serupa, tapi terdapat beberapa ciri khusus yang dapat dialami penderita. Di mana, ciri-ciri khusus tersebutlah yang membedakan satu penyakit autoimun dengan jenis penyakit autoimun lainnya.

Adapun gejala autoimun pada wanita berdasarkan jenis penyakit yang dideritanya yaitu:

1. Lupus

Lupus adalah salah satu penyakit autoimun di mana sistem kekebalan tubuh mulai menyerang jaringan tubuh yang sehat, sehingga memicu peradangan di area sendi, kulit, ginjal, dan paru-paru. 

Adapun gejala lupus pada wanita yang sering dialami adalah muncul ruam berbentuk kupu-kupu di wajah, demam, penurunan berat badan, rambut rontok, timbul luka mulut, mudah letih, sakit kepala atau pusing, serta nyeri sendi.

Baca juga: Inilah 8 Penyebab Imun Turun yang Harus Diwaspadai, Simak!

2. Diabetes Tipe 1

Diabetes tipe 1 terjadi akibat sistem kekebalan tubuh menyerang sel di pankreas yang bertugas menghasilkan insulin. Hal ini menyebabkan tubuh kekurangan insulin sehingga gula darah menjadi tak terkontrol dan cenderung tinggi.

Beberapa ciri-ciri penyakit autoimun pada wanita karena diabetes tipe 1 antara lain mudah haus, sering buang air kecil, mudah merasa lapar, mudah lelah, penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas, luka sulit sembuh, kulit kering serta gatal, hingga muncul rasa kesemutan di kaki.

3. Penyakit Hashimoto

Penyakit Hashimoto adalah kondisi ketika sistem kekebalan tubuh menyerang sel dan jaringan kelenjar tiroid. Akibatnya, terjadi penurunan produksi hormon tiroid.

Gejala autoimun pada wanita akibat penyakit Hashimoto antara lain mudah lelah, kesemutan, kenaikan berat badan drastis, sensitif terhadap dingin, dan suara yang serak. Gejala ini muncul lantaran tubuh kekurangan hormon tiroid.

4. Rheumatoid Arthritis

Rheumatoid arthritis merupakan penyakit autoimun di mana sistem kekebalan tubuh menyerang sel-sel persendian. Gejala autoimun pada wanita akibat penyakit ini antara lain adalah nyeri hebat, bengkak atau kaku pada sendi, demam, dan rasa letih yang ekstrem.

5. Multiple Sclerosis

Multiple sclerosis adalah penyakit autoimun di mana sistem kekebalan tubuh menyerang lapisan pelindung saraf di otak dan sumsum tulang belakang karena dianggap sebagai benda asing.

Penyakit autoimun pada wanita ini biasanya ditandai dengan gangguan penglihatan, mudah lelah, mati rasa atau kesemutan pada bagian tubuh tertentu, kejang otot, otot kaku, dan sulit untuk berjalan.

6. Penyakit Celiac

Penyakit celiac merupakan kondisi autoimun di mana tubuh bereaksi berlebihan terhadap gluten yang terkandung dalam makanan seperti krim, roti, atau mie. Hal ini memicu peradangan pada usus, sehingga penyerapan makanan tidak berjalan dengan optimal.

Adapun gejala autoimun pada wanita penderita celiac antara lain perut kembung, nyeri perut, diare atau sembelit, berat badan naik atau turun, mudah lelah, siklus menstruasi terlambat, dan muncul ruam di kulit.

Baca juga: Alergi Dingin: Penyebab, Ciri-Ciri, dan Cara Mengatasinya

7. Psoriasis

Psoriasis adalah penyakit autoimun yang ditandai dengan penumpukan sel-sel kulit akibat pertumbuhan sel yang terlalu cepat. Sel-sel kulit baru ini naik dengan cepat ke permukaan kulit sehingga kulit menebal dan menumpuk.

Gejala autoimun pada wanita penderita psoriasis berupa munculnya bercak merah bersisik putih pada kulit terang atau bercak ungu kecoklatan bersisik abu-abu pada kulit yang lebih gelap.

8. Hemolytic Anemia 

Hemolytic anemia adalah penyakit autoimun di mana sistem kekebalan tubuh menyerang dan menghancurkan sel darah merah. Gejala umum yang dialami penderita hemolytic anemia antara lain kulit pucat, sering pusing, mudah lelah, demam, urine gelap, mata dan kulit kuning, perut terasa tidak nyaman akibat pembesaran organ dalam, dan jantung berdebar kencang.

9. Guillain-Barre Syndrome (GBS) 

Guillain-Barre Syndrome (GBS) adalah penyakit autoimun yang menyerang saraf penghubung otak dan tulang belakang dengan saraf otot. Hal ini menyebabkan kelumpuhan karena otak sulit memberi perintah pada otot.

Gejala umum penyakit ini antara lain kesulitan bernapas, kesemutan dan nyeri otot yang menjalar, hilangnya refleks dan pelemahan pada kedua kaki, nyeri hebat pada tangan dan punggung, sulit menelan hingga gangguan pencernaan.

10. Penyakit Addison

Penyakit Addison merupakan kondisi autoimun yang menyerang kelenjar adrenal penghasil hormon kortisol, aldosteron, dan androgen. Kondisi ini pun akhirnya memengaruhi produksi dari ketiga hormon tersebut.

Di mana, rendahnya kadar hormon kortisol dapat mengganggu metabolisme tubuh terkait penyimpanan karbohidrat dan gula. Sementara itu, apabila tubuh memproduksi terlalu sedikit hormon aldosteron akan menimbulkan ketidakseimbangan natrium dan kalium dalam darah.

Itulah beberapa gejala autoimun pada wanita yang perlu Anda pahami agar bisa mendeteksinya secara dini dan dapat ditangani dengan tepat. Sebaiknya, konsultasikan dengan dokter jika Anda mengalami gejala-gejala seperti di atas dan tidak kunjung membaik setelah beberapa hari.

Dengan pengobatan yang optimal dan penerapan pola hidup sehat, gejala autoimun pada wanita pun dapat lebih dikendalikan. Oleh karena itu, menjaga daya tahan tubuh agar tetap bugar dengan minum Amunizer bisa menjadi pilihan.

Amunizer merupakan produk dari Enesis Group yang bermanfaat untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh serta mencegah infeksi bakteri. Khasiat tersebut diperoleh dari kandungan vitamin C, antioksidan, zinc, dan nutrisi baik lainnya yang terdapat di dalam Amunizer.

Jadi, yuk jaga dan tingkatkan daya tahan tubuh Anda dengan minum Amunizer. Healthy product for healthy family!

Baca juga: Timbul Bintik Kecil Gatal Menyebar di Tubuh? Ini Penyebabnya!

Related article