
Ganti sprei berapa kali sebenarnya jadi pertanyaan penting saat menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat. Banyak waktu dihabiskan di tempat tidur sehingga tidak jarang sprei menumpuk kotoran, kuman, jamur, dan bakteri yang tak terlihat.
Untuk itu, sprei tidak hanya perlu diganti, tetapi juga dicuci dengan benar agar kebersihannya tetap terjaga. Lalu, idealnya ganti sprei berapa kali? Cari tahu jawabannya di artikel ini agar tidurmu tetap nyaman dan bersih!
Masih banyak orang yang belum memahami pentingnya mencuci sprei dengan benar. Padahal, sprei yang bersih tidak hanya membuat tidur lebih nyaman, tetapi juga melindungi dari berbagai risiko kesehatan.
Untuk mengetahui bahaya yang bisa muncul bila sprei jarang dibersihkan, simak penjelasan berikut.
Kasur adalah tempat yang paling sering kamu gunakan, baik untuk tidur maupun sekadar rebahan. Meski terlihat bersih, sprei tetap bisa menjadi tempat berkumpulnya debu, tungau, kutu kasur, bakteri, dan jamur yang tak terlihat.
Pada orang yang memiliki alergi, asma, atau eksim, kondisi ini bisa memicu kekambuhan. Bahkan, kuman di sprei kotor dapat menyebabkan folikulitis jika mengenai luka kecil di kulit.
Jika sprei jarang dicuci dengan benar, penumpukan kuman ini bisa berdampak buruk dalam jangka panjang.
Kotoran di sprei tidak hanya berasal dari luar, tetapi juga dari tubuh. Rata-rata manusia melepaskan sekitar 1,5 gram sel kulit mati setiap hari dan sebagian besar menumpuk di kasur.
Sel-sel kulit mati menjadi makanan favorit tungau, terutama jika kondisi kasur lembap akibat keringat saat tidur. Bila sprei jarang dibersihkan, tungau bisa berkembang biak dan menimbulkan iritasi kulit hingga reaksi alergi.
Sprei baru tidak selalu aman digunakan langsung. Beberapa produk bebas kerut biasanya mengandung formaldehida, yaitu bahan kimia yang disemprotkan ke serat kain agar tidak mudah kusut dan noda tidak cepat menyerap.
Residu formaldehida dapat menimbulkan iritasi pada kulit sensitif, bahkan menyebabkan batuk atau mengi pada sebagian orang. Dalam paparan tinggi atau jangka panjang, zat ini juga bersifat karsinogenik.
Baca juga: Cara Merapikan Tempat Tidur yang Tepat dan Mudah + Tipsnya
Setiap orang punya kebiasaan berbeda dalam merawat tempat tidur, tapi tidak semuanya tahu frekuensi yang tepat untuk menjaga sprei tetap higienis.
Lalu, sebenarnya ganti sprei berapa lama yang dianggap ideal agar tempat tidur tetap bersih dan aman? Berikut rekomendasinya.
Frekuensi ini paling dianjurkan bagi kebanyakan orang. Dalam tujuh hari, sprei biasanya sudah menyerap keringat, minyak, dan debu yang dapat mengganggu kenyamanan tidurmu.
Rutin menggantinya setiap minggu membantu mencegah tungau berkembang dan menjaga kulit tetap sehat.
Masih bisa diterapkan jika kamar tidur jarang digunakan, tidak lembap, dan tidak terlalu berdebu. Namun, sprei tetap harus diganti lebih cepat bila mulai lembap, terlihat kotor, atau menimbulkan bau.
Frekuensi ini hanya dapat diterima dalam kondisi tertentu, seperti tinggal di daerah sejuk dan tidak tidur dengan hewan peliharaan.
Tetap perhatikan kebersihan kasur dan hindari membawa kotoran dari luar. Jika sprei terkena noda atau tampak kotor, segera ganti dan cuci, bila perlu, gunakan layanan laundry agar lebih higienis.
Dianjurkan saat sedang sakit, alergi sedang kambuh, atau ada hewan peliharaan yang sering naik ke tempat tidur. Mengganti sprei setiap hari membantu mengurangi paparan kuman dan menjaga area tidur tetap aman.
Baca juga: 10 Cara Menghilangkan Bau di Kamar Tidur, Dijamin Ampuh!
Dalam penelitian berjudul Kebersihan Tempat Tidur dan Sprei sebagai Faktor Risiko Keluhan Penyakit Kulit di Wilayah Pesisir, Kampung Bugis, Kota Tanjungpinang (2018), kebersihan tempat tidur dan sprei terbukti berkaitan dengan munculnya keluhan penyakit kulit.
Sprei yang jarang diganti dapat menjadi tempat berkumpulnya kotoran, kuman, dan kelembapan yang memicu iritasi maupun masalah kulit lainnya.
Penelitian tersebut juga menemukan bahwa banyak orang belum menjaga kebersihan tempat tidur dengan baik, terutama di wilayah yang sulit menjemur kasur atau sprei.
Karena itu, menjaga kebersihan kamar, membuka jendela setiap pagi, dan mengganti sprei secara rutin menjadi langkah penting untuk melindungi kesehatan kulit dan menjaga kualitas tidur tetap optimal.
Selain memperhatikan minimal ganti sprei berapa lama, kamu bisa menerapkan beberapa kebiasaan sederhana agar sprei bersih lebih lama sebagai berikut:
Rutinitas mengganti dan merawat sprei ini terlihat sepele, tetapi sangat membantu menjaga kualitas tidur serta melindungi kesehatan kulit dan pernapasan.
Itulah penjelasan mengenai seberapa sering sprei perlu diganti agar tetap bersih dan higienis. Namun, menjaga kenyamanan tidur tidak hanya berhenti di kebersihan saja, sprei yang wangi dan terasa fresh juga berperan besar dalam membuat istirahatmu lebih nyenyak.
Untuk itu, kamu bisa menggunakan Kispray, pewangi dan pelicin yang praktis dipakai untuk pakaian, sprei, sarung bantal, dan guling.
Kispray 3 in 1 dari Enesis Group membantu menjaga aroma tetap harum, kain terasa lembut, serta membuat tempat tidur lebih nyaman.
Dengan perawatan yang tepat, kualitas tidur pun bisa meningkat setiap hari. Yuk, semprotkan Kispray agar spreimu selalu wangi dan nyaman!
Baca juga: Ini Dia Cara Menghilangkan Tungau Kasur, Aman dan Ampuh