Plossa – Tahukah kamu apa fungsi rongga hidung dalam sistem pernapasan manusia? Well, rongga hidung adalah salah satu bagian penting dalam sistem pernapasan yang mampu menjaga kesehatan manusia.
Adapun kerusakan fungsi organ ini dapat menjadi penyebab hidung tersumbat hingga berbagai gangguan pernapasan lainnya.
Lantas, bagaimana hal ini bisa terjadi? Yuk, simak penjelasan mengenai fungsi rongga hidung beserta struktur dan cara menjaga kesehatannya!
Well, rongga hidung adalah seluruh bagian yang ada dalam hidung, mulai dari vestibulum hingga pembuluh darah.
Jika salah satu bagian dari struktur rongga hidung bermasalah, risiko gangguan saluran pernapasan akan meningkat. Adapun struktur rongga hidung adalah sebagai berikut:
Bagian paling depan pada rongga hidung disebut vestibule. Adapun vestibule merupakan lorong yang dilapisi rambut atau silia hingga ke area pernapasan pada rongga hidung.
Nah, silia berfungsi untuk menghadang atau menyaring partikel-partikel asing yang berusaha masuk ke dalam rongga hidung, seperti debut, pasir, hingga serangga.
Daerah respiratory adalah bagian terbesar pada rongga hidung. Nah, respiratory mempunyai jaringan khusus yang dapat membantu dalam proses pernapasan.
Adapun daerah ini dilapisi epitel pseudostratifikasi bersilia serta sel goblet yang memproduksi lendir untuk menjaga hidung bagian dalam agar tetap lembap.
Kemudian, daerah olfactory adalah bagian puncak dari rongga hidung. Adapun daerah ini terdiri atas seluruh reseptor dan sel yang bertanggung jawab dalam proses penciuman.
Ketika sebuah bau terendus oleh reseptor, sebuah sinyal akan disampaikan ke otak sehingga wanginya terdeteksi.
Baca juga: 6 Cara Mengatasi Hidung Tersumbat dengan Pijatan, Ampuh!
Selanjutnya, septum adalah dinding di bagian tengah yang membatasi hidung kiri dan kanan.
Well, daerah ini terdiri atas tulang rawan septum, vomer, serta ethmoid. Adapun tulang rawan septum berada di atas vomer dan depan ethmoid.
Baiknya, septum membelah hidung dengan simetris agar aliran udara yang keluar-masuk dari alat pernapasan ini lancar.
Pada rongga hidung, terdapat 12 tulang, yaitu maksila, nasal, vomer, sphenoid, lakrimal, palatina, serta ethmoid.
Di setiap sisi hidung, terdapat masing-masing dua tulang nasal, maksila, sphenoid, dan vomer. Sementara itu, ethmoid adalah yang terbesar di rongga hidung.
Turbinat atau konka merupakan tulang kecil pada rongga hidung yang ditutupi jaringan kelenjar pembuluh darah dan saraf.
Nah, turbinat terdiri atas tiga susun yang berbentuk melengkung seperti rak. Well, ketiganya menonjol keluar dari dinding lateral rongga hidung serta disebut konka superior, media, dan inferior.
Nah, turbinat berfungsi untuk membersihkan serta melembapkan udara yang melalui rongga hidung.
Pada rongga hidung, ada saraf-saraf yang berfungsi untuk memperlancar proses penciuman.
Adapun saraf-saraf tersebut di antaranya adalah olfactory, nasopalatina, trigeminal, dan nasociliary.
Nah, sel-sel pada saraf-saraf tersebut akan berkomunikasi dengan otak untuk mengidentifikasi suatu bau.
Pembuluh darah pada rongga hidung sangat luas dan rumit. Adapun pembuluh darah pada rongga hidung bercabang dari arteri karotis, termasuk ethmoid anterior dan posterior, sphenopalatina, palatina, labial superior, serta nasal lateral.
Nah, pembuluh darah berfungsi untuk menghangatkan serta melembapkan udara yang dihirup.
Baca juga: 5 Posisi Tidur saat Hidung Tersumbat yang Nyaman dan Tepat
Adapun terdapat tiga fungsi rongga hidung yang utama, yaitu:
Pertama, fungsi rongga hidung adalah sebagai alat pernapasan. Pada rongga hidung, udara akan dihangatkan serta dilembapkan sebelum mencapai paru-paru.
Nah, proses ini dilakukan di daerah respiratory yang terdiri atas epitel pseudostratifikasi bersilia.
Adapun daerah ini membantu menahan lendir dan menjaga kelembapannya. Selain itu, daerah ini juga berperan dalam melembapkan udara yang kamu hirup.
Kedua, fungsi rongga hidung adalah sebagai indera penciuman. Well, seseorang dapat mencium dan mengidentifikasi bau yang terdeteksi oleh daerah olfactory.
Adapun daerah ini dilapisi sel-sel yang disebut epitel olfactory. Nah, epitel tersebut diselingi neuron yang mempunyai silia sensorik.
Kemudian, sinapsis dari neuron-neuron pada rongga hidung akan menyampaikan informasi mengenai penciuman ke otak.
Dengan indera penciuman, kamu dapat mengetahui bahan berbahaya dan mengenali wangi yang enak menurutmu.
Ketiga, fungsi rongga hidung adalah menjaga kekebalan tubuh. Pada daerah respiratory, terdapat silia pada sel jaringan yang melapisi rongga hidung serta lendir. Seperti disinggung sebelumnya, keduanya berfungsi untuk menyaring udara yang dihirup.
Adapun partikel jahat dan kuman akan tertahan oleh lendir. Sementara itu, silia akan menyapu lendir dari lubang hidung.
Dengan demikian, tubuh akan terhindar dari serangan kuman berbahaya dalam udara yang dihirup.
Baca juga: 10 Cara Mengatasi Hidung Tersumbat saat Tidur agar Napas Lancar
Jika fungsi rongga hidung berjalan dengan baik, kamu akan terhindar dari berbagai penyakit pernapasan.
Adapun penyakit yang dapat terjadi akibat gangguan rongga hidung adalah sebagai berikut:
Adapun cara menjaga fungsi rongga hidung agar tetap sehat dan optimal adalah sebagai berikut:
Demikian penjelasan lengkap mengenai fungsi rongga hidup beserta struktur dan cara menjaga kesehatannya.
Selain cara-cara di atas, kamu juga bisa menggunakan Plossa untuk menghilangkan gangguan hidung tersumbat.
Adapun Plossa adalah minyak angin aromaterapi dengan fungsi 4-in-1 yang mengandung eucalyptus sebagai antivirus dan menthol sebagai bronchodilator.
Sebagai inhaler, Plossa berfungsi untuk merelaksasi tubuh dan otak sekaligus memberi kehangatan dalam hidung. Dengan demikian, rongga hidung akan terhindar dari gangguan tersumbat.
Selain itu, Plossa juga mempunyai fungsi pijat, roll on, dan kerok sehingga sangat bermanfaat untuk menghangatkan dan merelaksasi tubuh.
So, yuk, segera gunakan Plossa untuk rongga hidung agar tubuh dan otak merasa rileks! Healthy product for healthy family!
Baca juga: Ini 7 Makanan Penyebab Sinusitis yang Harus Dihindari