efek hb rendah
Agustus 31, 2024 Artikel

Kenali Efek HB Rendah, Penyebab, dan Cara Mengatasinya

Reviewed by: dr. Shabrina Ghassani Roza, dr. Tiwi Harjanti Cakranita

Efek HB rendah merupakan masalah kesehatan yang cukup umum terjadi. Meskipun cukup umum, kadar hemoglobin (HB) yang rendah bisa berdampak cukup signifikan bagi kesehatan tubuh. Hemoglobin adalah protein dalam sel darah merah yang berfungsi untuk mengangkut oksigen. Hal ini sangat penting agar tubuh tetap berfungsi optimal. 

Ketika kadar hemoglobin rendah, tubuh akan kekurangan pasokan oksigen yang dibutuhkan dan berbagai gejala, seperti lelah berlebihan, pusing, dan kulit pucat dapat muncul. Yuk, bahas lebih dalam mengenai penyebab, gejala, dan cara mengatasi efek HB rendah di artikel ini!

Efek Hemoglobin Rendah

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, hemoglobin berperan penting dalam mengangkut oksigen ke seluruh tubuh. Ketika kadar hemoglobin rendah, tubuh akan kekurangan pasokan oksigen yang dibutuhkan. 

Akibatnya, muncul berbagai gejala yang dapat mengganggu aktivitas sehari-hari. Namun, apa akibat hemoglobin rendah yang bisa mengganggu tersebut? Berikut ulasannya.

1. Pusing dan Sakit Kepala

Kadar hemoglobin yang rendah dapat mengganggu pasokan oksigen ke otak. Akibatnya, Anda bisa merasakan pusing atau sakit kepala. Meskipun gejala ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor lain, namun jika keluhan ini sering terjadi dan tidak kunjung membaik, ada kemungkinan terkait dengan kadar HB yang rendah.

2. Lelah dan Lemas

Salah satu efek HB rendah yang sering kali terjadi adalah munculnya perasaan lelah dan lemas sepanjang waktu. Perasaan lelah ini tidak hanya muncul setelah beraktivitas, tetapi juga bisa dirasakan saat sedang beristirahat. Jika sering mengalami kondisi ini, ada kemungkinan Anda mengalami anemia.

3. Jantung Berdebar

Ketika kadar hemoglobin dalam darah rendah, jantung harus bekerja lebih keras untuk memompa darah ke seluruh tubuh. Akibatnya, Anda akan merasakan jantung berdebar dan biasanya disertai perasaan cemas. Jika dibiarkan, fungsi jantung bisa terganggu dan menyebabkan gagal jantung.

4. Tangan dan Kaki Terasa Dingin

Ketika seseorang mengalami anemia, tubuh akan berusaha mengalihkan aliran darah ke organ-organ vital, seperti otak dan jantung. Akibatnya, aliran darah ke tangan dan kaki menjadi berkurang. Hal ini menyebabkan tangan dan kaki terasa dingin, bahkan bisa kesemutan atau kebas.

Baca juga: Hematemesis: Penyebab, Gejala, dan Pengobatannya

5. Nafas Cepat

Salah satu efek kurang darah HB lainnya adalah nafas yang terasa lebih cepat. Hal ini terjadi karena tubuh berusaha untuk mendapatkan lebih banyak oksigen untuk memenuhi kebutuhan sel-sel tubuh. Jika sering merasa nafas cepat, terutama saat melakukan aktivitas ringan, ada kemungkinan Anda mengalami anemia.

6. Sulit Konsentrasi

Kekurangan zat besi dapat menyebabkan masalah pada daya ingat dan konsentrasi. Jika sering merasa sulit mengingat sesuatu atau fokus, maka kemungkinan Anda mengalami anemia. Meskipun masalah daya ingat sering dikaitkan dengan usia lanjut, namun pada usia muda pun bisa terjadi jika tubuh kekurangan zat besi.

7. Stroke

Pada penderita anemia sel sabit. mereka memiliki sel darah merah yang berbentuk tidak normal. Sel-sel ini saling menempel dan menyumbat pembuluh darah kecil. Hal ini dapat menyebabkan aliran darah ke otak terhambat sehingga meningkatkan risiko terjadinya stroke. 

Selain itu, sumbatan juga dapat terjadi pada pembuluh darah di kaki dan menyebabkan rasa nyeri atau bahkan kerusakan jaringan yang serius.

8. Terlihat Pucat

Efek HB rendah juga dapat menyebabkan tampilan kulit, bibir, dan selaput lendir mata terlihat pucat. Meskipun pada orang dengan kulit gelap kurang terlihat jelas, namun Anda dapat memeriksa bagian dalam kelopak mata. 

Jika bagian dalam kelopak mata terlihat pucat, ini bisa menjadi indikasi kekurangan sel darah merah. Selain itu, kuku dan telapak tangan juga dapat terlihat pucat pada penderita anemia.

Penyebab Kadar Hemoglobin Rendah

Ketika kadar HB dalam darah lebih rendah dari normal, kondisi ini bisa disebut anemia atau kurang darah. Beberapa faktor dapat menyebabkan kadar HB menurun, di antaranya:

  • Kekurangan zat besi. 
  • Kondisi, seperti anemia aplastik, di mana sumsum tulang tidak menghasilkan cukup sel darah merah.
  • Kekurangan vitamin B12 dan asam folat.
  • Penyakit, seperti gagal ginjal kronis, penyakit hati, dan kanker dapat mengganggu produksi sel darah merah.
  • Beberapa obat, seperti kemoterapi dan obat HIV dapat merusak sel darah merah dan menyebabkan anemia.

Jika Anda mengalami gejala anemia atau memiliki faktor risiko, segera konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat.

Baca juga: 9 Gejala Kurang Darah yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

Cara Mengatasi Efek Hemoglobin Rendah

Hemoglobin rendah sering kali disertai gejala yang mengganggu aktivitas sehari-hari penderitanya. Untuk mengatasi efek tersebut, terdapat beberapa langkah yang dapat Anda. dilakukan. Berikut beberapa cara mengatasi efek hemoglobin rendah yang bisa dilakukan.

1. Meningkatkan Asupan Vitamin B12, Folat, dan Zat Besi

Untuk meningkatkan kadar hemoglobin dalam darah, Anda perlu memenuhi kebutuhan nutrisi, terutama zat besi, vitamin B12, dan folat. Beberapa jenis makanan yang dapat membantu meningkatkan kadar hemoglobin antara lain:

  • Daging.
  • Hati sapi atau hati ayam.
  • Ikan, udang, dan kerang.
  • Kacang hijau, kacang merah, dan kedelai.
  • Sayuran hijau, seperti bayam, brokoli, dan kale.
  • Sereal yang diperkaya dengan zat besi dan folat.

Selain itu, mengonsumsi makanan yang kaya vitamin C, seperti jeruk atau buah-buahan sitrus lainnya juga dapat meningkatkan penyerapan zat besi dalam tubuh. Apabila diperlukan, dokter mungkin akan merekomendasikan suplemen zat besi untuk membantu meningkatkan kadar hemoglobin dalam darah.

2. Transfusi Darah

Jika tubuh tidak memproduksi hemoglobin sendiri karena penyakit, seperti thalasemia, anemia sel sabit, atau jika kadar HB sangat rendah, maka transfusi darah diperlukan. Transfusi darah ini bertujuan untuk menambah jumlah HB dalam tubuh. 

Namun, bagi orang yang sering melakukan transfusi darah, perlu dilakukan terapi khusus untuk mengeluarkan kelebihan zat besi dalam tubuh.

3. Terapi Sel Punca

Selain transfusi darah, terapi sel punca merupakan salah satu cara untuk mengatasi penyakit hemoglobin, seperti thalasemia. Dalam terapi ini, sumsum tulang pasien diganti dengan sumsum tulang yang sehat untuk memperbaiki produksi hemoglobin. Meskipun efektif, terapi sel punca memiliki risiko komplikasi dan biaya yang tinggi sehingga perlu pertimbangan matang sebelum dilakukan.

4. Terapi Eritropoetin

Terapi eritropoietin adalah pengobatan yang menggunakan hormon untuk meningkatkan produksi sel darah merah. Terapi ini sering digunakan pada pasien dengan penyakit ginjal kronis yang menyebabkan kekurangan sel darah merah. Selain itu, terapi ini juga dapat diberikan kepada pasien yang mengalami anemia akibat kemoterapi atau gangguan sumsum tulang.

Itulah ulasan lengkap mengenai efek HB rendah, penyebab, hingga cara mengatasinya. Seperti yang telah dijelaskan, HB rendah bisa disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk gangguan pada sistem kekebalan tubuh. 

Oleh karena itu, penting untuk selalu menjaga daya tahan tubuh agar tetap optimal. Salah satu cara mudah untuk meningkatkan imunitas adalah dengan mengonsumsi Amunizer secara rutin. Dengan kandungan Elderberry 100 mg sebagai antioksidan tinggi, Amunizer dapat membantu tubuh melawan radikal bebas dan meningkatkan kekebalan tubuh.

Yuk, mulai jaga kesehatan Anda dan keluarga dengan healthy product for healthy family, Amunizer sekarang juga!

Baca juga: 10 Makanan Penambah Darah yang Bisa Bantu Cegah Anemia

Related article