Amunizer – Ternyata, frekuensi detak jantung normal dewasa, remaja, hingga anak-anak berbeda, lho. Selain karena usia, perbedaan ini bisa disebabkan oleh beberapa faktor lainnya, seperti aktivitas fisik yang dilakukan.
Misalnya, orang yang melakukan olahraga ekstrem akan memiliki detak jantung lebih cepat. Namun, di sisi lain, detak jantung cepat juga dapat menjadi tanda adanya gangguan irama detak jantung.
Karenanya, penting bagi kamu untuk mengetahui kisaran detak jantung normal manusia agar bisa lebih waspada. Jadi, simak baik-baik penjelasannya di artikel ini!
Diketahui, anak-anak memiliki detak jantung yang lebih cepat dibandingkan dengan orang dewasa. Namun, detak jantung tersebut akan semakin melemah seiring dengan bertambahnya usia.
Melansir dari Healthline, berikut kisaran detak jantung normal dewasa, remaja, dan anak-anak saat istirahat:
Detak jantung normal di atas bisa berubah-ubah setiap menitnya, karena terdapat beberapa faktor yang memengaruhinya.
Nah, berikut ini adalah beberapa faktor yang dapat meningkatkan detak jantung normal dewasa saat istirahat:
Di sisi lain, detak jantung normal dewasa juga bisa melemah karena efek samping obat. Selain itu, lemahnya detak jantung manusia juga bisa dikarenakan oleh aktivitas fisik dan kondisi kebugarannya.
Baca juga: Mengenal Sedentary Lifestyle, Ini Dampak & Cara Mengatasinya
Mungkin kamu pernah merasa bahwa jantungmu berdetak sangat cepat atau sebaliknya. Nah, agar bisa memastikan apakah masih normal atau tidak, kamu perlu mengetahui cara mengukur detak jantung.
Namun, bagaimana cara mengukur detak jantung normal dewasa? Hal ini bisa kamu lakukan dengan menghitung denyut nadi selama satu menit.
Mengacu pada Cleveland Clinic, nadi terletak di beberapa area tubuh. Namun, yang paling mudah dirasakan berada di bagian pergelangan tangan dan leher.
Nah, berikut ini adalah langkah-langkah mengukur detak jantung normal dewasa melalui pergelangan tangan atau leher:
Selain itu, kamu juga bisa menghitung detak jantung normal dewasa selama 10–20 detik, lho. Adapun penghitungannya yaitu sebagai berikut:
Namun, alangkah baiknya menghitung detak jantung dihitung selama 60 detik atau 1 menit.
Sebenarnya, perubahan detak jantung sangatlah normal. Sebab, detak jantung memang bisa meningkat dan melemah setiap menitnya.
Meski begitu, detak jantung juga bisa mengalami gangguan yang disebut sebagai aritmia. Secara medis, aritmia merujuk pada kondisi di mana jantung berdetak tidak normal, baik itu terlalu cepat atau lambat.
Aritmia sendiri bisa terjadi karena beberapa hal, seperti hipertensi, gaya hidup tidak sehat, riwayat penyakit jantung, dan gangguan elektrolit.
Adapun gangguan detak jantung yang bisa terjadi yaitu sebagai berikut:
Pertama, gangguan detak jantung yaitu bradikardia. Di mana detak jantung normal dewasa kurang dari 60 bpm.
Bagi atlet, kondisi ini bukanlah suatu masalah, karena orang yang aktif secara fisik memang cenderung memiliki detak jantung lebih rendah saat istirahat.
Namun, bagi orang yang berusia lebih dari 65 tahun dan tidak aktif melakukan aktivitas fisik, kondisi ini tentu menjadi berbahaya.
Sebab, lemahnya detak jantung dapat menyebabkan tubuh tidak mendapatkan pasokan darah kaya oksigen yang cukup. Kondisi ini disebut hipoksia yang dapat menyebabkan sejumlah gejala, seperti pingsan atau tidak sadar.
Baca juga: 10 Manfaat Bersepeda Setiap Hari bagi Kesehatan Tubuh, Simak!
Berbanding terbalik dengan sebelumnya, takikardia merujuk pada kondisi di mana jantung berdetak terlalu cepat. Lebih tepatnya, jantung berdetak lebih dari 100 kali per menitnya.
Kondisi ini diketahui berbahaya, karena bisa mengganggu aliran darah yang menuju ke jantung. Adapun gejala takikardia yang biasanya dirasakan adalah sesak napas, jantung berdebar, pusing, nyeri dada, atau bahkan pingsan.
Gangguan selanjutnya yaitu fibrilasi atrium di mana jantung berdetak tidak beraturan dan terlalu cepat.
Kondisi ini bisa disebabkan oleh beberapa hal, seperti hipertensi, infeksi virus, sleep apnea, kebiasaan merokok, mengonsumsi minuman kafein dan alkohol, serta penyakit jantung bawaan.
Diketahui, kondisi ini bisa menyebabkan stroke, penggumpalan darah, dan gagal jantung. Adapun gejalanya yaitu lemas, nyeri dada, jantung berdebar, pusing, dan sesak napas.
Menjaga detak jantung normal dewasa dan juga anak-anak penting dilakukan untuk menghindari aritmia ataupun penyakit jantung lainnya.
Sehubungan dengan itu, berikut adalah beberapa cara menjaga detak jantung:
Itulah informasi seputar detak jantung normal dewasa, cara mengukur, dan gangguan yang bisa terjadi.
Detak jantung yang berubah-ubah merupakan kondisi normal dan umum terjadi. Akan tetapi, kamu perlu waspada jika mengalami gejala lain, seperti sesak napas dan nyeri dada.
Sebab, hal ini dapat menjadi tanda adanya gangguan detak jantung. Nah, agar hal ini tidak terjadi, kamu perlu menjaga detak jantung tetap normal.
Adapun salah satu caranya yaitu penuhi kebutuhan cairan tubuh setiap harinya dengan minum air yang cukup dan juga Amunizer.
Amunizer adalah minuman kesehatan yang memiliki kandungan lengkap untuk bantu jaga daya tahan tubuhmu agar tetap maksimal.
Kamu bisa minum Amunizer sachet sebanyak satu kali dalam sehari. Namun, buat kamu yang tidak mau ribet, bisa langsung minum Amunizer botol.
Yuk, minum Amunizer untuk meningkatkan daya tahan tubuh agar maksimal! Healthy Product for Healthy Family!
Baca juga: 8 Manfaat Vitamin A untuk Kesehatan, Ini Aturan Konsumsinya!