Arti Coping Mechanism
September 6, 2024 Artikel

Coping Mechanism: Definisi, Jenis-Jenis, dan Contohnya

Reviewed by: dr. Shabrina Ghassani Roza, dr. Tiwi Harjanti Cakranita

Setiap orang pasti pernah mengalami tekanan emosional, baik itu karena stres kerja, hubungan, kondisi finansial, atau masalah keluarga. Nah, bagaimana cara seseorang bereaksi terhadap tekanan tersebut disebut coping mechanism. Arti coping mechanism adalah upaya yang dilakukan seseorang untuk mengelola emosi atau mengurangi dampak negatif dari situasi yang menekan tersebut.

Kira-kira, apa saja bentuk coping mechanism? Mengapa coping mechanism penting? Selain itu, bagaimana contoh coping mechanism yang sehat dan tidak sehat? Untuk penjelasan lengkap mengenai apa itu coping mechanism, mari simak artikel ini sampai akhir!

Arti Coping Mechanism

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, arti coping mechanism adalah strategi atau teknik yang digunakan seseorang untuk mengatasi stres, kecemasan, atau tekanan emosional dalam kehidupan. Strategi ini dapat berupa tindakan fisik, mental, maupun emosional yang dapat membantu mengurangi dampak negatif situasi sulit tersebut terhadap kesehatan mental maupun fisik.

Mengapa Coping Mechanism Penting?

Coping mechanism sangat penting untuk menjaga kesejahteraan mental dan emosional. Tanpa strategi coping yang tepat, stres dan tekanan hidup dapat menumpuk sehingga berpotensi menyebabkan masalah kesehatan mental, seperti depresi atau kecemasan berlebihan.

Coping mechanism juga membantu seseorang lebih kuat dalam menghadapi tantangan hidup, mampu beradaptasi dengan lebih baik terhadap perubahan, serta membangun resiliensi atau kemampuan untuk bangkit kembali dari kesulitan.

Seseorang yang tidak menerapkan coping mechanism secara efektif akan lebih berisiko mengalami hal-hal berikut: 

  • Perubahan nafsu makan: Stres berkepanjangan dapat menyebabkan perubahan dalam pola makan, baik itu makan secara berlebihan atau kehilangan selera makan.
  • Nyeri otot: Rasa pegal dan nyeri sering kali muncul sebagai respons tubuh terhadap stres yang berkepanjangan.
  • Gangguan tidur: Stres yang berkepanjangan juga sering menyebabkan gangguan tidur, entah itu susah terlelap, tidur tidak nyenyak, sering terbangun di malam hari, atau merasa tidak segar setelah bangun tidur.
  • Sakit Kepala: Ketegangan dan stres dapat memicu sakit kepala kronis atau migrain. Rasa sakit ini bisa sangat memengaruhi konsentrasi dan kualitas hidup seseorang.
  • Masalah pencernaan: Stres juga dapat memicu kambuhnya masalah pencernaan, seperti GERD, nyeri perut, kembung, atau maag.
  • Peningkatan Tekanan Darah: Stres yang berkepanjangan dapat memicu peningkatan tekanan darah dan berisiko menyebabkan penyakit jantung atau masalah kardiovaskular lainnya.
  • Kehilangan minat dan semangat: Seseorang yang mengalami stres juga sering merasa kehilangan minat dan semangat untuk melakukan aktivitas yang biasanya mereka sukai.

Baca juga: 10 Cara Mengatasi Insomnia Secara Alami Tanpa Obat, Efektif!

Jenis-Jenis Coping Mechanism

Ada berbagai jenis coping mechanism yang dikategorikan berdasarkan cara coping tersebut membantu mengatasi masalah. Berikut penjelasannya:

1. Problem-Focused Coping

Jenis coping ini berfokus pada penyelesaian masalah yang menjadi sumber stres. Contohnya, jika seseorang mengalami konflik di tempat kerja, problem-focused coping dapat dilakukan dengan cara berdiskusi dengan atasan atau mencari solusi yang dapat mengatasi konflik tersebut.

2. Emotion-Focused Coping

Jenis coping ini berfokus pada tindakan yang dapat membantu mengelola respons emosional terhadap stres, bukan mengatasi sumber stres itu sendiri. Tindakannya bisa berupa melakukan aktivitas relaksasi, seperti yoga atau meditasi, olahraga, dan latihan pernapasan dalam untuk menenangkan pikiran dan mengurangi kecemasan.

3. Support Coping

Support coping adalah cara mengurangi beban stres melalui dukungan dari orang lain, baik itu keluarga, teman, atau profesional. Misalnya, ketika sedang menghadapi masalah, seseorang dapat curhat dengan teman dekat untuk sekadar berbagi beban atau mungkin mendapat nasihat.

4. Religious Coping

Di Indonesia, religius coping ini sangat umum dilakukan oleh banyak masyarakat, terlepas dari agama yang mereka anut. Beberapa contohnya adalah beribadah, berdoa, atau meminta nasihat dari pemuka agama untuk mendapatkan solusi dari suatu masalah berdasarkan pandangan agama mereka.

Baca juga: Apa itu Stress Release? Kenali Macam-Macam Aktivitasnya

Contoh Coping Mechanism yang Sehat dan Tidak Sehat

Beberapa contoh coping mechanism adalah sebagai berikut:

1. Coping Mechanism yang Sehat

Coping mechanism yang sehat adalah cara mengelola stres dengan cara positif, seperti:

  • Berolahraga, jogging, yoga, atau berenang.
  • Meditasi, pernapasan dalam, atau latihan mindfulness.
  • Curhat dengan teman, keluarga, atau konselor.
  • Melakukan aktivitas yang disukai, seperti menggambar, berkebun, atau bermain musik, dan sebagainya.
  • Mengekspresikan perasaan atau pengalaman melalui tulisan.

2. Coping Mechanism yang Tidak Sehat

Coping mechanism yang tidak sehat merujuk kepada tindakan yang dapat memperburuk situasi dan menambah stres, seperti:

  • Menggunakan alkohol, obat-obatan, atau rokok.
  • Menghindari masalah atau stres dengan cara melarikan diri dari situasi atau menunda-nunda penyelesaian.
  • Makan secara berlebihan atau tidak sehat.
  • Menyalurkan kemarahan atau frustrasi melalui perilaku agresif atau perkataan buruk.
  • Menarik diri dari interaksi sosial sehingga memperburuk rasa kesepian dan stres.

Tips Mengembangkan Coping Mechanism yang Sehat

Berikut adalah beberapa langkah yang dapat Anda ikuti untuk mengembangkan coping mechanism yang sehat:

  1. Berpikir jernih: Usahakan untuk tetap objektif dan tenang saat menghadapi masalah agar Anda bisa membuat keputusan yang tepat.
  2. Mencari bantuan: Jangan ragu untuk meminta bantuan dari orang terdekat atau profesional, seperti psikolog atau psikiater jika diperlukan.
  3. Belajar dari pengalaman: Lihat kembali kesalahan atau kegagalan Anda di masa lalu dan gunakan pengalaman tersebut sebagai pembelajaran agar Anda bisa menjadi pribadi yang lebih baik lagi ke depannya.
  4. Mengubah perspektif: Belajar untuk melihat masalah sebagai sesuatu yang membawa manfaat, entah itu membentuk Anda menjadi seseorang yang lebih tangguh, mandiri, dewasa, atau sejenisnya.

Nah, itulah penjelasan mengenai arti coping mechanism, mulai dari jenis-jenis, contoh, dan beberapa tips yang dapat Anda ikuti. Namun, selain menerapkan coping mechanism yang sehat, Anda juga bisa menggunakan Plossa sebagai metode tambahan untuk membantu memberikan sensasi relaksasi dan mengatasi stres. 

Produk dari Enesis Group ini mengandung minyak esensial eucalyptus sebagai antivirus dan menthol sebagai bronchodilator, serta menawarkan manfaat multifungsi 4 in 1. Bagian inhaler-nya berfungsi sebagai alat relaksasi, bagian tumpul untuk pijat, bagian tajam untuk merangsang titik-titik akupunktur, dan bagian pipih untuk kerokan saat masuk angin. 

Jadi, ayo pakai healthy product for healthy family sekarang!

Baca juga: 10 Dampak Stres Berkepanjangan bagi Kesehatan Tubuh

Related article