Burnout Kerja
Agustus 31, 2024 Artikel

Mengenal Burnout Kerja: Penyebab dan Cara Mengatasinya

Reviewed by: dr. Shabrina Ghassani Roza, dr. Tiwi Harjanti Cakranita

Burnout kerja adalah kondisi tubuh kelelahan oleh pekerjaan. Kondisi ini dapat mengakibatkan gangguan kesehatan mental dan fisik sehingga produktivitas menjadi berkurang. Oleh karena itu, penting bagi Anda untuk mengenali penyebab, gejala, dan cara mengatasi burnout kerja dengan tepat. 

Artikel ini akan memberikan penjelasan mengenai penyebab, gejala, dan cara mengatasi burnout kerja. Jika memahami hal ini, Anda dapat mengatasi masalah tersebut sehingga pekerjaan terselesaikan dengan baik. Yuk, simak informasi mengenai burnout kerja berikut ini.

Apa itu Burnout Kerja?

Burnout adalah kondisi di mana tubuh lelah secara fisik, mental, dan emosional. Kondisi ini biasanya disebabkan oleh beban pekerjaan. Hal ini dikarenakan kenyataan dunia kerja tidak sesuai dengan ekspektasi. Alhasil, Anda mengalami lelah yang berkepanjangan sehingga membuat pekerjaan menumpuk dan mengalami tekanan mental lainnya. 

Gejala Burnout Kerja 

Tanda burnout kerja bisa sangat beragam dan sering kali tidak disadari. Berikut adalah beberapa gejala umum yang sering muncul pada seseorang ketika burnout kerja:

  • Merasa lelah sepanjang waktu meskipun setelah istirahat. 
  • Sulit tidur dan biasanya bangun di pagi hari, namun ada juga yang tidur berlebihan. 
  • Perubahan nafsu makan, baik berkurang maupun meningkat drastis. 
  • Sering mengalami sakit kepala, perut, dan gangguan fisik lainnya. 
  • Kehilangan minat dan motivasi dalam bekerja. 
  • Mudah marah, tidak sabar, dan sensitif. 
  • Menghindari interaksi sosial, termasuk dengan teman, rekan kerja, dan keluarga. 
  • Sulit berkonsentrasi dan sering membuat kesalahan. 

Penyebab Burnout Kerja 

Seperti yang telah diketahui, burnout merupakan kondisi stres kronis yang disebabkan oleh beban kerja berlebih. Meski begitu, burnout kerja mempunyai dua penyebab utama, yaitu faktor pribadi dan lingkungan. Berikut ini penjelasan mengenai kedua penyebab burnout dalam bekerja:

1. Faktor Pribadi 

Burnout dapat disebabkan oleh faktor pribadi karena kurang kepekaan terhadap kondisi diri dan terlalu berekspektasi tinggi terkait dunia pekerjaan. Misalnya, seorang karyawan yang terus menerus bekerja hingga larut karena merasa bahwa pekerjaan tersebut “tanggung” bila ditinggalkan. Padahal, pekerjaan pasti akan selalu ada dan bertambah setiap harinya serta belum tentu dapat selesai dalam semalam. 

Nah, ketika ekspektasi ini terlalu tinggi dan gagal, mereka akan mempertanyakan kemampuannya sehingga merasa tidak berharga. Jika hal ini terjadi secara terus menerus, stres kerja dapat muncul dan bisa terjadi secara berkepanjangan. Kondisi ini kemudian rentan memicu burnout karena jadwal kerja tidak jelas, terlebih jika ada tambahan pekerjaan atau meeting mendadak. 

Baca juga: Pengertian Mood Booster dan Kegiatan yang Bisa Meningkatkannya

2. Faktor Lingkungan 

Faktor selanjutnya yang memicu burnout adalah lingkungan. Seseorang bisa terkena burnout jika workload terlalu menuntut dan banyak. Selain itu, kondisi ini juga bisa terjadi ketika lingkungan pekerjaan toxic dan memberikan tanggung jawab yang terlalu banyak untuk dilakukan seorang diri tanpa bantuan orang lain. 

Cara Mengatasi Burnout Kerja 

Anda tidak boleh membiarkan burnout berkepanjangan hingga membuat pekerjaan terabaikan begitu saja. Oleh karena itu, berikut ini beberapa cara untuk mengatasi kondisi burnout yang bisa Anda terapkan dalam kehidupan sehari-hari: 

1. Menentukan Workload 

Pekerjaan akan selalu bertambah setiap harinya sehingga jika tidak diatur dengan baik Anda dapat kewalahan. Oleh karena itu, tentukanlah workload dalam bekerja berdasarkan skala prioritas. Dalam hal ini, urutkan mana pekerjaan yang mempunyai deadline paling dekat. 

Jika terdapat dua atau lebih pekerjaan dengan deadline sama, maka kerjakanlah yang paling mudah bagi Anda terlebih dahulu. Hal ini dikarenakan semakin mudah suatu pekerjaan, waktu menyelesaikannya pun lebih cepat. Dengan begitu, Anda akan merasa tertantang untuk menyelesaikan pekerjaan lainnya. 

“Agar tidak merasa terbebani, kita harus mengetahui kemampuan dan batasan diri masing-masing, jadi, pekerjaan yang dihasilkan dapat memberikan hasil yang maksimal. Apabila Anda merasa tidak mampu atau terbebani, jangan sungkan untuk meminta bantuan dari rekan kerja lainnya.” Ujar dr. Shabrina Ghassani Roza.

2. Konsultasikan ke Atasan 

Ketika beban pekerjaan diberikan terlalu banyak, konsultasikan dengan atasan mengenai kerisauan yang saat ini Anda rasakan. Ungkapkan bahwa pekerjaan yang diberikan tersebut membuat Anda terbebani dan membutuhkan bantuan rekan kerja untuk menyelesaikannya. 

Namun, jika ternyata pemicu burnout Anda adalah atasan di tempat kerja, coba konsultasikan hal kondisi tersebut dengan departemen bagian sumber daya manusia atau HRD. Dengan begitu, mereka mungkin akan mencari solusi yang tepat terkait hal ini, misalnya memindahkan Anda ke tim lainnya. 

3. Kurangi Ekspektasi Diri

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, burnout biasanya terjadi karena ada ekspektasi terlalu tinggi terhadap pekerjaan. Oleh karena itu, atur pola pikir secara realistis di dunia pekerjaan yang Anda geluti. 

Dengan begitu, Anda dapat terhindar dari stres dan gangguan kecemasan sehingga bisa fokus dalam bekerja. Selain itu, jangan lupa untuk selalu memberikan apresiasi terhadap diri sendiri jika meraih prestasi sekecil apapun itu. 

Baca juga: Apa itu Anxiety? Kenali Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasinya

4. Istirahat Fisik

Salah satu hal paling penting untuk mengatasi burnout adalah dengan mengistirahatkan fisik. Dalam hal ini, Anda bisa mengambil cuti untuk beberapa hari dan menikmati kehidupan tanpa disibukkan oleh dunia pekerjaan. Jika tidak meungkinkan, maka rutinlah berolahraga, makan teratur, dan tidur dengan cukup. 

5. Istirahat Mental

Selain fisik, Anda juga harus mengistirahatkan mental dengan cara menikmati waktu sendiri tanpa bekerja. Sama dengan istirahat fisik, Anda mungkin perlu mengambil cuti dalam beberapa hari sebagai hak karwayan dan melakukan hobi yang disukai untuk mengembalikan mood bekerja. 

Itulah informasi lengkap mengenai burnout kerja, mulai dari gejala, penyebab, dan cara mengatasinya. Ingatlah, burnout bukan hanya membuat pekerjaan terganggu, tetapi juga dapat merenggangkan hubungan sosial dengan rekan kerja. Selain itu, kondisi tersebut juga bisa menurunkan kesehatan Anda. 

Dengan mengenai segala informasi mengenai burnout kerja, Anda dapat mencari solusi terbaik untuk mengatasinya. Kemudian, jika cara di atas masih membuat Anda kesulitan dalam mengatasi burnout akibat pekerjaan, segera konsultasikan kondisi ini dengan psikolog untuk mendapatkan alternatif pengobatan yang tepat. 

Untuk membuat rileks otot kaku akibat stres yang dapat memicu burnout di pekerjaan, Anda dapat menggunakan Plossa aromatherapy. Sebagai informasi, Plossa merupakan aromaterapi yang diperkaya dengan kandungan eucalyptus agar dapat menenangkan tubuh dan pikiran. 

Cukup dengan menghirup aromanya atau mengoleskan pada dahi dan pijat menggunakan ujung tumpulnya, Anda dapat merasakan sensasi relaksasi yang menyenangkan. Yuk, pakai Plossa yang merupakan healthy product for healthy family sekarang juga! 

Baca juga: 12 Cara Mengatasi Pusing Tiba-Tiba yang Wajib Dicoba

Related article