Bisakah Mengalami Baby Blues saat Hamil? Ini Jawabannya!
Reviewed by: dr. Shabrina Ghassani Roza, dr. Tiwi Harjanti Cakranita
Reviewed by: dr. Shabrina Ghassani Roza, dr. Tiwi Harjanti Cakranita
Pernahkah Anda mendengar tentang baby blues saat hamil? Baby blues yang identik dengan perasaan sedih dan cemas setelah melahirkan ternyata juga bisa terjadi saat hamil, lho! Fenomena ini mungkin masih asing bagi sebagian orang.
Meskipun lebih sering terjadi setelah melahirkan, fluktuasi hormon, perubahan fisik, dan emosional selama kehamilan juga dapat memicu baby blues pada ibu hamil. Ingin tahu lebih lanjut mengenai baby blues saat hamil, mulai dari gejala, penyebab, hingga cara mengatasinya? Yuk, simak artikel ini untuk mengetahui informasi lengkapnya!
Sindrom baby blues ternyata tidak hanya terjadi setelah melahirkan, tetapi juga bisa saat hamil. Hal ini dikenal juga sebagai pre-baby blues atau depresi antepartum. Gejalanya mirip dengan baby blues setelah melahirkan, seperti perasaan sedih, cemas, mudah tersinggung, dan mood swings.
Penyebab pre-baby blues masih belum diketahui pasti, namun diduga terkait dengan perubahan hormon selama kehamilan. Naik turunnya hormon inilah yang memengaruhi kimia otak sehingga bisa memicu depresi.
Perlu diketahui, baby blues bisa berdampak buruk pada kesehatan ibu dan bayi, termasuk risiko kelahiran prematur, berat badan lahir rendah, serta masalah perkembangan pada bayi. Hal ini bisa terjadi karena ibu yang depresi mungkin berisiko melakukan hal-hal berbahaya, seperti merokok, minum alkohol, atau percobaan bunuh diri. Bayi yang lahir dari ibu dengan baby blues parah juga berisiko kurang aktif, kurang perhatian, dan lebih gelisah.
Baby blues merupakan kondisi yang bisa terjadi pada ibu hamil dengan gejalanya yang beragam dan bisa berbeda-beda pada setiap orang. Baby blues syndrome saat hamil dapat ditandai dengan berbagai gejala, seperti:
Baca juga: Mengenal Ciri-Ciri Orang Stres dan Cara Mengatasinya
Sampai saat ini, belum diketahui secara pasti mengapa sebagian ibu hamil mengalami depresi antepartum. Namun, beberapa faktor risiko diduga dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya sindrom baby blues saat hamil, di antaranya adalah:
Sindrom baby blues saat hamil sering kali terjadi pada wanita yang baru pertama kali hamil. Namun, ibu hamil yang memiliki pengalaman traumatis sebelumnya juga berisiko mengalaminya. Selain itu ada beberapa orang yang juga berisiko mengalami baby blues saat hamil, di antaranya adalah:
Baca juga: 10 Dampak Stres Berkepanjangan bagi Kesehatan Tubuh
Baby blues syndrome saat hamil memang bisa membuat cemas dan tidak nyaman. Untuk mengatasinya kondisi tersebut, ada beberapa langkah yang direkomendasikan, seperti:
Jika gejala baby blues terasa parah, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter. Dokter mungkin akan memberikan saran atau bahkan obat untuk membantu Anda mengatasi baby blues.
Demikianlah pembahasan lengkap mengenai baby blues saat hamil yang perlu Anda ketahui. Diharapkan informasi ini dapat membantu ibu hamil dalam memahami dan menghadapi kondisi ini dengan lebih baik.
Ingatlah bahwa baby blues adalah hal yang wajar terjadi dan Anda tidak sendirian. Dukungan sosial, pola hidup sehat, dan manajemen stres yang efektif dapat membantu Anda untuk melewati fase ini dengan lebih tenang dan nyaman.
Sebagai pelengkap, Anda juga dapat menggunakan produk aromaterapi, seperti Plossa untuk membantu meredakan stres dan kecemasan yang mungkin timbul selama kehamilan. Plossa hadir dalam bentuk roll-on dan inhaler yang praktis dengan pilihan aroma menenangkan dan menyegarkan.
Dengan berbagai pilihan aroma, seperti Plossa Blue Mountain, Red Hot, dan Citrus Herbal, Plossa dapat memberikan efek relaksasi tubuh dan otak, meredakan nyeri, serta meringankan gejala masuk angin.
Yuk, ciptakan suasana yang tenang dan nyaman dengan Healthy product for healthy family, Plossa sekarang juga!
Baca juga: 5 Manfaat & Cara Penggunaan Aromaterapi untuk Ibu Hamil