baby blues saat hamil
Agustus 3, 2024 Artikel

Bisakah Mengalami Baby Blues saat Hamil? Ini Jawabannya!

Reviewed by: dr. Shabrina Ghassani Roza, dr. Tiwi Harjanti Cakranita

Pernahkah Anda mendengar tentang baby blues saat hamil? Baby blues yang identik dengan perasaan sedih dan cemas setelah melahirkan ternyata juga bisa terjadi saat hamil, lho! Fenomena ini mungkin masih asing bagi sebagian orang. 

Meskipun lebih sering terjadi setelah melahirkan, fluktuasi hormon, perubahan fisik, dan emosional selama kehamilan juga dapat memicu baby blues pada ibu hamil. Ingin tahu lebih lanjut mengenai baby blues saat hamil, mulai dari gejala, penyebab, hingga cara mengatasinya? Yuk, simak artikel ini untuk mengetahui informasi lengkapnya!

Apa itu Baby Blues saat Hamil?

Sindrom baby blues ternyata tidak hanya terjadi setelah melahirkan, tetapi juga bisa saat hamil.  Hal ini dikenal juga sebagai pre-baby blues atau depresi antepartum. Gejalanya mirip dengan baby blues setelah melahirkan, seperti perasaan sedih, cemas, mudah tersinggung, dan mood swings

Penyebab pre-baby blues masih belum diketahui pasti, namun diduga terkait dengan perubahan hormon selama kehamilan. Naik turunnya hormon inilah yang memengaruhi kimia otak sehingga bisa memicu depresi. 

Perlu diketahui, baby blues bisa berdampak buruk pada kesehatan ibu dan bayi, termasuk risiko kelahiran prematur, berat badan lahir rendah, serta masalah perkembangan pada bayi. Hal ini bisa terjadi karena ibu yang depresi mungkin berisiko melakukan hal-hal berbahaya, seperti merokok, minum alkohol, atau percobaan bunuh diri. Bayi yang lahir dari ibu dengan baby blues parah juga berisiko kurang aktif, kurang perhatian, dan lebih gelisah. 

Gejala Baby Blues saat Hamil 

Baby blues merupakan kondisi yang bisa terjadi pada ibu hamil dengan gejalanya yang beragam dan bisa berbeda-beda pada setiap orang. Baby blues syndrome saat hamil dapat ditandai dengan berbagai gejala, seperti:

  • Mood yang mudah berubah-ubah.
  • Mudah tersinggung.
  • Sulit berkonsentrasi.
  • Muncul perasaan sedih dan cemas yang berlebihan.
  • Sulit untuk tidur dan makan.
  • Kurang tidur atau terlalu banyak tidur.
  • Menarik diri dari keluarga dan teman.
  • Muncul perasaan bersalah.
  • Perubahan nafsu makan.
  • Kehilangan minat pada aktivitas yang biasanya disukai.
  • Putus asa.
  • Munculnya pikiran tentang kematian hingga bunuh diri. 

Baca juga: Mengenal Ciri-Ciri Orang Stres dan Cara Mengatasinya

Penyebab Baby Blues saat Hamil

Sampai saat ini, belum diketahui secara pasti mengapa sebagian ibu hamil mengalami depresi antepartum. Namun, beberapa faktor risiko diduga dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya sindrom baby blues saat hamil, di antaranya adalah:

  • Kurang dukungan keluarga: Kurangnya dukungan dapat meningkatkan risiko baby blues. Oleh karena itu, ibu hamil membutuhkan dukungan dari keluarga dan teman untuk melewati masa kehamilannya dengan baik.
  • Stres dan gangguan suasana hati: Stres akibat pekerjaan, masalah rumah tangga, atau lainnya dapat memicu baby blues. Selain itu, riwayat depresi atau kecemasan juga dapat meningkatkan risiko baby blues.
  • Gangguan tidur saat hamil: Gangguan tidur saat hamil dapat menyebabkan kelelahan dan memengaruhi suasana hati sehingga meningkatkan risiko baby blues.
  • Tidak tercukupinya nutrisi: Kekurangan vitamin D, vitamin B, zat besi, dan zinc pada ibu hamil dapat meningkatkan risiko baby blues.

Orang yang Berisiko Mengalami Baby Blues saat Hamil

Sindrom baby blues saat hamil sering kali terjadi pada wanita yang baru pertama kali hamil. Namun, ibu hamil yang memiliki pengalaman traumatis sebelumnya juga berisiko mengalaminya. Selain itu ada beberapa orang yang juga berisiko mengalami baby blues saat hamil, di antaranya adalah:

  • Hamil di usia muda.
  • Memiliki penyakit kronis.
  • Memiliki riwayat depresi.
  • Terjadi komplikasi kehamilan.
  • Mengalami stres saat hamil.
  • Memiliki pasangan depresi.
  • Memiliki masalah hubungan dengan pasangan.
  • Kurangnya dukungan dari keluarga dan teman.
  • Pernah mengalami pelecehan atau kekerasan.

Baca juga: 10 Dampak Stres Berkepanjangan bagi Kesehatan Tubuh

Cara Mengatasi Baby Blues saat Hamil

Baby blues syndrome saat hamil memang bisa membuat cemas dan tidak nyaman. Untuk mengatasinya kondisi tersebut, ada beberapa langkah yang direkomendasikan, seperti:

  • Istirahat yang cukup setiap hari.
  • Tetap aktif dengan olahraga ringan.
  • Bicara dengan keluarga atau teman terpercaya.
  • Nikmati udara segar untuk relaksasi.
  • Konsumsi makanan bergizi, seperti menghindari kafein dan makanan tinggi gula.
  • Ikuti psikoterapi, seperti terapi perilaku kognitif (CBT).

Jika gejala baby blues terasa parah, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter. Dokter mungkin akan memberikan saran atau bahkan obat untuk membantu Anda mengatasi baby blues.

Demikianlah pembahasan lengkap mengenai baby blues saat hamil yang perlu Anda ketahui. Diharapkan informasi ini dapat membantu ibu hamil dalam memahami dan menghadapi kondisi ini dengan lebih baik.

Ingatlah bahwa baby blues adalah hal yang wajar terjadi dan Anda tidak sendirian. Dukungan sosial, pola hidup sehat, dan manajemen stres yang efektif dapat membantu Anda untuk melewati fase ini dengan lebih tenang dan nyaman.

Sebagai pelengkap, Anda juga dapat menggunakan produk aromaterapi, seperti Plossa untuk membantu meredakan stres dan kecemasan yang mungkin timbul selama kehamilan. Plossa hadir dalam bentuk roll-on dan inhaler yang praktis dengan pilihan aroma menenangkan dan menyegarkan.

Dengan berbagai pilihan aroma, seperti Plossa Blue Mountain, Red Hot, dan Citrus Herbal, Plossa dapat memberikan efek relaksasi tubuh dan otak, meredakan nyeri, serta meringankan gejala masuk angin.  

Yuk, ciptakan suasana yang tenang dan nyaman dengan Healthy product for healthy family, Plossa sekarang juga!

Baca juga: 5 Manfaat & Cara Penggunaan Aromaterapi untuk Ibu Hamil

Related article