bab normal berapa kali
November 22, 2025 Artikel

BAB Normal Berapa Kali? Kenali Pola yang Tepat untuk Tubuhmu

Reviewed by: dr. Shabrina Ghassani Roza, dr. Anggi Medita

Setiap orang punya kebiasaan berbeda saat buang air besar (BAB). Ada yang memiliki jadwal tetap, misalnya setiap pagi setelah sarapan, dan ada juga yang melakukannya kapan saja saat merasa ingin. 

Keduanya sebenarnya masih tergolong wajar selama tidak ada keluhan pada pencernaan dan prosesnya berjalan dengan nyaman. Intinya, selama kamu merasa BAB lancar tanpa rasa sakit atau kesulitan, itu menandakan sistem pencernaanmu bekerja dengan baik.

Namun, banyak yang masih bertanya-tanya, BAB normal berapa kali dalam sehari atau seminggu sebenarnya? Apakah harus setiap hari atau justru beberapa kali saja sudah cukup?

Kalau kamu juga penasaran dengan jawabannya, yuk baca artikel ini sampai selesai untuk mengetahui seperti apa frekuensi dan ciri-ciri BAB yang normal menurut ahli.

Frekuensi BAB Setiap Orang Bisa Berbeda 

Setiap orang memiliki frekuensi buang air besar (BAB) yang berbeda, tergantung kondisi tubuhnya. Rata-rata, seseorang mengeluarkan sekitar 28 gram feses untuk setiap 5 kilogram berat badan. 

Feses terdiri dari sekitar 75% air, sisanya berupa bakteri, protein, serat, dan zat sisa dari hati serta usus.

Perbedaan frekuensi BAB bisa dipengaruhi oleh pola makan, aktivitas fisik, dan tingkat stres. Orang yang sering makan makanan berserat biasanya lebih rutin BAB. Begitu juga dengan yang aktif berolahraga, karena gerakan tubuh membantu kerja usus. 

Hal ini didukung oleh dr. Shabrina Ghassani Roza (dokter Enesis Group), “Betul, orang yang rutin berolahraga umumnya akan memiliki frekuensi buang air besar yang lebih teratur dikarenakan aktivitas fisik dapat memicu pergerakan usus (motilitas usus) sehingga sisa pencernaan dapat bergerak lebih lancar.”

Sebaliknya, saat stres, aliran darah lebih banyak ke organ penting seperti jantung, sehingga sistem pencernaan terganggu dan BAB bisa menjadi tidak teratur.

BAB Normal Berapa Kali

Menurut jurnal MDPI, frekuensi buang air besar (BAB) yang tergolong normal berkisar antara tiga kali dalam seminggu hingga tiga kali dalam sehari. Jadi, jika kamu pernah bertanya-tanya BAB normal berapa kali, rentang inilah yang dianggap sehat.

Kisaran tersebut menunjukkan bahwa sistem pencernaan bekerja dengan baik selama tidak ada keluhan seperti nyeri perut, sulit BAB, atau perubahan bentuk feses yang tidak biasa. 

Frekuensi BAB juga bisa berbeda pada setiap orang, tergantung pada pola makan, asupan serat, aktivitas fisik, dan kondisi tubuh secara keseluruhan.

Baca juga: Ini 5 Jenis Kuman Penyebab Diare yang Wajib Kamu Waspadai! 

Benarkah Bentuk dan Warna Feses bisa Mengungkap Kondisi Pencernaan?

Selain seberapa sering kamu buang air besar, warna dan bentuk kotoran juga bisa menunjukkan apakah pencernaanmu bekerja dengan baik.

Biasanya, kotoran yang sehat berwarna cokelat karena adanya bilirubin, zat yang terbentuk dari pemecahan sel darah merah. Warna hijau muda juga masih dianggap wajar. Namun, warna feses bisa berubah tergantung pada makanan yang kamu makan.

Jadi, kalau buang air besar berwarna hitam, hijau tua, atau kemerahan, belum tentu berbahaya. Warna tersebut bisa saja muncul karena makanan dengan warna pekat seperti buah bit atau licorice.

Bentuk kotoran juga memberi petunjuk penting. Jika bentuknya memanjang seperti sosis atau ular dengan tekstur padat tapi tidak keras, itu menandakan BAB normal. 

Namun, bila bentuknya kecil-kecil dan keras, kamu mungkin mengalami sembelit. Sedangkan kotoran yang terlalu lembek dan tidak berbentuk bisa menjadi tanda diare.

Baca juga: Susah BAB Merupakan Tanda Gejala Awal Kanker Usus Besar 

Kapan BAB Tidak Normal Dianggap Sembelit?

Menurut Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Indonesia, sembelit menjadi salah satu masalah yang sering dialami di Indonesia. Kondisi ini biasanya ditandai dengan feses yang keras, kecil, dan sulit dikeluarkan. Berikut beberapa gejala sembelit yang umum terjadi:

  • Buang air besar kurang dari tiga kali dalam seminggu menandakan sistem pencernaan melambat.
  • Feses terasa keras kering atau bergumpal sehingga sulit dikeluarkan.
  • Rasa nyeri saat BAB terutama ketika harus mengejan kuat.
  • Sensasi seperti ada yang mengganjal di bagian anus atau rektum membuat BAB terasa tidak nyaman.
  • Perut terasa sakit kram atau kembung akibat penumpukan sisa makanan di usus.
  • Rasa belum tuntas setelah BAB meski sudah berusaha mengeluarkannya.
  • Perlu bantuan untuk mengeluarkan feses misalnya dengan menekan perut atau menggunakan jari yang menandakan sembelit sudah cukup parah.

Itulah penjelasan mengenai BAB normal berapa kali hingga tanda-tanda kapan buang air besar bisa disebut tidak normal. 

Saat buang air besar mulai jarang, terasa sakit, atau feses menjadi keras dan sulit dikeluarkan, hal ini bisa menjadi tanda sembelit. Jika dibiarkan, kondisi tersebut dapat mengganggu kenyamanan dan aktivitas sehari-hari.

Untuk membantu mengatasinya, kamu bisa mencoba Vegeta Herbal, suplemen alami yang mengandung kombinasi serat, laksatif alami, dan anti kembung dari bahan tumbuhan pilihan. 

Kandungannya membantu melancarkan buang air besar yang sudah macet, membersihkan tubuh dari zat beracun, dan membuat tubuh terasa lebih ringan.

Jadi, kalau kamu mulai merasa tidak nyaman karena sulit BAB, segera minum Vegeta Herbal secara rutin agar pencernaan kembali lancar dan tubuh terasa lebih segar sepanjang hari.

Baca juga: Penyebab dan Cara Mengobati Buang Air Besar Berdarah, Catat!

Related article