aromaterapi untuk ibu hamil
Juni 28, 2024 Artikel

5 Manfaat & Cara Penggunaan Aromaterapi untuk Ibu Hamil

Reviewed by: dr. Sagita Nindra, MD, dr. Shabrina Ghassani Roza

Plossa – Kehamilan merupakan momen istimewa yang memunculkan berbagai perubahan fisik dan emosional bagi wanita. Di tengah kebahagiaan menyambut sang buah hati, tak jarang muncul pula rasa tidak nyaman, seperti mual, pusing, hingga mengalami ciri-ciri stres. Dalam hal ini, aromaterapi hadir sebagai solusi alami. Namun, penggunaan minyak aromaterapi untuk ibu hamil memerlukan perhatian khusus.

Oleh karena itu, di artikel ini akan dibahas mengenai penggunaan aroma terapi untuk ibu hamil, mulai dari manfaat, jenis kandungan yang sebaiknya dihindari ibu hamil, dan cara aman dalam penggunaannya. Yuk, simak hingga akhir.

Manfaat Aromaterapi untuk Ibu Hamil 

Aromaterapi menawarkan berbagai manfaat yang dapat membantu mengatasi gejala selama masa kehamilan, mulai dari mengurangi muntah dan mual hingga meningkatkan mood. Berikut penjelasan detail mengenai manfaat aromaterapi untuk ibu hamil.

1. Mengurangi Mual dan Muntah 

Salah satu gejala yang sering dialami ibu hamil, terutama pada trimester pertama adalah mual dan muntah. Oleh karena itu, aromaterapi untuk ibu hamil sangat baik digunakan karena dapat membantu mengurangi gejala tersebut. Beberapa minyak esensial, seperti peppermint dan lemon terbukti efektif meredakan mual dan muntah. 

Peppermint memiliki sifat antimual sehingga dapat memberikan sensasi menyegarkan. Sementara itu, lemon memiliki aroma yang dapat memberikan efek menenangkan sehingga membantu ibu hamil merasa lebih nyaman selama masa kehamilannya.

2. Meredakan Stres dan Kecemasan

Akibat perubahan hormonal, kehamilan dapat menyebabkan stres dan kecemasan yang tinggi pada beberapa ibu hamil. Oleh karena itu, kandungan minyak esensial, seperti lavender dan chamomile cocok digunakan sebagai aromaterapi untuk ibu hamil karena dapat membantu meredakan stres dan kecemasan. 

Baca juga: 12 Makanan Berserat untuk Ibu Hamil, Kaya Manfaat & Bergizi

3. Meningkatkan Kualitas Tidur 

Gangguan tidur sering kali menjadi masalah bagi ibu hamil akibat perubahan fisik, seperti peningkatan ukuran perut, kram kaki, dan ketidaknyamanan lainnya. Selain itu, perubahan hormonal yang signifikan juga dapat memengaruhi siklus dan kualitas tidur. 

Dalam hal ini, aromaterapi untuk ibu hamil sangat perlu digunakan, terutama dengan kandungan lavender yang terkenal akan sifat relaksasinya. Penggunaan aromaterapi juga dapat membantu menenangkan pikiran yang mungkin gelisah akibat perubahan emosional selama kehamilan.

4. Meredakan Nyeri 

Sebagian besar ibu hamil sering mengalami sakit pinggang, kaki, atau bagian tubuh lainnya sebagai dampak dari perubahan postur tubuh dan peningkatan bobot badan yang terjadi selama kehamilan. 

Untuk mengatasi nyeri tersebut, aromaterapi untuk ibu hamil sangat perlu digunakan karena membantu mengurangi ketegangan otot. Minyak aromaterapi, seperti eucalyptus terkenal akan sifat analgesiknya yang dapat meredakan ketegangan otot, meningkatkan sirkulasi darah, dan memberi sensasi dingin pada kulit. 

5. Meningkatkan Mood 

Perubahan hormonal yang dialami selama kehamilan dapat memengaruhi suasana hati seorang ibu hamil sehingga memunculkan berbagai perasaan, seperti perasaan senang berlebihan hingga kecemasan. 

Itu sebabnya, aromaterapi untuk ibu hamil perlu digunakan, terutama yang memiliki kandungan minyak esensial citrus. Kandungan ini dapat membantu menstimulasi perasaan positif dan semangat yang diperlukan ibu hamil dalam menghadapi perubahan dalam kehidupan dan tubuh mereka.

Kandungan Aromaterapi yang Sebaiknya Dihindari Ibu Hamil 

Beberapa minyak esensial mengandung senyawa yang dapat memicu kontraksi rahim dan iritasi kulit. Beberapa kandungan aromaterapi untuk ibu hamil yang sebaiknya dihindari adalah sebagai berikut:

  • Minyak basil: Minyak basil mengandung senyawa estragole yang dapat menyebabkan mutasi genetik jika digunakan dalam dosis tinggi. Selain itu, estragole juga dapat merangsang kontraksi uterus.
  • Minyak sereh: Minyak ini memiliki senyawa citral yang dapat merangsang kontraksi uterus. Selain itu, beberapa individu dapat mengalami reaksi kulit sensitif terhadap citral.
  • Minyak cengkeh: Minyak ini mengandung eugenol dalam konsentrasi tinggi yang dapat menyebabkan iritasi kulit dan memengaruhi keseimbangan hormon dalam tubuh.
  • Minyak mugwort: Minyak ini mengandung thujone, yaitu senyawa yang dapat merangsang kontraksi uterus. 
  • Minyak rosemary: Bagi ibu hamil, penggunaan minyak ini sebaiknya dihindari karena dapat meningkatkan tekanan darah dan merangsang kontraksi uterus sehingga berisiko menyebabkan keguguran atau kelahiran prematur.
  • Minyak citronella: Minyak ini mengandung senyawa citronellal dan geraniol. Senyawa citronellal dapat memengaruhi sistem saraf dan bahkan memicu kontraksi rahim jika digunakan dalam kadar yang tinggi. Sementara itu, geraniol dapat menyebabkan iritasi kulit, terutama selama kehamilan di mana kulit cenderung lebih rentan. 

Baca juga: 7 Cara Mengatasi Sembelit pada Ibu Hamil dan Penyebabnya

Cara Aman Menggunakan Aromaterapi

Berikut adalah panduan penggunaan aromaterapi untuk ibu hamil yang aman:

  • Perhatikan komposisi minyak esensial: Periksa komposisi aromaterapi. Hindari minyak esensial yang mengandung senyawa estragole, safrole, atau methyl eugenol karena dapat merangsang kontraksi uterus. Senyawa-senyawa ini sering ditemukan dalam minyak esensial, seperti rosemary, sereh, dan cengkeh.
  • Pilih minyak esensial yang sesuai: Contoh minyak esensial yang sering direkomendasikan untuk wanita hamil adalah eucalyptus, peppermint, lavender, dan chamomile.
  • Gunakan dalam jumlah dan durasi yang tepat: Ikuti jumlah yang disarankan dalam setiap pemakaian dan perhatikan durasi penggunaan yang direkomendasikan.
  • Hindari kontak langsung dengan mata dan area sensitif: Saat mengaplikasikan minyak esensial, hindari kontak langsung dengan mata, selaput lendir, area kulit yang sensitif atau luka. 
  • Pilih metode aplikasi yang aman: Terdapat beberapa metode aplikasi aromaterapi yang aman untuk digunakan selama kehamilan, yaitu:
  • Metode diffuser, yaitu metode yang paling umum digunakan. Diffuser untuk ibu hamil memerlukan penggunaan alat diffuser yang akan menyebarkan partikel minyak esensial ke udara dalam bentuk uap halus. 
  • Metode lilin, dibuat dengan cara mencampurkan minyak esensial dengan lilin. Lilin aromaterapi untuk ibu hamil sebaiknya terbebas dari material bahan kimia yang berbahaya, seperti lilin parafin.
  • Metode pijat, yaitu metode pijat menggunakan campuran minyak esensial dengan minyak kelapa dan sejenisnya. 
  • Metode Inhalasi, yaitu metode di mana ibu hamil menghirup aroma minyak esensial yang telah digosokkan pada telapak tangan. 

Demikian penjelasan mengenai aromaterapi untuk ibu hamil, mulai dari manfaat hingga cara penggunaannya. Dengan memilih aromaterapi yang tepat, ibu hamil dapat menikmati manfaat relaksasi, pereda nyeri, dan pengurangan stres.

Salah satu produk aromaterapi yang multifungsi dan aman digunakan oleh ibu hamil adalah Plossa. Plossa merupakan aromaterapi 4-in-1 dari Enesis Group yang menawarkan berbagai manfaat dalam satu alat, meliputi fungsi pijat, kerok, roll on, dan inhaler

Selain itu, Plossa mengandungi minyak eucalyptus, peppermint, lavender, dan chamomile yang dapat membantu meredakan mual, sakit kepala, stres, dan keluhan kehamilan lainnya. Yuk, pakai Plossa sekarang!

Healthy product for healthy family.

Baca juga: Anjuran Minum Air Putih untuk Ibu Hamil

Related article