Adem Sari – Istilah masuk angin memang cukup popular di kalangan masyarakat. Banyak yang mengira bahwa gangguan kesehatan ini disebabkan karena terlalu banyak angin yang masuk ke tubuh, terutama pada saat musim hujan. Namun, masuk angin ternyata tidak dikenal dalam istilah medis. Selain itu, masuk angin juga bukan merupakan suatu penyakit.
Biasanya, masuk angin digunakan untuk menggambarkan kondisi tidak enak badan, perut kembung, demam, menggigil, nyeri otot, hingga badan pegal-pegal. Selain itu, masuk angin juga seringkali ditandai dengan gejala panas dalam, sehingga tidak sedikit orang yang menganggap masuk angin sama dengan panas dalam. Lantas, apakah masuk angin sama dengan panas dalam?
Mengenal Gejala dan Penyebab Masuk Angin
Dapat dikatakan bahwa penyebab masuk angin sangat beragam. Sebab, ada berbagai penyakit yang dapat menimbulkan gejala masuk angin. Namun yang pasti, masalah kesehatan ini tidak disebabkan karena angin yang masuk ke dalam tubuh. Keluhan masuk angin yang paling sering terjadi adalah disebabkan karena menurunnya daya tahan tubuh, sehingga tubuh penderita lebih rentan terinfeksi virus atau bakteri.
Menurunnya daya tahan tubuh inilah yang selanjutnya bisa menyebabkan timbulnya berbagai penyakit dengan gejala yang oleh masyarakat dianggap sebagai masuk angin. Gejala yang biasanya dirasakan oleh penderita adalah sakit kepala, demam, menggigil, nyeri otot, kembung, sering buang angin, lemas, batuk, pilek, hingga panas dalam.
Keluhan masuk angin bisa menjadi tanda dari suatu penyakit tertentu. Nah, salah satu penyakit yang menimbulkan gejala seperti masuk angin adalah infeksi saluran pernapasan atas, yaitu hidung dan tenggoorkan. Saat mengalami infeksi saluran pernapasan atas, maka penderita bisa mengalami gejala berupa batuk, pilek, demam, serta panas dalam.
Selain infeksi saluran pencernaan, gangguan pencernaan juga bisa menjadi penyebab munculnya gejala-gejala yang sering terjadi pada saat masuk angin. Gangguan pencernaan umumnya akan menimbulkan beberapa gejala, seperti perut kembung, sembelit, mual, muntal, diare, sensasi perih dan nyeri ulu hati, hingga menyebabkan panas dalam
Karena ada beberapa penyakit penyebab masuk angin yang ditandai dengan gejala panas dalam, maka banyak yang mengira bahwa masuk angin sama dengan panas dalam. Namun, masuk angin tidak bisa dianggap sama dengan panas dalam. Sebab, panas dalam sendiri bisa menjadi gejala dari berbagai jenis penyakit.
Beberapa cara yang bisa dilakukan untuk membantu meredakan panas dalam atau masuk angin adalah dengan memperbanyak minum air putih, istirahat secara cukup, dan memperbanyak konsumsi buah serta sayuran. Selain itu, berolahraga secara rutin juga sangat baik untuk meningkatkan daya tahan tubuh, sehingga tubuh tidak rentan terserang penyakit.
Meskipun sering dianggap sebagai gangguan kesehatan ringan, namun masuk angin tidak boleh disepelekan begitu saja. Apalagi jika tubuh sering mengalami gejala masuk angin. Segera konsultasi dengan dokter agar bisa mengetahui penyebab gejala tersebut dan mendapatkan penanganan yang terbaik.
Untuk meredakan panas dalam, kamu bisa minum Adem Sari, Minuman sari penyegar yang diproduksi oleh Enesis Grup ini mengandung Ekstrak Citrus Aurantifolia, Ekstrak Alyxia stellata ret. Cortex, Ekstrak Cinamommum burmanni BI cortex dan Vitamin C untuk panas dalam, sakit tenggorokan, sariawan, bibir pecah-pecah dan susah buang air besar.