Adem Sari – Tidak hanya bersih dan terbebas dan kontaminasi, ciri-ciri air minum yang baik dan penting untuk kamu perhatikan lainnya adalah pH. Namun, berapa pH air minum yang baik sebenarnya?
Banyak orang sering mengabaikan kadar pH air minum yang dikonsumsinya.
Padahal, pH air minum yang baik penting untuk diperhatikan karena dapat memberikan manfaat untuk kesehatan tubuh.
Oleh karena itu, mari kita simak bersama standar pH air minum yang baik berikut ini!
Setiap orang disarankan untuk mengonsumsi air minum minimal 2 liter dalam seharinya.
Namun, kamu sebaiknya tidak hanya memperhatikan kebutuhan cairan tubuh dari jumlah atau volumenya saja.
Yap, ada hal-hal lain yang perlu kamu amati sebelum mengonsumsi air minum, salah satunya adalah pH.
pH atau power of hydrogen merupakan nilai atau ukuran yang digunakan untuk menilai derajat keasaman atau kebasaan suatu larutan.
Lebih tepatnya, pH air minum digunakan untuk mengukur kadar relatif dari ion hidrogen bebas serta ion hidroksil di dalam air.
Apabila ion hidrogen bebasnya tinggi, air tersebut berarti memiliki sifat asam, begitu pula sebaliknya.
Nilai pH ini menggunakan angka dengan skala 1 sampai 14.
Air yang bersifat asam akan memiliki pH rendah, yaitu di bawah 7, dan menandakan bahwa air tersebut telah terkontaminasi oleh polutan.
Sedangkan, air yang bersifat basa atau alkali akan memiliki nilai pH di atas 7.
Setelah mengenal pengertian dari pH air minum, kamu tentu akan bertanya-tanya berapa pH air minum yang baik dan sesuai dengan standar sebenarnya?
Air minum yang baik untuk dikonsumsi sehari-hari pada dasarnya akan berada pada rentang pH netral, yaitu 7.
Environmental Protection Agency atau EPA di Amerika Serikat menyatakan bahwa standar pH air minum yang baik untuk dikonsumsi sehari-hari berada di kisaran 6,5 sampai dengan 8,5.
Air minum dengan kandungan pH yang direkomendasikan ini tentu aman dari segi kesehatan sehingga dapat membantu memenuhi kebutuhan cairan tubuh secara optimal.
Baca juga: Cara Mengetahui Air Mineral Kemasan Layak Konsumsi atau Tidak
Akhir-akhir ini, kamu mungkin sudah cukup sering mendengar air alkali yang sempat menjadi tren.
Yap, air alkali merupakan air minum yang memiliki pH lebih tinggi daripada air minum biasa.
Menurut Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Republik Indonesia, air alkali yang beredar di pasaran memiliki nilai pH antara 8,5 sampai 9,97.
Karena bersifat basa, air alkali biasanya akan memiliki rasa yang cenderung pahit.
Banyak orang memercayai bahwa air minum dengan pH tinggi memiliki manfaat untuk kesehatan tubuh.
Hal ini memang didukung oleh beberapa penelitian, salah satunya yaitu penelitian Kofman & Johnston (2012) yang diterbitkan pada Jurnal Annals of Otology, Rhinology & Laryngology.
Penelitian tersebut menjelaskan bahwa mengonsumsi air minum alkali dengan pH tinggi turut membantu menonaktifkan enzim pepsin yang memicu terjadinya refluks asam lambung.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh China National Knowledge Infrastructure (CNKI) pada tahun 2001 juga menyebutkan bahwa air alkali bermanfaat dalam mengatasi tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, serta diabetes.
Akan tetapi, penelitian-penelitian tersebut masih dalam skala kecil dan memerlukan penelitian lebih lanjut untuk memastikan apa saja manfaat air minum alkali bagi kesehatan tubuh.
Selain itu, air alkali juga dapat menimbulkan efek samping pada kondisi-kondisi tertentu, seperti penurunan kadar asam lambung alami serta alkalosis metabolik.
Oleh karena itu, air alkali ini sebenarnya memiliki khasiat yang sama dengan air minum biasa untuk kesehatan tubuh.
Jadi, alih-alih kebingungan menentukan pH air minum terbaik, ada baiknya kamu memilih air minum yang sesuai dengan standar serta rekomendasi dari lembaga terkait saja, ya!
Itu dia ulasan mengenai pH air minum yang baik untuk tubuh dan penting untuk kamu pahami. Semoga artikel ini bermanfaat!
Baca juga: Cara Menentukan Karakteristik Air Minum yang Bersih