Soffell – Kasus demam berdarah dengue (DBD) di Indonesia masih menjadi salah satu yang tertinggi di antara negara-negara Asia Tenggara lainnya. Bahkan, World Health Organization (WHO) juga telah mengklasifikasikan Indonesia sebagai negara endemik DBD tinggi. Hal ini tentunya harus membuat kita perlu mewaspadai gejala demam berdarah agar tidak terjangkit oleh penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus ini.
Menurut World Health Organization (WHO), penyebab DBD adalah virus dengue yang menyebar lewat nyamuk Aedes aegyti dan Aedes albopictus saat menghisap darah manusia. Penyakit DBD yang bersifat ringan biasanya menyebabkan gejala berupa demam dan gejala lain yang menyerupai flu. Namun, infeksi virus dengue pada tubuh manusia juga bisa menyebabkan masalah kesehatan yang lebih serius.
Tanpa adanya penanganan yang tepat, maka DBD bisa menyebabkan sindrom syok dengue dengan risiko terjadi perdarahan serius hingga terjadinya kematian. Maka dari itu, gejala umum DBD harus dikenali sedini mungkin agar pasien bisa segera mendapatkan penanganan yang sesuai. Lantas, apa saja gejala umum penyakit DBD?
Demam memang menjadi salah satu gejala yang sangat umum terjadi pada tubuh jika terkena suatu penyakit. Namun, gejala demam akibat penyakit DBD memiliki karakteristik khusus. Pada penyakit DBD, gejala demam tinggi muncul secara mendadak. Penderita DBD akan mengalami kenaikan suhu tubuh hingga 40 oC secara tiba-tiba dalam waktu yang singkat.
Gejala demam akibat DBD biasanya akan berlangsung selama 2 – 7 hari. Biasanya, suhu tubuh akan menurun pada hari keempat atau kelima dan selanjutnya naik kembali pada hari berikutnya. Ketika demam mulai mereda, bukan berarti bahwa penyakit DBD sudah sepenuhnya sembuh. Justru, proses peradangan akibat infeksi virus dengue masih terus terjadi di dalam tubuh.
Baik pada anak-anak maupun orang dewasa, penyakit DBD akan menyebabkan penderita mengalami rasa mual dan muntah. Gejala ini termasuk dalam masalah pencernaan, sehingga akan menyebabkan rasa tidak nyaman pada perut dan punggung.
Centers of Disease Control and Prevention (CDCP) menyatakan bahwa gejala ini dapat berlangsung selama 2 – 4 hari setelah virus dengue menyerang. Akibat gejala ini, penderita DBD biasanya tidak kuasa untuk makan dan minum. Hal ini menyebabkan penderita DBD sangat rentan mengalami kekurangan nutrisi dan berisiko mengalami komplikasi, seperti dehidrasi.
Baca Juga: Ciri Ciri Demam Berdarah pada Bayi yang Harus Diwaspadai
Gejala DBD selanjutnya adalah sakit kepala parah yang terjadi beberapa jam setelah mengalami demam. Hal ini sesuai dengan laporan Pan American Health Organization (PAHO) yang menyatakan bahwa gambaran klinis DBD adalah demam akut dengan durasi waktu selama 2 – 7 hari dan salah satu gejalanya adalah sakit kepala.
Sakit kepala akibat DBD umumnya terasa sangat kuat di sekitar dahi hingga belakang mata. Hal ini menyebabkan penderita DBD juga mengalami gejala berupa rasa sakit atau nyeri di belakang mata. Akibat rasa sakit kepala yang cukup hebat, penderita DBD menjadi sulit melakukan aktivitas sehari-hari.
Penyakit demam berdarah dahulu dikenal dengan istilah ‘Break Bone’. Istilah tersebut muncul karena penderita DBD akan mengalami gejala berupa nyeri otot, tulang, dan sendi yang luar biasa. Bahkan, rasa nyeri tersebut membuat seluruh tulang terasa retak. Umumnya, rasa nyeri otot dan sendi akan dialami oleh penderita DBD setelah kemunculan gejala demam. Karena menimbulkan rasa sakit yang luar biasa, tubuh pasien DBD akan terasa sangat menggigil dan berkeringat terus-menerus.
Ruam merah menjadi gejala penyakit DBD yang paling khas. Bintik merah akibat DBD dapat muncul dalam bentuk makula atau makulopapular. Makula merupakan bintik merah yang muncul dengan bentuk seperti pulau-pulau kecil pada kulit. Bintik merah akibat DBD ini biasanya akan muncul pada hari ketiga dan berlangsung selama 2 – 3 hari sejak pasien terkena DBD atau mulai mengalami demam.
Biasanya, bintik merah akan muncul bersamaan dengan gejala prodome atau menggigil. Bentuk bintik merah ini seperti kepala peniti yang tertanam dalam kulit, sehingga tidak bisa dirasakan saat mengusapnya. Riset yang dimuat dalam The Journal of Infectious Diseases menyatakan bahwa bintik merah DBD akan mereda setelah berhentinya viremia atau fase demam akut yang dialami penderita.
Itulah beberapa gejala umum penyakit demam berdarah dengue atau DBD. Setelah mengetahui apa saja tanda dan gejala penyakit DBD, Anda bisa lebih waspada apabila ada orang-orang sekitar yang mengalaminya. Dengan mengenali gejala DBD sejak awal, maka nantinya pasien DBD bisa segera mendapatkan penanganan. Hal ini sangat penting agar tidak terjadi komplikasi serius yang dapat berujung pada kematian.
Baca Juga: Ini yang Harus Dilakukan Jika Terserang Demam Berdarah