
Apabila kamu tertarik bekerja di bidang yang berhubungan dengan pengawasan mutu produk, posisi Quality Assurance mungkin bisa menjadi pilihan yang tepat. Faktanya, tugas quality assurance tidak hanya memastikan produk layak digunakan lho, tetapi juga mencakup tanggung jawab yang lebih luas.
Sebelum mengirimkan surat lamaran kerja, pastikan kamu memahami tugas quality assurance dengan baik dan skill yang dibutuhkan. Yuk, simak selengkapnya dalam uraian di bawah ini!
Quality assurance atau jaminan mutu sebenarnya mengacu pada serangkaian proses untuk memastikan bahwa produk atau jasa telah memenuhi standar yang ditentukan, mulai dari perancangan, produksi, hingga distribusi.
Namun, dalam konteks perusahaan, Quality Assurance (QA) umumnya digunakan untuk menyebut individu atau tim yang bertanggung jawab menjalankan proses tersebut.
Peran QA banyak dibutuhkan di berbagai industri, terutama yang bergerak di bidang teknologi, manufaktur, FMCG, dan layanan kesehatan. Dalam menjalankan tugasnya, QA menggunakan pendekatan berbasis proses guna mencegah risiko cacat produk serta meminimalkan terjadinya rework (pengerjaan ulang).
Peran Quality Assurance (QA) di industri FMCG (Fast-Moving Consumer Goods) sangatlah krusial. Sebab, industri ini dikenal sangat kompetitif, dengan produk yang dikonsumsi secara massal dan rutin sehingga kesalahan sekecil apa pun dapat berdampak besar pada kesehatan konsumen maupun reputasi brand.
Untuk itu, posisi QA menjadi fondasi utama yang membantu perusahaan mengurangi risiko, menekan biaya, dan menjaga keunggulan kompetitif.
Dengan mendeteksi masalah sejak dini, QA dapat mencegah risiko penarikan produk (recall) dan mengurangi potensi tanggung jawab hukum. Sistem QA yang solid juga memastikan kualitas produk tetap konsisten sehingga mampu meningkatkan kepercayaan pelanggan dan membangun loyalitas terhadap brand.
Selain itu, QA juga membantu mengemat biaya melalui mekanisme pengurangan limbah dan efisiensi sumber daya. Efisiensi ini pada akhirnya membuat harga produk lebih kompetitif, kepuasan pelanggan meningkat, margin keuntungan lebih tinggi, dan bisnis dapat bertahan dalam jangka panjang.
Baca juga: Jenis-Jenis Produk FMCG dan Contohnya yang Jarang Diketahui
Pada umumnya, tugas quality assurance dalam industri FMCG adalah sebagai berikut:
Seorang quality assurance bertanggung jawab untuk membuat panduan pelaksanaan proses produksi agar hasilnya memenuhi standar mutu tertentu. Selain menyusun, QA juga harus mengelola SOP tersebut, yakni dengan meninjau dan memperbaruinya bila terjadi perubahan di lapangan.
Dalam kondisi tersebut, tugas quality assurance adalah menilai apakah prosedur lama masih relevan. Jika tidak, QA akan menyesuaikan dan mendokumentasikan revisi SOP agar semua bagian terkait bekerja sesuai ketentuan terbaru.
Tak hanya mengatur proses, QA juga bertanggung jawab untuk menentukan standar kualitas akhir yang harus dipenuhi oleh setiap produk. Standar ini bisa mengacu pada regulasi industri, kebutuhan pasar, maupun ketentuan internal perusahaan.
Setelah menetapkan standar prosedur kerja dan hasil akhir, tugas quality assurance juga menyangkut pelaksanaan audit internal.
Audit internal bertujuan untuk memeriksa seluruh proses operasional perusahaan, guna memastikan kesesuiannya dengan SOP dan standar mutu yang telah ditetapkan. Dengan audit internal, penyimpangan dapat dideteksi sejak dini sehingga mencegah risiko cacat produk, keluhan pelanggan, atau pelanggaran terhadap regulasi.
Nah, jika ditemukan penyimpangan, QA perlu memberikan peringatan, rekomendasi perbaikan, atau tindakan korektif yang melibatkan manajer produksi. Tujuannya untuk memperbaiki sistem dan mencegah masalah berulang.
Dari audit internal yang sudah dilakukan, umumnya QA mendapatkan data seputar proses produksi dan kualitas produk, misalnya terkait durasi setiap tahap produksi, error rate, atau hasil pengujian tim Quality Control (QC).
Selanjutnya, data yang diperoleh akan dianalisis untuk menemukan akar penyebab masalah dan mencari solusi sistemik, misalnya perbaikan prosedur kerja, penggantian bahan baku, atau pembaruan mesin.
Baca juga: Cost Benefit Analysis (CBA): Definisi & Panduan untuk Bisnis
Tugas quality assurance di industri FMCG tak hanya berkaitan dengan kualitas internal perusahaan, tetapi juga memastikan semua proses dan hasilnya mematuhi regulasi dan standar industri.
Beberapa standar atau regulasi dalam industri FMCG adalah BPOM, SNI, dan ISO. Nah, QA bertugas memastikan setiap tahapan, mulai dari bahan baku, pengolahan, hingga pengemasan memenuhi standar keamanan dan mutu yang diatur oleh lembaga tersebut.
Untuk menjalankan semua tanggung jawab di atas, tentunya QA tidak dapat bekerja sendiri. Mereka perlu berkolaborasi dengan berbagai divisi, seperti tim produksi, Research and Development (R&D), procurement, marketing, dan logistik.
Kolaborasi ini penting karena proses penjaminan mutu melibatkan banyak tahapan yang ditangani oleh bagian berbeda. Dengan adanya kolaborasi yang baik, semua proses dapat berjalan selaras sehingga menghasilkan produk yang aman, konsisten, dan dipercaya konsumen.
Setelah memahami tugas quality assurance, apakah kamu tertarik berkarier di bidang ini? Jika ya, berikut skill yang perlu kamu kuasai:
Itulah tugas quality assurance, peran pentingnya di industri FMCG, serta skill yang harus dikuasai untuk menjalankan perannya secara optimal. Pada akhirnya, peran QA di FMCG sangat krusial dan mencakup area yang cukup luas. Mereka berkontribusi besar dalam menentukan kualitas dan keamanan produk.
Nah, kalau kamu tertarik berkarier di industri FMCG, yuk bergabung di Enesis Group, perusahaan yang telah melahirkan berbagai produk andalan masyarakat, seperti Adem Sari, Soffell, dan Vegeta.
Enesis Group berkomitmen menciptakan lingkungan kerja yang positif, dengan bos yang asik, rekan kerja anti-toxic, memberikan kesempatan karyawan terlibat dalam berbagai project menantang, dan perkembangan karier yang terjamin. Lebih Healthy dan Happy Berkarier di Enesis
Menarik, kan? Dengan Life at Enesis, kamu bisa mengembangkan diri secara personal dan profesional. Jangan ragu untuk berkarier di Enesis karena sudah terbukti kiprahnya sejak 1988!
Baca juga: 5 Cara Melakukan Analisis Kompetitor, Penting untuk Bisnismu!