
Kebanyakan orang gugup saat menghadapi interview user, bukan karena tidak siap secara teknis, tapi karena gak tahu harus jawab apa. Padahal, user biasanya ingin tahu apakah kamu benar-benar paham jobdesk yang akan dijalani dan bisa bekerja sesuai ekspektasi tim.
Biar kamu tidak terkesan asal jawab dan menghafal, kamu perlu latihan lewat beberapa contoh pertanyaan interview user dan jawabannya untuk fresh graduate agar bisa menjelaskan pengalaman kerja dengan jelas dan meyakinkan
Yuk, simak daftar pertanyaan dan cara menjawabnya supaya kamu gak nge-blank lagi saat interview!
Interview user diadakan setelah kamu menyelesaikan tahapan wawancara dengan HRD. Pada sesi ini, kamu akan berbincang langsung dengan user, yakni orang yang akan menjadi atasan atau rekan kerja jika Anda diterima.
Nah, di sinilah sering muncul pertanyaan tentang perbedaan interview user dan HRD.
Kalau wawancara dengan HRD biasanya fokus pada kepribadian, motivasi, dan kesesuaian budaya kerja, maka interview user lebih menilai kemampuan teknis dan cara kamu bekerja di lapangan.
Melalui sesi ini, perusahaan ingin melihat kecocokan kamu secara teknis maupun interpersonal sehingga pertanyaan yang muncul biasanya lebih spesifik, misalnya soal keterampilan kerja dan cara kamu beradaptasi dalam tim.
Proses ini juga memberi kesempatan bagi user untuk mengenal calon anggota tim secara langsung. Hasil dari wawancara ini sering kali menjadi penentu akhir, apakah kamu akan melangkah ke tahap penerimaan atau tidak.
Baca juga: Contoh Profil CV Fresh Graduate, ATS Friendly & Profesional
Untuk memastikan interview user berjalan lancar, kamu perlu menyiapkan beberapa hal penting. Beberapa persiapan di bawah ini membantu kamu menjawab pertanyaan secara tepat dan menunjukkan bahwa kamu memang kandidat yang siap bergabung.
Jangan hanya membaca deskripsi pekerjaan sekilas, kamu perlu pahami benar tugas harian yang akan kamu jalani dan kontribusi posisi tersebut terhadap jalannya tim.
Hal tersebut juga juga membantu kamu bisa menjawab pertanyaan dengan lebih tepat sasaran dan terkesan serius ingin bergabung.
Untuk lebih meyakinkan dirimu di mata user, luangkan waktu untuk menelusuri latar belakang user melalui platform profesional atau situs perusahaan.
Melalui persiapan ini kamu bisa membaca ekspektasi mereka dan menyesuaikan cara berkomunikasi saat interview berlangsung.
Perlu kamu ketahui bahwa user cenderung lebih fokus pada kemampuan teknis dan cara kamu bekerja di lapangan. Maka dari itu, kamu perlu siapkan beberapa contoh pengalaman kerja yang relevan dan susun jawabannya dengan pola yang terstruktur agar mudah dipahami.
Meskipun kamu punya skill yang kuat, tapi kalau tidak dibarengi sikap positif dan cara komunikasi yang profesional, user bisa ragu menilai kamu cocok atau tidak untuk bergabung di dalam tim.
Jadi, jangan lupa sampaikan jawaban dengan percaya diri dan jaga etika komunikasi, ya.
Nah, pada sesi akhir ini jangan lupa gunakan untuk bertanya tentang hal-hal yang menunjukkan rasa ingin tahumu terhadap pekerjaan. Namun, kamu perlu menahan dulu pertanyaan soal gaji atau cuti sampai momen yang lebih tepat datang.
Baca juga: 10 Tips Membuat CV yang Menjual dan Efektif Dilirik oleh HR
Setiap pertanyaan dalam sesi ini dirancang untuk menilai lebih dari sekadar skill, user ingin tahu cara kamu berpikir, menyikapi masalah, dan bekerja dengan orang lain. Biar kamu lebih siap, berikut daftar pertanyaan interview user dan jawabannya yang bisa kamu pelajari.
User ingin tahu apakah kamu asal coba-coba atau benar-benar paham. Jadi, kamu perlu tunjukkan bahwa kamu tahu tanggung jawab posisi ini dan pernah mengerjakannya.
Contoh Jawaban:
“Saya melihat posisi ini fokus pada produksi konten digital, mulai dari riset, penulisan, sampai distribusi. Saat di perusahaan sebelumnya, saya rutin menulis artikel SEO, menyesuaikan gaya penulisan dengan brand voice, dan berkoordinasi dengan desainer untuk kebutuhan visual.”
Pertanyaan ini menjadi cara user mengecek untuk mengetahui bagaimana cara kamu ketika bekerja di bawah tekanan. Untuk menjawabnya, kamu harus menunjukkan strategi, bukan sekadar ‘bisa’ saja.
Contoh Jawaban:
“Biasanya saya langsung buat daftar prioritas dan bagi tugas jadi beberapa bagian kecil. Waktu diminta selesaikan 6 artikel dalam 3 hari, saya pecah tiap artikel jadi draft, revisi, lalu upload, dan saya atur agar setiap tahap selesai dalam 1 hari penuh.”
Melalui pertanyaan ini, user ingin tahu apakah kamu orang yang fleksibel atau bukan. Jadi, untuk menjawab pertanyaan tersebut tunjukkan kalau kamu orang yang adaptif.
Contoh Jawaban:
“Kalau kerja sendiri, saya bisa fokus penuh dan selesai lebih cepat. Tapi saya juga nyaman kerja tim, karena sering dapat insight baru dari diskusi, seperti waktu saya brainstorming naskah video bareng tim kreatif, hasilnya jauh lebih kuat.”
Pertanyaan interview user dan jawabannya ini menilai seberapa jujur dan reflektif kamu. Jadi, jangan asal sebut, lebih baik lagi kalau kamu memberi konteks.
Contoh Jawaban:
“Kelebihan saya, cepat tanggap terhadap revisi dan mudah menyesuaikan gaya penulisan. Kekurangannya, saya dulu sering terlalu perfeksionis sampai sering mengulang bagian yang sudah bagus, tapi sekarang saya lebih teratur dan tentukan batas waktu untuk editing.”
Khusus pertanyaan yang satu ini, user ingin tahu bagaimana kamu menyelesaikan konflik. Jadi, jawablah dengan fokuskan pada cara berpikir dan solusi, bukan masalahnya.
Contoh Jawaban:
“Pernah ada miskomunikasi dengan editor soal gaya bahasa artikel. Saya tidak langsung debat, tapi ajak diskusi dan minta contoh gaya yang dimaksud. Setelah itu saya ubah pendekatan penulisan, dan komunikasi kami jadi jauh lebih lancar.”
Pertanyaan ini termasuk pertanyaan interview user dan jawabannya yang mengukur inisiatif. Hindari jawaban dengan asal menerima pekerjaan tersebut, karena hal tersebut memberi kesan nekat dan kamu tidak paham risiko serta tanggung jawab kerja.
Contoh Jawaban:
“Kalau waktunya memungkinkan dan pekerjaan utama tetap selesai, saya siap bantu. Dulu pernah diminta bantu voice over konten, padahal tugas saya penulis. Saya coba, dan ternyata kontennya perform cukup tinggi di TikTok.”
Untuk pertanyaan satu ini, user ingin tahu apakah kamu bisa menunjukkan hasil nyata sehingga ceritakan hal yang relevan sesuai posisimu.
Contoh Jawaban:
“Waktu magang, saya nulis artikel pada bidang marketing yang ditargetkan jadi top page. Artikel itu masuk ranking 1 Google dalam waktu sebulan, dan dipakai sebagai referensi penulisan seri berikutnya.”
Gunakan orang yang pernah kerja langsung bareng kamu. Jangan sebut teman dekat.
Contoh Jawaban:
“Mantan atasan saya saat freelance di (nama perusahaan) bisa kasih penilaian objektif. Kami rutin koordinasi via Notion dan WhatsApp, jadi dia tahu cara saya kerja, dari riset, revisi, sampai deadline.”
Pertanyaan ini mengukur rasa percaya diri, maka dari itu hindari jawaban generik seperti “karena saya pekerja keras”.
Contoh Jawaban:
“Karena saya punya berbagai skill, seperti SEO, storytelling, dan komunikasi tim. Saya juga terbiasa menyesuaikan gaya tulis sesuai kebutuhan brand, seperti waktu kerja untuk sektor properti dan games dengan gaya yang berbeda total.”
Pertanyaan interview user dan jawabannya ini menunjukkan apakah kamu update dan mau belajar.
Contoh Jawaban:
“Saya aktif ikuti tren lewat media sosial seperti LinkedIn, TikTok, dan X. Selain itu, saya juga sering ikut webinar seputar konten, dan ikut komunitas penulis digital buat diskusi soal tools dan format baru.”
Demikian beberapa contoh pertanyaan interview user dan jawabannya yang bisa kamu gunakan untuk latihan sebelum masuk tahap wawancara. Dengan persiapan yang matang, kamu bisa lebih percaya diri saat menjawab dan menunjukkan kemampuan terbaikmu.
Kalau kamu sedang mencari peluang karier baru, pastikan tempat kerja yang kamu tuju mampu mengembangkan potensi dan mendukung pertumbuhanmu.
Enesis Group jadi contoh perusahaan FMCG yang terus berkembang sejak 1988, sekaligus memberi ruang bagi karyawan untuk tumbuh bersama.
Yuk, jadilah bagian dari perjalanan karier yang lebih healthy & happy dengan bergabung bersama Life at Enesis.
Baca juga: Tipe Orang yang Disenangi dalam Dunia Kerja, Apakah Itu Kamu?