cara membuat portofolio
Desember 12, 2025 Karir

Ini Cara Membuat Portofolio yang Menarik & Contohnya

Saat melamar kerja, kamu sebaiknya tidak hanya mengandalkan surat lamaran dan CV, ya. Sebab, beberapa posisi sebenarnya membutuhkan portofolio untuk menunjukkan hasil karyamu secara nyata.

Portofolio juga bisa membantu kamu tampil lebih unggul dari ratusan kandidat dengan kemampuan serupa. Ingin tahu cara membuat portofolio yang menarik dan bisa meningkatkan peluang diterima kerja? Simak penjelasan lengkapnya berikut ini, ya!

Apa Itu Portofolio?

Portofolio merupakan dokumen yang berisi kumpulan karya, pengalaman kerja, organisasi, dan pencapaian di suatu bidang. Dokumen ini biasanya digunakan oleh rekruter untuk mengetahui apakah kemampuan pelamar kerja sesuai dengan kebutuhan perusahaan.

Namun, perlu diketahui bahwa tidak semua pekerjaan memerlukan portofolio. Biasanya, portofolio dibutuhkan untuk pekerjaan yang project-based atau pekerjaan di lingkup kreatif digital, seperti graphic designer, animator, content writer, videographer, fotografer, web developer, marketing specialist, dan sebagainya.

Cara Membuat Portofolio yang Lengkap dan Menarik

Portofolio memang dibuat dalam konteks profesional, tetapi kamu juga harus memastikan isinya menarik dan lengkap, ya. Nah, berikut ini sejumlah cara untuk membuat portofolio yang menarik dan berpeluang dipilih oleh tim perekrut:

1. Cantumkan Karya Terbaik

Meskipun portofolio harus lengkap, bukan berarti kamu bebas mencantumkan semua karya dan pencapaianmu. Dengan kata lain, sebaiknya pilih beberapa karya terbaik yang relevan dengan kebutuhan perusahaan, ya. 

Sebagai contoh, jika kamu ingin melamar sebagai copywriter, kamu bisa mencantumkan contoh caption media sosial yang kamu buat dan memperoleh engagement tinggi.

Namun, jika kamu memiliki banyak karya yang ingin ditampilkan, kamu bisa menyiasatinya dengan menyertakan tautan menuju akun portofolio online, seperti Behance atau Medium.

2. Tambahkan Dokumen Pendukung

Agar portofolio lebih menarik dan meyakinkan, usahakan juga untuk menambahkan dokumen pendukung sebagai bukti valid atas kemampuan, pengalaman, dan pencapaian yang kamu tulis.

Dokumen pendukung bisa berupa testimoni dari klien, surat rekomendasi dari atasan atau mentor, sertifikat magang, piagam penghargaan, atau dokumentasi di pengalamanmu sebelumnya.

Baca juga: 10 Soft Skill Penting & Cara Mengasahnya untuk Sukses Karier

3. Gunakan Struktur yang Rapi

Cara membuat portofolio yang berikutnya adalah menyusun portofolio dalam kategori yang rapi. Pada umumnya, portofolio disusun dengan struktur berikut ini:

  • Cover: Tampilan awal portofolio yang berisi nama lengkap dan spesialisasi. Bagian ini harus didesain dengan profesional dan semenarik mungkin, tetapi tidak berlebihan.
  • Daftar isi: Halaman setelah cover yang menginformasikan bagian-bagian di dalam portofolio. 
  • Profil diri: Bagian ini berisi identitas singkat, spesialisasi atau keahlian utama, nilai atau prinsip kerja, pengalaman singkat, tujuan karier, dan skill yang relevan.
  • Karya terbaik: Tampilkan 3–5 karya terbaik dan relevan dengan posisi yang dilamar. Tambahkan juga narasi singkat yang menjelaskan setiap karyamu, misalnya dapat kamu bekerja sama, berapa lama project tersebut berlangsung, dan apa peranmu di dalam project tersebut.
  • Pencapaian: Pada bagian ini, kamu bisa menampilkan kontribusi nyata dan terukur yang kamu berikan di pekerjaan sebelumnya. Misalnya, berhasil membuat desain feed Instagram yang bisa meningkatkan engagement rate akun klien sebesar 35% dalam waktu 3 bulan.
  • Testimoni: Kalau memungkinkan, kamu dapat menambahkan 2 hingga 3 testimoni dari orang yang pernah bekerja denganmu, misalnya atasan, rekan kerja, atau klien.
  • Informasi kontak: Sertakan juga informasi kontak, mulai dari nomor telepon, email, hingga akun media sosial agar memudahkan rekruter untuk menghubungimu.

4. Pilih Desain Visual yang Menarik

Perlu diingat bahwa desain portofolio sama pentingnya dengan isi portofolio itu sendiri. Sebab, visual yang menarik akan membentuk kesan pertama yang positif. Untuk membuat desain visual yang menarik, yuk, perhatikan tips berikut ini:

  • Pilih 1–2 jenis font utama, misalnya satu untuk judul dan satu lagi untuk isi.
  • Gunakan layout yang rapi dengan jarak yang tidak terlalu longgar atau sempit.
  • Gunakan gambar atau mockup berkualitas tinggi (tidak blur atau pecah).
  • Hindari penggunaan elemen dekoratif yang terlalu banyak karena berisiko membuat rekruter terdistraksi.

5. Perbarui Secara Berkala

Karya yang ditampilkan dalam portofolio sebaiknya berasal dari pengalaman tiga tahun terakhir. Sebab, proyek yang lebih dari tiga tahun mungkin sudah tidak bisa mencerminkan kemampuanmu atau standar industri terkini.

Baca juga: Tips dan Contoh Kalimat Pembuka Surat Lamaran Pekerjaan

Contoh Portofolio di Berbagai Bidang

Setelah mengetahui cara membuat portofolio, kamu juga ingin tahu contoh konkretnya, kan? Berikut ini sejumlah contoh portofolio dari berbagai bidang yang bisa kamu jadikan sebagai inspirasi saat membuatnya nanti:

1. Portofolio Graphic Designer

Contoh Portofolio Graphic Designer

Sumber: Behance/@Sebastian Baldeon

Contoh pertama adalah portofolio graphic designer yang menampilkan hasil karya dalam pembuatan logo, visual identity, UI-UX design, dan social media design. Karya-karya dalam portofolio ini dijelaskan dengan narasi singkat dan dikelompokkan berdasarkan kategori.

Portofolio ini menggunakan sentuhan branding pribadi dengan penggunaan ikon bintang dan gaya yang clear serta modern.

2. Portofolio Animator

Contoh Portofolio Animator

Sumber: Behance/@Abhishek Kumar

Dari bagian cover saja, portofolio animator ini terbilang cukup menarik dan informatif. Selain menampilkan visual yang unik, ada juga narasi singkat yang menjelaskan karakter pribadinya yang ingin terus mengeksplor ide-ide baru.

Uniknya, animator ini juga menampilkan proses kreatif di balik karya-karyanya, misalnya dengan menyertakan storyboard dan character design. Jadi, portofolio ini menampilkan proses kreatif yang utuh, mulai dari ide, eksplorasi karakter, hingga storytelling visual. 

3. Portofolio Social Media Specialist

Contoh Portofolio Social Media Specialist

Sumber: Behance/@Shafira Mustaqila

Contoh terakhir adalah portofolio dari seorang social media specialist yang didesain dengan warna cerah dan ornamen playful. Portofolio ini sangat informatif karena pemilik portofolio menambahkan penjelasan mengenai kontribusi dan pencapaiannya dalam masing-masing project.

4. Portofolio Copywriter

Contoh Portofolio Copywriter

Sumber: Behance/@Calya Fajrian

Kalau kamu seorang copywriter, contoh portofolio di atas mungkin bisa menjadi salah satu inspirasi. Sebagai seorang copywriter, kamu bisa menampilkan hasil karyamu dalam pembuatan konten atau caption media sosial, website copywriting, wall text, banner, ads, dan lainnya.

5. Portofolio Videographer

Contoh Portofolio Videographer

Portofolio videografer ini dirancang dengan desain yang sederhana, modern, dan clean. Tak banyak ornamen dekoratif, tetapi berfokus pada hasil karya. Pada bagian About Me atau profil diri, penulis mencantumkan pengalaman, latar belakang pendidikan, keterampilan, informasi kontak, dan spesialisasi kariernya saat ini.

Karya-karyanya dikategorikan berdasarkan brand. Menariknya, portofolio ini menampilkan karya dalam format yang interaktif dan mudah diakses tanpa harus berpindah platform.

Sekian penjelasan mengenai cara membuat portofolio yang lengkap dan menarik, serta beberapa contoh yang bisa kamu jadikan sebagai panduan. 

Intinya, anggaplah portofolio sebagai “etalase” kemampuanmu. Semakin menarik kamu menata dan menampilkan karya, semakin besar pula peluang rekruter ingin mengenalmu lebih jauh dan mengajakmu bekerjasama.

Pada umumnya, portofolio akan terlihat lebih menarik jika kamu aktif menangani project-project baru dan menantang. Nah, jika kamu mencari lingkungan kerja yang aktif memberikan project menantang untuk pengembangan diri, Enesis bisa menjadi tempat yang tepat.

Enesis merupakan perusahaan yang telah melahirkan banyak brand favorit masyarakat, seperti Adem Sari, Kispray, Soffell, Antis, Vegeta, dan masih banyak lagi.

Tak hanya berhasil dalam mengembangkan produk-produk solutif, Enesis juga selalu mengutamakan lingkungan kerja yang positif, dengan bos asik dan rekan kerja yang anti-toxic. 

Di Enesis, kamu akan mendapatkan lingkungan kerja yang suportif dan perkembangan karier yang terjamin. Jadi, jangan ragu untuk bergabung dan rasakan serunya life at Enesis karena sudah terbukti kiprahnya sejak tahun 1988! Lebih Healthy dan Happy Berkarier di Enesis.

Baca juga: Begini Cara Menjawab Berapa Gaji yang Anda Inginkan, Catat!

Related article