Tingginya laporan kasus penderita demam berdarah di 21 Kabupaten/Kota di Jawa Timur melatarbelakangi Soffell menggelar kegiatan media gathering “Langkah Pencegahan Demam Berdarah Paling Efektif” pada Rabu, 25 Februari 2015 dengan menghadirkan narasumber DR. dr. Tri Yunis Miko Wahyono, M.Sc. (Pengajar dan Peneliti di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia) serta Prof. DR. Usman Hadi, Dr., Sp.PD., K-PTI (Pengajar Fakultas Kedokteran UNAIR, Spesialis Penyakit Dalam RSUD Dr. Soetomo serta Konsultan Penyakit Tropik dan Infeksi).
Tercatat sejak 1 Januari 2015 terjadi peningkatan laporan kasus penderita demam berdarah serta jumlah pasien yang signifikan di berbagai rumah sakit di Jawa Timur. Hal inilah yang melatarbelakangi Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur untuk menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB) yang semula hanya di 11 Kabupaten/Kota kini bertambah menjadi 21 Kabupaten/Kota di Jawa Timur. Hingga 30 Januari 2015 Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur mendata sebanyak 2.734 kasus penderita demam berdarah dimana 50 diantaranya meninggal dunia. Jumlah tersebut merupakan angka yang meningkat tajam jika dibandingkan dengan kejadian demam berdarah pada Januari 2014 dimana jumlah penderita terdata sebanyak 980 kasus.
Dalam penjelasannya Prof. Usman Hadi mengungkapkan bahwa kejadian DBD selalu mencuat saat musim penghujan tiba, saat ini selain menggalakan kembali program 3M (Menutup, Menguras, dan Mengubur), setiap warga harus memiliki kesadaran untuk melindungi dirinya dari ancaman demam berdarah. Untuk itu diperlukan perlindungan tambahan seperti menggunakan lotion tolak nyamuk yang dapat melindungi tidak hanya saat berada di rumah, namun saat beraktivitas seperti pergi ke sekolah, bekerja atau keluar rumah. Pendapat serupa diungkapkan oleh dr. Tri Yunis Miko yang menegaskan bahwa lotion tolak nyamuk memberikan dampak perlindungan yang lebih efektif dibandingkan dengan fogging (pengasapan) ataupun larvasida (pemberantasan jentik nyamuk). “lotion tolak nyamuk menurut studi adalah obat nyamuk yang paling disukai, karena harganya terjangkau dan mudah ditemukan di tempat penjualan. Selain itu penggunaannya mudah dan praktis juga efektif dan aman di kulit,” ungkapnya.
Kegiatan media gathering yang diikuti oleh 19 media lokal Jawa Timur merupakan wujud kepedulian Soffell terhadap kekhawatiran masyarakat atas penetapan status Kejadian Luar Biasa (KLB) DBD. Selain kegiatan ini, berbagai aktivitas seperti radio talkshow di beberapa kota yaitu Surabaya, Kediri, Jember, Malang dan Madiun serta sampling Soffell di berbagai rumah sakit di Jawa Timur pun dilakukan Soffell sebagai bagian dari kampanye kepedulian Soffell terhadap fenomena demam berdarah di Jawa Timur.