Pernah merasa lelah terus-menerus meski pekerjaan sudah selesai? Bisa jadi kamu belum menemukan tips work life balance yang tepat.
Banyak orang, terutama para profesional, menghabiskan lebih dari 50 jam per minggu untuk bekerja hingga tanpa sadar mengabaikan waktu untuk diri sendiri.
Padahal, jika dibiarkan, hal ini bisa memicu burnout kerja dan berdampak buruk pada kesehatan fisik maupun mental. Namun, menyeimbangkan kehidupan pribadi dan pekerjaan memang tidak mudah.
Terlalu fokus bekerja bisa bikin kamu cepat burnout, sementara terlalu santai juga bisa bikin performa kerja menurun. Agar keduanya bisa berjalan seimbang, yuk simak beberapa tips work life balance berikut ini!
Work life balance adalah kondisi di mana seseorang bisa membagi waktu dan energinya secara seimbang antara pekerjaan (work) dan kehidupan pribadi (life).
Mencapai work life balance bukanlah hal yang instan, tapi sangat mungkin dilakukan dengan langkah-langkah sederhana. Berikut beberapa tips yang bisa kamu coba untuk mulai menyeimbangkan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi:
Banyak pekerja lupa bahwa rumah seharusnya menjadi tempat beristirahat, bukan memperpanjang jam kerja. Sebisa mungkin, selesaikan tugas di kantor agar waktu di rumah bisa digunakan untuk beristirahat dan bersama keluarga.
Jika terus membawa pekerjaan ke rumah, kamu bisa kehilangan waktu istirahat dan justru menambah stres.
Work life balance dapat tercapai jika kamu bisa membagi waktu dengan jelas antara pekerjaan dan kehidupan pribadi. Mulailah dengan membuat to do list harian dan patuhi jam kerja yang telah ditentukan.
Hindari membahas pekerjaan saat istirahat, serta matikan notifikasi kerja di luar jam kantor. Kamu juga bisa memberi tahu rekan kerja bahwa kamu tidak menerima tugas di luar jam kerja agar waktu istirahat tetap terjaga.
Baca juga: Kenali Jenis-Jenis Stres Kerja serta Cara Mengatasinya
Bagi kamu yang cenderung sulit menolak permintaan orang lain, belajar berkata tidak adalah langkah penting untuk menjaga work life balance.
Prioritaskan tugas dan tanggung jawabmu terlebih dahulu, lalu bantu orang lain jika semua pekerjaanmu sudah selesai. Jangan sampai keinginan membantu justru membuat pekerjaan pribadi terbengkalai dan keseimbangan hidup terganggu.
Kebersihan tempat kerja berperan penting dalam menjaga work life balance karena lingkungan yang rapi dan bersih dapat meningkatkan semangat dan kesejahteraan karyawan.
Mulailah dari hal sederhana, seperti merapikan meja dan menata dokumen agar suasana kerja jadi lebih nyaman dan tidak mudah membuat lelah.
Agar work life balance terjaga, kamu perlu menentukan prioritas pekerjaan dengan baik. Mulailah mengerjakan tugas yang paling berat lebih dulu, kemudian lanjutkan dengan pekerjaan lebih ringan. Cara ini efektif untuk memberi kamu waktu luang meski deadline banyak.
Terlalu sering menggunakan gadget dan internet juga bisa mengganggu work life balance karena membuat kamu sulit beristirahat di rumah.
Apalagi dengan sistem WFH, kebiasaan ini semakin parah. Untuk itu, coba batasi penggunaan gadget setelah jam kerja, misalnya matikan sebelum pukul 8 malam agar waktu istirahat lebih optimal.
Meski sibuk, jangan abaikan olahraga ringan, seperti jogging, yoga, atau aerobik. Olahraga dapat membantu mengelola stres hingga melawan depresi dengan menurunkan hormon stres serta meningkatkan produksi endorfin yang membuat tubuh lebih rileks dan bahagia.
Bekerja keras bukan berarti lebih efektif. Kamu perlu menentukan prioritas dan mendelegasikan tugas agar bisa menghemat waktu dan fokus pada hal penting. Cara kerja yang lebih cerdas seperti ini membantu kamu mencapai work life balance dengan lebih mudah.
Baca juga: Pentingnya Kesehatan Mental di Tempat Kerja dan Tips Menjaganya
Sikap perfeksionis memang bisa memotivasi kamu untuk bekerja maksimal, tapi jika berlebihan, hal ini justru mengganggu kehidupan di luar pekerjaan. Ingatlah, kesalahan adalah hal wajar, dan terpenting kamu sudah melakukan yang terbaik.
Work life balance diketahui berpengaruh positif terhadap produktivitas kerja karyawan. Dalam jurnal Pengaruh Work Life Balance terhadap Perceived Work Productivity pada Non-Government Organization, ditemukan bahwa keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi meningkatkan kebahagiaan serta mengurangi perilaku kerja kontraproduktif yang secara tidak langsung berdampak positif pada persepsi produktivitas kerja.
Hasil serupa juga ditunjukkan dalam jurnal Peran Lingkungan Kerja dan Work Life Balance Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan. Penelitian ini menyimpulkan bahwa work life balance berpengaruh positif dan signifikan terhadap produktivitas karyawan, baik secara parsial maupun simultan bersama faktor lingkungan kerja.
Dengan demikian, perusahaan perlu mendorong penerapan work life balance untuk menjaga dan meningkatkan performa karyawan secara berkelanjutan.
Itulah beberapa tips work life balance yang bisa kamu terapkan agar hidup lebih seimbang dan terhindar dari burnout. Ingat, salah satu kunci mencapai work life balance adalah dengan mengelola stres sebaik mungkin.
Kalau kamu mulai merasa tegang atau lelah saat bekerja, jangan ragu untuk mengambil jeda dan mencari cara sederhana untuk menenangkan diri.
Salah satunya, kamu bisa gunakan Plossa, produk dari Enesis Group yang mengandung eucalyptus untuk membantu merilekskan tubuh dan pikiran. Cukup oleskan atau hirup aromanya saat stres menyerang dan rasakan sensasi rileks seketika.
Tunggu apa lagi? Biar kerja makin fokus dan stres gak gampang datang, pakai Plossa, healthy product for healthy family sekarang juga!
Baca juga: Kerja Lebih Tenang, Begini Cara Mengatasi Banyak Pikiran!