Amunizer – Suplemen makanan merupakan produk olahan pabrik yang mengandung satu atau lebih nutrien yang dibutuhkan oleh tubuh. Mulai dari vitamin, mineral, asam amino, serat, hingga asam lemak. Nutrien tersebut tidak mampu diproduksi oleh tubuh secara alami, sehingga tubuh membutuhkan asupan nutrien dari makanan dan suplemen.
Hal tersebut sesuai dengan National Institute of Health yang menyatakan bahwa tubuh manusia tidak bisa memproduksi vitamin sendiri. Selain mengonsumsi buah dan sayur, suplemen bisa menjadi pilihan tepat untuk mendapatkan asupan nutrien yang dibutuhkan tubuh. Namun, ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam memilih suplemen makanan yang aman. Apa saja? Cek di bawah ini!
Sebelum membeli sebuah produk suplemen makanan, jangan lupa untuk memperhatikan label serta kemasan produk terlebih dahulu. Pastikan kemasan produk suplemen tersebut berada dalam kondisi baik. Tidak sobek, berlubang, bocor, penyok, dan karatan. Selain itu, perhatikan pula label pada kemasan. Baca informasi pada label tersebut yang berkaitan dengan dosis, tanggal kadaluarsa, komposisi bahan, dll. Jangan sampai memilih produk yang sudah mendekati atau mencapai masa kadaluarsa agar kualitasnya lebih terjaga.
Setiap produk suplemen makanan mengandung nutrisi dengan dosis yang berbeda-beda. Untuk itu, sebaiknya cek terlebih dahulu berapa dosis dan kebutuhan nutrisi harian yang dibutuhkan oleh tubuh. Sebagai contoh, dosis vitamin C harian yang ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dalam Angka Kebutuhan Gizi (AKG) adalah 79 – 90 miligram per hari untuk orang dewasa. Sementara itu, Harvard Health Publishing merekomendasikan konsumsi vitamin C dengan dosis minimal 75 mg per hari dengan dosis tertinggi adalah 2.000 mg per hari.
Hal paling penting yang wajib diperhatikan dalam memilih suplemen makanan adalah memastikan bahwa produk tersebut telah mendapatkan izin edar dari Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Ini sangat penting karena menyangkut dengan keamanan produk saat dikonsumsi. Hindari konsumsi produk yang belum memiliki izin edar dari BPOM karena masih diragukan kandungan dan keamanannya. Agar lebih yakin, Anda bisa mengecek keaslian nomor registrasi produk melalui laman BPOM.
Saat membeli suplemen makanan, disarankan untuk memeriksa bahan tambahan yang terkandung di dalam produk tersebut terlebih dahulu. Misalnya, Anda sedang mengurangi konsumsi gula, maka hindari memilih suplemen yang mengandung gula. Contoh lainnya, jika memiliki masalah pada lambung atau menderita maag, maka pilihlah suplemen yang tidak asam pada lambung, yaitu pH-nya mendetaki netral (pH=7). Anda bisa mengecek pH suplemen tersebut dengan mengeceknya pada label atau kemasan.
Jika ingin memastikan keamanan produk suplemen yang ingin dikonsumsi sesuai dengan kondisi kesehatan tubuh, tidak ada salahnya untuk berkonsultasi dengan dokter maupun ahli gizi. Dengan begitu, maka Anda bisa mendapatkan saran produk terbaik yang paling cocok dikonsumsi sesuai dengan keadaan tubuh. Dosis konsumsi suplemen harian pun bisa diketahui secara pasti atas saran dari dokter atau ahli gizi.
Nah, itu dia 5 tips memilih suplemen makanan yang aman dikonsumsi. Sebaiknya, jangan pernah sembarangan memilih suplemen karena bisa berdampak negatif bagi kesehatan. Apalagi jika suplemen tersebut dikonsumsi secara berlebihan. Pilih suplemen yang mendapatkan izin edar resmi dari BPOM dan perhatikan dosis pemakaian agar tidak berlebihan.