5 Jenis Terapi Insomnia Tanpa Mengakibatkan Efek Samping
Reviewed by: dr. Sagita Nindra, MD, dr. Shabrina Ghassani Roza
Reviewed by: dr. Sagita Nindra, MD, dr. Shabrina Ghassani Roza
Terapi insomnia merupakan salah satu cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi masalah insomnia dan meningkatkan kualitas tidur. Terapi insomnia dinilai lebih baik karena tidak menimbulkan efek samping seperti penggunaan obat.
Maka dari itu, pada umumnya dokter akan menyarankan terapi sebagai pengobatan untuk insomnia. Bagi Anda yang memiliki masalah tidur dan masih asing dengan terapi Insomnia, simak artikel ini sampai akhir.
Sebelum melanjutkan ke pembahasan cara atasi insomnia dengan terapi, sebaiknya Anda perlu mengetahui apa itu insomnia. Insomnia adalah salah satu jenis gangguan tidur yang membuat penderitanya sulit tidur atau bahkan tidak tidur sama sekali.
Hal tersebut tentunya dapat menurunkan kondisi fisik seseorang karena kurang istirahat.
Perlu diketahui, penyebab dari insomnia cukup beragam, mulai dari mental hingga kondisi medis tertentu. Adapun beberapa penyebab umum dari insomnia adalah sebagai berikut.
Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, terapi insomnia dinilai lebih baik daripada menggunakan obat. Menggunakan obat untuk mengatasi insomnia memiliki beberapa efek samping yang akan ditanggung oleh penderitanya. Sedangkan jika melakukan terapi insomnia, penderita tidak akan merasakan efek samping apapun.
Terapi insomnia juga sering disebut sebagai CBT-I (Cognitive Behavior Therapy for Insomnia). Terapi ini bertujuan untuk mengubah pola pikir dari penderita insomnia sehingga permasalahan yang dihadapi bisa terselesaikan. Terapi insomnia ini memiliki beberapa metode, adapun metode-metode terapi insomnia yang perlu Anda ketahui adalah sebagai berikut.
Terapi insomnia yang satu ini dilakukan dengan cara mengurangi atau membatasi waktu tidur Anda. Jika pada umumnya waktu tidur yang ideal adalah 7 jam, maka ketika menjalankan terapi insomnia restriksi tidur, jam tidur Anda akan dikurangi menjadi 5 jam saja. Hal tersebut tentunya akan mengakibatkan Anda jadi kurang tidur dan tubuh akan semakin terasa lelah.
Setelah tubuh Anda merasa lelah, maka di hari selanjutnya Anda tidak akan kesusahan untuk tidur lagi. Tubuh yang kelelahan tersebut akan membuat Anda tertidur lebih cepat dan tidak mudah terbangun ketika malam hari. Lalu, secara perlahan jam tidur Anda akan kembali normal dan insomnia tersebut akan menghilang.
Baca juga: 8 Manfaat Tidur Siang bagi Kesehatan Tubuh Maupun Mental
Terapi insomnia selanjutnya adalah sleep hygiene. Perlu diketahui, salah satu penyebab gangguan tidur adalah pola hidup yang buruk, seperti merokok, konsumsi kafein berlebihan, makan menjelang tidur, dan sebagainya. Tujuan dari sleep hygiene adalah untuk menghilangkan pola atau kebiasaan buruk tersebut dari penderita insomnia.
Ketika menjalankan terapi ini, Anda akan dituntut untuk menjalankan pola hidup yang sehat dan menghilangkan semua kebiasaan buruk yang sudah dilakukan. Dengan begitu, secara perlahan insomnia yang Anda rasakan akan mereda. Tak hanya itu, tubuh juga akan menjadi lebih sehat karena Anda secara konsisten menerapkan pola hidup sehat selama menjalankan terapi ini.
Tujuan dari terapi insomnia yang satu ini adalah untuk menciptakan respon positif ketika Anda tidur pada malam hari. Terapis atau dokter yang menangani akan memberikan tips dan mengajarkan kepada penderita insomnia untuk menanamkan pemikiran bahwa kamar tidur hanya digunakan untuk tidur saja.
Perlu diketahui, bermain smartphone atau melakukan kegiatan lainnya sembari berbaring di kamar tidur merupakan kebiasaan buruk yang dapat mengakibatkan Anda mengalami insomnia. Maka dari itu, pemikiran bahwa kamar tidur hanya digunakan untuk tidur saja penting untuk ditanamkan guna mengatasi insomnia.
JIka Anda masih tidak bisa tidur setelah 20 menit berbaring dan memejamkan mata, maka disarankan untuk segera bangun dan melakukan kegiatan ringan, seperti meditasi. Setelah Anda benar-benar merasa mengantuk, kembalilah ke kamar dan mulai tidur lagi.
Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, salah satu penyebab dari insomnia adalah stres dan beberapa gangguan mental lainnya. Maka dari itu, untuk mengatasi insomnia Anda bisa melakukan terapi relaksasi. Tujuan dari terapi insomnia yang satu ini adalah untuk membuat tubuh Anda terasa lebih rileks sehingga bisa tidur lebih mudah.
Pada umumnya, tubuh dari penderita insomnia akan dipasang sebuah sensor yang bernama biofeedback ketika menjalani terapi ini. Fungsi dari sensor tersebut adalh untuk mendeteksi tingkat denyut nadi, frekuensi gelombang otak, serta tingkat ketegangan otot. Terapi ini membutuhkan fokus dan konsentrasi yang tinggi, maka dari itu ada beberapa orang yang mungkin kesulitan untuk menjalani serta menguasai teknik yang diajarkan pada sesi terapi ini.
Baca juga: 6 Ciri-Ciri Kurang Tidur yang Harus Diperhatikan, Yuk Simak!
Terapi untuk pengobatan insomnia yang terakhir adalah terapi kognitif dan psikoterapi. Tujuan utama dari terapi ini adalah untuk mengatasi perasaan serta pemikiran negatif dari penderita insomnia. Pada terapi ini, penderita akan diajarkan untuk mengidentifikasi serta mengatasi berbagai pemikiran negatif yang mereka rasakan. Dengan begitu, pemikiran-pemikiran negatif tersebut tidak akan mengganggu mereka ketika hendak tidur.
Itulah beberapa informasi mengenai terapi insomnia yang perlu Anda ketahui. Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, salah satu cara atasi insomnia adalah dengan melakukan relaksasi. Jika ingin melakukan relaksasi untuk mengatasi Insomnia, Anda bisa coba memakai Plossa.
Plossa adalah produk minyak aromaterapi dari Enesis group yang memiliki fungsi 4 in 1. Dengan Plossa, Anda bisa mendapatkan 4 manfaat sekaligus, yakni roll on, inhaler, pijat, dan kerok. Selain itu, aroma eucalyptus dari Plossa juga dapat memberikan sensasi rileks pada tubuh Anda. Jadi, tunggu apalagi? Ayo sediakan Plossa setiap saat untuk bantu merelaksasi tubuh Anda. Healthy product for healthy family.
Baca juga: 7 Penyebab Tidur Tidak Nyenyak di Malam Hari, Sudah Tahu?