Soffell – Hingga saat ini, demam berdarah masih menjadi penyakit dengan kasus penularan yang cukup tinggi di Indonesia. Dengan kasus DBD yang cukup tinggi, World Health Organization (WHO) akhirnya mengklasifikasikan Indonesia sebagai negara endemik DBD. Studi yang dimuat dalam Journal Medical Entomology menyatakan bahwa nyamuk Aedes aegypti betina menjadi ventor utama penyebab penyakit DBD yang memiliki kebiasaan menghisap darah manusia pada siang hari.
Setelah menghisap darah manusia, nyamuk akan beristirahat di sekitar rumah untuk menunggu hingga telur matang. Selanjutnya, nyamuk akan meletakkan telurnya pada wadah berisi air. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menyatakan bahwa nyamuk Aedes aegypti lebih memilih air bersih yang tidak mengalir untuk menetaskan telurnya. Tempat seperti inilah yang sering menjadi titik kumpul bagi nyamuk penyebab DBD tersebut. Lantas, apa saja tempat yang menjadi titik kumpuk nyamuk DBD?
Inilah 5 Tempat yang Menjadi Titik Kumpul Nyamuk DBD
Biasanya, masyarakat menggunakan wadah untuk menampung air jernih yang diletakkan di dalam maupun di luar rumah. Air jernih yang ditampung dapat berasal dari air sumur, air hujan, atau air PAM. Semua genangan air tersebut merupakan tempat penting bagi nyamuk Aedes aegypti untuk meletakkan telurnya. Selanjutnya, telur nyamuk akan menempel di dinding wadah penampung air tersebut.
Centers for Disease Control (CDC) Amerika Serikat juga menyatakan bahwa genangan air merupakan tempat yang paling disukai oleh nyamuk. Genanga air pada bak mandi, vas bunga, tempat minum hewan, kolam, ember, kaleng bekas, dan tempat penampung air lainnya berpotensi menjadi sarang nyamuk Aedes aegypti yang dapat menyebabkan demam berdarah dengue (DBD).
Tanpa disadari, bak sampah seringkali menampung sedikit air di dalamnya. Kondisi ini dapat dimanfaatkan oleh nyamuk untuk menetaskan telurnya. Oleh karena itu, tidak heran jika bak sampah yang terbuka sering manjadi titik kumpul bagi nyamuk untuk bersarang maupun berkembangbiak. Untuk menghindari hal ini, sebaiknya gunakan bak sampah tertutup dan pastikan tidak ada genangan air di dalamnya agar tidak menjadi sarang nyamuk.
Kebiasaan meletakkan pakaian yang sudah digunakan di balik pintu sebaiknya segera dihentikan. Sebab, tumpukan baju yang menggantung di belakang pintu bisa menjadi titik kumpul bagi nyamuk untuk bersarang dan bersembunyi. Tumpukan baju akan menyebabkan kondisi di sekitarnya menjadi gelap dan lembap. Lingkungan seperti inilah yang sangat disukai oleh Aedes aegypti.
Selain itu, nyamuk juga diketahui sangat menyukai aroma tubuh manusia, sehingga tumpukan baju menjadi tempat favoritnya untuk hinggap. Hal ini sesuai dengan pernyataan dari penasihat American Mosquito Control Association bernama Joseph Conlon bahwa nyamuk menyukai aroma tubuh manusia, terutama saat berkeringat setelah berolahraga.
Barang yang menumpuk di dalam maupun di luar rumah juga bisa menjadi tempat favorit nyamuk untuk berkumpul. Pasalnya, nyamuk merupakan jenis serangga yang menyukai tempat gelap serta lembap. Tidak heran jika serangga kecil ini sering ditemui pada sela-sela tumpukan barang, seperti tumpukan baju, mainan, hingga buku. Untuk menghindari hal ini, pastikan Anda selalu merapikan dan membersihkan barang-barang tersebut agar tidak menjadi sarang bagi nyamuk untuk bersembunyi.
Halaman yang ada di sekitar rumah sangat perlu untuk di rawat kebersihan dan kerapiannya. Sebab, banyaknya rumput atau tanaman liar di halaman rumah akan menjadi tempat favorit bagi nyamuk untuk hinggap. Nyamuk memang suka sekali bersembunyi di semak-semak tanaman, terutama jika ada genangan air di semak-semak air tersebut. Hal ini sesuai dengan hasil studi yang dimuat dalam jurnal berjudul Breeding in the Kuching areas, Serawak with Special Reference to the Epidemologi of Dengue Fever yang menyatakan bahwa nyamuk menyukai genangan air pada pangkal daun, pohongan bambu, serta lubang pada pohon yang menggenang air.
Itu dia beberapa tempat yang menjadi titik kumpul nyamuk demam berdarah. Setelah mengetahui tempat mana saja yang disukai nyamuk Aedes aegypti untuk bersarang dan berkembangbiak, kini saatnya Anda untuk mulai memperhatikan kebersihan dari tempat-tempat tersebut. Jangan sampai tempat tinggal Anda menjadi sarang nyamuk karena berpotensi menularkan penyakit DBD maupun penyakit akibat gigitan nyamuk lainnya.