Plossa – Masuk angin sudah menjadi gangguan kesehatan yang umum dialami oleh masyarakat Indonesia. Namun, banyak yang menyelepekan tanda masuk angin yang menyerang. Meski bisa sembuh sendiri setelah beberapa hari, namun gejala masuk angin sebaiknya tidak disepelekan begitu saja.
Sebab, gejala masuk angin tersebut bisa jadi tanda tubuh mengalami penyakit kronis tertentu. Jika dibiarkan begitu saja, maka masuk angin bisa semakin memperparah kondisi kesehatan. Untuk itu, gejala masuk angin sangat penting untuk diwaspadai. Lalu, apa saja tanda masuk angin yang harus diwaspadai?
Menurut studi yang terbit dalam Paediatrics and Child Health, masuk angin bisa terjadi saat tubuh terpapar oleh banyak virus. Dalam penelitian lain yang dipublikasikan oleh Boston Children’s Hospital, dijelaskan bahwa ada 200 lebih jenis virus yang bisa mengakibatkan gejala masuk angin. Virus yang paling umum menyebabkan tanda masuk angin adalah rhinovirus. Infeksi virus ini pada tubuh akan menyebabkan gejala flu, seperti hidung tersumbat, mengeluarkan lendir, dan batuk.
Masuk angin juga akan menyebabkan penderita merasa mual dan muntah. Kondisi ini dapat terjadi ketika ada masalah pada lambung atau sistem pencernaan. Salah satu masalah pencernaan yang menyebabkan gejala ini adalah GERD. Menurut studi dalam National Center for Biotechnology Information, GERD atau Gastroesophageal Reflux Disease adalah penyakit saluran cerna bagian atas yang diakibatkan oleh naiknya asam lambung ke kerongkongan. Selain menyebabkan sensasi panas dan nyeri pada dada, GERD juga menyebabkan mual.
Tanda masuk angin beriktunya yang tidak boleh disepelekan adalah sakit kepala. Masuk angin memang hampir selalu disertai dengan gejala sakit kepala. Gejala ini dapat terjadi karena masuk angin menyebabkan gas di dalam tubuh menjadi tidak merata, termasuk suplai gas O2 atau oksigen ke otak. Berkurangnya suplai oksigen yang menuju ke otak akan menyebabkan gejala berupa sakit kepala. Selain itu, masuk angin juga menyebabkan suplai darah ke otak meningkat. Hal ini menyebabkan kepala menjadi seperti tertekan dan nyeri.
Sebuah studi yang dipublikasikan dalam Paediatrics and Child Health menyatakan bahwa infeksi virus merupakan penyebab masuk angin yang paling umum. Terjadinya infeksi virus pada tubuh akan menimbulkan gejala berupa demam. Gejala demam merupakan upaya tubuh dalam melawan virus yang menyerang. Demam tanda masuk angin bisa mencapai suhu di atas 37 °C. Pada kondisi yang lebih parah, demam bisa mencapai suhu yang lebih tinggi dan disertai dengan gejala tubuh menggigil dan keringat bercucuran.
Sendawa terus-menerus juga merupakan tanda masuk angin yang perlu diwaspadai. Sebab, kondisi ini bisa menjadi pertanda adanya masalah kesehatan yang serius dibanding masuk angin biasa. Sendawa secara terus-menerus bisa merupakan tanda penyakit GERD. Studi yang dilaporkan dalam National Library of Medicine menyatakan bahwa GERD adalah penyakit pencernaan yang umumnya ditandai dengan perut kembung dan sendawa.
Sementara itu, studi dalam Clinical Gastroenterology and Hepatology menyatakan bahwa sendawa adalah upaya bagi tubuh untuk mengeluarkan gas-gas dalam pelut lewat mulut. Kondisinya menjadi tidak normal jika terjadi secara terus-menerus.
Nah, itu dia 5 tanda masuk angin yang tidak boleh disepelekan. Meskipun hanya menunjukkan gejala yang ringan, namun gejala masuk angin tersebut bisa bertambah parah jika diabaikan begitu saja. Oleh karena itu, masuk angin harus segera diatasi agar tidak menyebabkan gangguan kesehatan yang lebih parah lagi.