sleep apnea adalah
Desember 4, 2023 Artikel

Apa itu Sleep Apnea? Ini Penyebab, Gejala, & Cara Mencegahnya

SoffellSleep apnea adalah gangguan tidur yang mengakibatkan terhentinya pernapasan seseorang secara berkala ketika mereka tidur. Gejala yang mungkin muncul dari sleep apnea adalah mengorok saat tidur dan rasa kantuk meskipun telah tidur cukup lama. 

Istilah “apnea” dalam sleep apnea merujuk pada kondisi berhentinya atau terhentinya pernapasan. Pada penderita sleep apnea, pernapasan bisa terhenti selama sekitar 10 detik dan ini dapat terjadi berulang kali selama tidur, bahkan ratusan kali.

Kondisi ini bisa berbahaya karena dapat menyebabkan tubuh kekurangan oksigen dan kesulitan bernapas saat tidur. Sleep apnea sendiri bisa disebabkan oleh beberapa hal. Untuk mengetahuinya lebih lanjut, mari simak artikel berikut ini!

Apa itu Sleep Apnea?

Sleep apnea adalah gangguan tidur serius yang menyebabkan terhentinya pernapasan  selama beberapa waktu saat tidur. Akibatnya, otak serta bagian tubuh lainnya tidak mendapatkan oksigen yang cukup dan juga dapat mengganggu kualitas tidur, sehingga menyebabkan kelelahan pada hari berikutnya.

Penyebab Sleep Apnea

Gangguan tidur ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor. Di mana, berdasarkan penyebabnya, sleep apnea dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu:

1. Sleep Apnea Obstruktif (OSA)

Sleep apnea obstruktif (OSA) adalah jenis paling umum muncul ketika terjadi penyumbatan pada saluran napas. Kondisi ini sering kali terjadi karena kolapsnya jaringan lunak di bagian belakang tenggorokan selama tidur.

2. Sleep Apnea Sentral (CSA) 

Berbeda dengan sleep apnea obstruktif, pada jenis ini tidak terdapat sumbatan pada saluran napas. Namun, sleep apnea sentral terjadi karena pusat kendali pernapasan yang tidak stabil, sehingga otak gagal memberi sinyal untuk otot pernapasan. Kondisi ini terkait dengan instabilitas pusat kendali pernapasan yang terletak di otak.

3. Sindrom Sleep Apnea Kompleks

Sindrom sleep apnea kompleks atau yang juga dikenal sebagai treatment-emergent central Sleep Apnea, dapat terjadi ketika seseorang mengalami kombinasi OSA dan CSA.

Baca juga: Ini 7 Cara Menghilangkan Sakit Kepala Setelah Bangun Tidur

Gejala Sleep Apnea

Ketika seseorang mengalami sleep apnea, kebanyakan dari mereka tidak menyadari gejalanya sendiri. Namun, sebaliknya, orang yang tidur bersama mereka biasanya dapat memperhatikan tanda-tandanya.

Adapun beberapa gejala umum dari sleep apnea adalah sebagai berikut:

  • Mengorok keras.
  • Berhenti bernapas berulang kali selama tidur.
  • Tersengal-sengal saat mencoba bernapas atau merasa sesak napas saat tidur.
  • Terbangun dari tidur karena merasa tercekik atau batuk-batuk pada malam hari.
  • Kesulitan tidur (insomnia).

Selain gejala di atas, penderita sleep apnea juga mungkin mengalami keluhan setelah bangun tidur, seperti:

  • Bangun dengan mulut yang kering.
  • Sakit kepala setelah bangun tidur.
  • Mengalami kantuk berlebihan di siang hari.
  • Kesulitan berkonsentrasi, belajar, atau mengingat sesuatu.
  • Perubahan mood dan mudah marah.
  • Penurunan libido.

Faktor Risiko Sleep Apnea

Sleep apnea dapat terjadi pada siapa saja, termasuk anak-anak. Namun, terdapat beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami sleep apnea, yaitu:

1. Obstructive Sleep Apnea 

Beberapa faktor risiko dari jenis obstructive sleep apnea adalah sebagai berikut:

  • Obesitas.
  • Lingkar leher besar yang bisa menyebabkan saluran udara lebih sempit.
  • Amandel besar dapat menghambat jalan napas, terutama pada anak-anak.
  • Berjenis kelamin laki-laki.
  • Wanita yang memasuki masa menopause.
  • Lansia.
  • Memiliki keluarga dengan riwayat sleep apnea.
  • Mengonsumsi alkohol.
  • Efek samping obat-obatan, seperti obat penenang.
  • Merokok.
  • Hidung tersumbat yang menyebabkan kesulitan bernapas.

Baca juga: Ini 8 Cara Tidur Cepat 30 Detik yang Ampuh Cegah Insomnia!

2. Central Sleep Apnea

Adapun beberapa faktor risiko untuk jenis central sleep apnea adalah sebagai berikut:

  • Lansia.
  • Berjenis kelamin laki-laki.
  • Mengidap gangguan jantung, terutama gagal jantung kongestif.
  • Penyalahgunaan obat-obatan terlarang.
  • Mengidap penyakit stroke

Cara Mengatasi Sleep Apnea

Berikut adalah beberapa cara mengatasi sleep apnea yang bisa dilakukan di rumah dan dapat membantu mengurangi gejala-gejalanya secara alami, yaitu:

  • Menjaga berat badan ideal.
  • Rutin berolahraga.
  • Menghindari konsumsi alkohol atau obat-obatan tertentu, seperti obat penenang dan pil tidur.
  • Mengatur posisi tidur dengan memilih tidur miring atau tengkurap daripada telentang.
  • Menjaga agar saluran hidung tetap terbuka selama tidur.
  • Menghentikan kebiasaan merokok.

Cara Mencegah Sleep Apnea

Cara untuk mencegah sleep apnea adalah dengan mengontrol faktor-faktor risiko yang mungkin muncul seperti menjaga pola hidup sehat. Salah satunya, bagi mereka yang mengalami obesitas, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis gizi.

Hal ini dapat membantu mereka dalam merancang program penurunan berat badan yang sesuai untuk mengurangi risiko sleep apnea. Dokter spesialis gizi akan menyusun pola makan yang cocok dengan kebutuhan individu dan menetapkan tujuan penurunan berat badan aman.

Itulah penjelasan lengkap mengenai sleep apnea mulai dari pengertian, penyebab, gejala, hingga cara mengatasinya. Selain sleep apnea, tidurmu juga bisa terganggu akibat faktor lainnya seperti gigitan nyamuk yang menyebabkan bintik merah gatal pada tubuh.

Agar terhindar dari gigitan nyamuk yang mengganggu kualitas tidur, kamu bisa menggunakan Soffell. Soffell adalah produk berbentuk lotion atau spray yang beraroma lembut dan mampu melindungi tubuh dari gigitan nyamuk hingga 8 jam. Sebab, kandungan di dalam Soffell yang lembut tidak disukai oleh nyamuk. 

Selain itu, Soffell juga mengandung pelembab yang dapat menjaga kulit tetap lembut serta tidak panas dan lengket. Yuk, segera gunakan Soffell agar kualitas tidurmu tetap terjaga. Healthy product for healthy family!

Baca juga: 6 Cara Mengusir Nyamuk dengan Bahan Alami, Mudah & Efektif!

Related article